Part 6- Karnaval

406 26 2
                                    


Dyandra pov

Kini aku sedang berada di mcd terdekat dari kampusku untuk sekedar makan siang. Hari ini aku hanya ada satu jadwal kuliah. Dan kali ini aku tidak ditemani Jessi karena ia masih ada kelas yang harus diikuti.

Selesai makan aku mulai melangkahkan kakiku keluar. Cuaca hari ini memang sedang tidak bersahabat. aku merekatkan jaket yang kukenakan dan melangkah menuju halte.
Kali ini aku berencana menuju ke masjid untuk menjalankan ibadah dan sekedar berkumpul dengan orang-orang yang beragama islam disini. Bangunan masjid disini tampak luar tidak seperti kebanyakan masjid di Indonesia dengan ciri khas kubahnya, namun masjid ini dulunya adalah sebuah gereja tua yang sudah tidak dipakai yang disulap menjadi sebuah masjid. Ornamen islam akan tampak saat memasuki area masjid.

---

Aku mulai memasuki area masjid tak lupa memberi salam. Kemudian berjalan menuju toilet untuk berwudu. Disini banyak orang islam yang sedang shalat atau sekedar mengaji.
Selesai aku shalat, aku menyapukan pandangan ke seluruh ruangan dan pandanganku terhenti pada sudut ruangan. Terdapat seorang anak perempuan kecil yang tengah terbata-bata membaca Al-qur'an, pun aku berdiri dan menghampirinya.

"haii" aku melambaikan tangan dan duduk di depannnya. Ia pun mendongakkan kepala dan memandangku bingung

" jangan takut, aku bukan orang jahat. Aku Dyandra. Kau sedang belajar mengaji right?"ia tersenyum dan kemudian mengangguk

" aku Safaa" akhirnya ia membuka mulutnya dan menampakkan deretan gigi susunya

"mau ku ajari?" tawarku. Ia kemudain menangguk sambil tersenyum sangat antusias.

*

Sudah sekitar satu jam aku mengajarinya. Ia adalah anak yang penurut.
"oke Safaa, sampai disini dulu ya belajarnya. " aku memberikan senyuman padanya. Ia hanya mengangguk

"safaa,kenapa kau sendirian disini?kemana orang tuamu?" aku bertanya dengan hati-hati

" aku biasanya belajar mengaji disini dengan guruku. Tapi entahlah kenapa ia tidak hadir hari ini. Soal orang tuaku ,mereka ada dirumah. Nanti kakakku akan menjemputku"
jawabnya riang, aku jadi ikut tersenyum melihat tingkahnya yang menggemaskan. Oh, aku rindu adik kecilku yang memang seumuran dengannya.

" kau sangat cantik saat kau tersenyum Dy. Saat aku sudah besar aku ingin cantik sepertimu" ucapnya dengan begitu polos.
Aku mencubit hidungnya kecil
" Kau lebih cantik little gurl" Ia meringis kesakitan

" kau membuat hidungku pesek Dy"ia memajukan bibirnya dan meyilangkan tangannnya di depan dada

Aku menunduk dan menyamakan tingginya " jangan marah dong Safaa. Bagaimana kalau kita kekedai es cream?". Seketika wajahnya langsung berbinar-binar

"oh, kau memang tau apa yang ku mau Dy" ia memelukku dan aku membalasnya.

Kemudian kami berjalan menuju kedai ice cream disebrang jalan. Kami berdua sama-sama memilih rasa cokelat. Kemudian kami memutuskan untuk pergi ke taman yang tak jauh dari sini

" Dy, boleh aku pinjam ponselmu? Aku mau menghubungi kakaku untuk menjemputku disini" pun aku memberikan benda persegi panjang itu padanya.

