07| COMPULSION

7.1K 380 6
                                    

"Fuck!" pekik K kesal. Ia tiba-tiba melepaskan batang penisnya yang menancap dalam di hole-ku. Seketika itu juga aku merasa lebih lega. Aku merasakan bahwa hole-ku lebih longgar sekarang. Dan tentu saja masih terasa amat perih, dan mungkin robek.

Ia melepas kondom yang tampak robek memanjang dan mengambil kondom baru. Ia segera memasangkannya dan mendekatiku lagi. Kali ini ia membalik dan memutar posisi tubuhku. Aku terlentang, dengan pantat diganjal bantal di tepi ranjang.

"Kondomnya robek, Sayang!" terangnya singkat.

"K, udahan ya! Please... Gue udah nggak kuat. Sakiiitt!" rengekku memelas. Tak siap untuk kembali lagi merasakan batang penis ukuran monster yang begitu menyakitkan itu lagi.

"Ssstt... Diem! Gue cepetin keluar kali ini. Oke?"

Aku hanya bisa pasrah. Tanganku yang terikat, terlentang lemas di atas kepalaku.

"Kali ini pasti mulai enak. Aku janji! Rileks aja! Emang kalo dapet ukuran baru pasti sakit. Tapi pas hole kamu udah mulai terbiasa dan aku rangsang pake patting-an, pasti mulai enak ntar. Punyaku kan panjang, jadi bisa sampe dan nekan prostatmu dengan baik. Itu yang bikin kenapa disodomi itu enak. Dari prostat yang kesodok kepala penis." paparnya santai, tak menghiraukan wajah berantakkanku yang tampak begitu menyedihkan.

"Kali ini aku janji bakal pelan-pelan banget..."

Aku mengangguk. Ini pertama kalinya aku memilih soft play. Walaupun dia newbie, tapi aku tahu dia punya bakat untuk jadi Sado. Atau mungkin memang selama ini terkadang dia Sado saat bercinta dengan siapapun. Dia menyukainya dan terlihat nyaman. Mungkin dia hanya tak tahu istilah dan hal-hal lebih lagi soal Sado.
Dan dari hasil otodidak artikel-artikel yang ia baca dan pelajari, dia jadi lebih tahu banyak, dan bahkan bisa langsung semahir itu membawa permainan S&M ini. Bahkan level permainannya di atas levelku.
Entah aku tak tahan karna monster dick-nya atau memang karna dia belajar dengan cepat soal Sado dan melebihi levelku yang memang biasa saja.

Ia memasukkan batang penisnya lembut, perlahan-lahan, sembari melumat bibirku. Memagutnya penuh perasaan. Perlahan, tapi begitu intens dan menggairahkan. Menyesap bibirku, menghisap lidahku lembut, membuatku sedikit melupakan rasa sakit saat penisnya mulai semakin masuk sekarang.
Dan seperti kata-katanya barusan, kali ini tak sesakit awal-awal. Mungkin memang hole-ku sudah sedikit terbiasa dengan ukuran penisnya.
Dan beberapa detik kemudian penis itu masuk dengan lembut keseluruhan. Ia mulai memompa tubuhnya perlahan. Menggoyangkan pinggulnya maju-mundur, sembari menjilati dan menghisap lembut nipple-ku bergantian kiri dan kanan.
Dan benar, rasa nikmat yang ku dambakan sedari tadi mulai menjalar ke prostat dan dinding anusku. Menjalar ke syaraf-syaraf tubuh dan otakku. Sontak penisku menegang setelahnya.

Aku mendesah merasakan kenikmatan yang lebih dari pria manapun pernah suguhkan padaku. Penis panjangnya sukses mendorong dan menyodok prostatku. Mengalirkan kenikmatan surgawi yang ia racaukan sedari tadi.

"K, harder!" tanpa sadar aku mengucapkannya.

Ia menghentikan aksinya yang sedang menghisap lembut leherku. "Udah ngerasa enak sekarang?"

Aku mengangguk. Menatapnya dengan mata sayu penuh nafsu. Peluhku mulai bercucuran.

"Astaga... Kamu manis banget kalo lagi horny berat gitu. Gemesin banget! Hahaha..." ia menambah tempo goyangannya. Membuat desahanku semakin keras.
Ia sekarang mencengkeram tanganku. Membenamkan hidung dan bibirnya di ketiakku. Bekas cukuran dan bulu halusnya membuatku menggelinjang kegelian. Ia malah dengan sengaja menggesekkan dagunya.

"K, udah! Geli, nggak tahan!" omelku, sedikit menahan tawa.

Sekarang ia mulai memainkan lidahnya disana. Bergerak ke atas dan bawah, menyapu bulu-bulu halus dan kulit ketiakku. Sukses membuatku menggelinjang hebat dan cairan pre-cum tiba-tiba saja mengalir cukup banyak dari penis mediumku.
Ia tahu itu, dan tangannya sekarang berpindah menggenggam penisku dan mengocoknya lembut. Memainkan jempolnya dilubang glans penisku. Menggerakkannya memutar, dibantu licinnya pre-cum yang membasahi glans.

TIMBER SPACE IIWhere stories live. Discover now