*

" Dy kenapa kakakku belum sampai juga?" rengek safaa, ia memajuka bibirnya beberapa centi dan melipat tangannya didepan dada. Aku mengacak rambunya pelan
" mungkin ia terjebak macet dijalan. Tenang saja, ia akan datang sebentar lagi"

Beberapa menit kemudian ada yang menutup mata Safaa dari arah belakang dan ia berteriak. Aku sontak membalikkan badan dan tubuhku mematung mendapati seorang laki-laki yang akhir-akhir ini selalu ada di pikirankku. Seorang Zayn Malik yang tengah bercanda dengan adik kecilnya
Namun akhirnya ia sadar akan kehadiranku

" Dyandra?" ia tersenyum amat manis, aku mulai merasakan kupu-kupu berterbangan di perutku sekarang

"uh-haii Zayn" aku melambaikan tangan dan tersenyum kikuk. Kemudian aku melangkah mendekati mereka

Zayn merangkul pundak Safaa " jadi kakak ini yang telah membantumu?" tanyanya sambil sedikit membungkuk ke arah Safaa.

"ya, apakah kalian saling mengenal Zaynie?" tanya Safaa balik.
Kami-aku dan Zayn menganggukkan kepala tanda mengiyakkan.

"bagaimana kalau kita sekarang jalan-jalan Zaynie? Aku ingin bermain lebih lama dengan Dyandra, ia sangat baik" ajak Safaa sambil menggandeng tanganku. Aku tersenyum kearahnya

Zayn memandang kearahku
" apa kau tidak keberatan Dy?" tanya Zayn kepadaku.

Akupun tersenyum "aku rasa aku punya waktu luang hari ini". Zaynpun ikut tersenyum ramah

Zayn kemudian memakai masker dan kacamata hitamnya dan menggandeng tangan kanan Safaa yang tidak menggandengku. Kamipun berjalan beriringan menuju tempat Zayn memakirkan mobilnya

*

Selama perjalanan kami sesekali bercanda riang dan menyanyi ria mengikuti musik yang diputar di radio
" lihat Zayn, itu ada karnafal. Ayo kita kesana" Safaa memunculkan kepalanya dari kursi penumpang dengan riang.
Zayn kemudian meminggirkan dan memakirkan mobilnya.
Kamipun langsung berlari menuju Karnafal tersebut.

Setelah berkeliling memilih permainan akhirnya kami memutuskan untuk melempar kaleng dengan bola kecil

" aku pasti akan mengalahkan kau Zayn" tantangku dengan menyilangkan tangan didepan dada.
Zayn mengangkat sebelah alisnya " kita lihat saja nanti nona" ia menyeringai licik

" ayo kita mulai,3,2,1" Safaa menghitung mundur tanda memulai permainan. Aku berusaha dengan cepat mengambil bola dan melemparkannya dengan tepat. Sial, waktunya tinggal sepuluh detik dan aku belum menjatuhkan kaleng-kaleng itu satupun. Sedangkan Zayn, ia bahkan telah menjatuhkan dua kali tumpukan kaleng-kaleng itu dengan mudah

"4,3,2,1 waktunya habis" kata penjaga stand.

" kau harus berfikir dua kali sebelum menantangku nona" kini Zayn menyeringai. Aku hanya bisa memajukan bibirku beberapa centi. Zayn kemudian mencubit pipiku pelan.
Entah karena apa aku merasakan pipiku memanas. Tawa Zayn makin menggelegar. Aku langsung menangkup kedua pipiku dengan tangan.
Perlahan tawa Zayn memelan,ia memandang tepat di manik mataku. perlahan tangannya menyingkirkan helaian rambut yang jatuh di wajahku dan menyingkirkan tanganku
"you cute, when you blushing"
Aku mulai merasakan kupu-kupu berterbangan di perutku . kemudian ia berbalik badan dan menggendong Safaa yang tengah memeluk 2 boneka teddy bear kecil. Lalu ia menyambar tanganku

" ayo kita pulang"

aku merasakan kembali desiran aneh dan aku rasa pipiku kembali memanas

*****

Gimana nih pendapat kalian ttg ff ini???

Ceritanya masih absur ya:((??

Tapi tetep vote sama comment ya guys

Salam author yang merindukan zayn :(((

HOLD ON -zayn malik-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang