Sorry for typo(s)
*ps : baca part ini sambil dengerin lagu romantic yaa
Aroma kafein yang semerbak menyeruak dari balik mini bar membuat Liam menuntun langkahnya segera menuju dapur. Terlihatlah Dyandra yang tengah meneguk segelas kopi dengan asap yang masih mengepul.
"oh, hai Liam" sapa Dyandra. Liam kemudian duduk disalah satu kursi didepan mini bar sambil meraih secangkir kopi yang berada dihadapannya.
" kau mau sarapan?" tanya Dyandra. Liam hanya menggelengkan kepala " nanti saja di bandara"
Dyandra mengerutkan dahi " kau akan pergi kemana?"
" ke Malibu. Aku dan Sophia berencana berlibur sebentar disana" Dyandra hanya mengangguk singkat " sampaikan salamku padanya. Dan katakan bahwa aku merindukannya" dyandra mengehembuskan napasnya dan dan beralih ikut duduk dihadapan Liam
" kau sudah bertemu dengan temanmu Keli?" tanya Liam. " it's Calum" Dyandra membenarkan. Liam terkekeh kecil " Sorry, jadi bagaimana? Sudah bertemu lagi dengannya?" Dyandra menggeleng kecil sambil mengerucutkan bibirnya " belum. Aku belum sempat bertemu dengannya lagi. aku rasa ia masih menjalani latihan kemiliterannya"
Liam membulatkan matanya " dia seorang anggota militer?"
" ya. Maksudku belum. Ia masih menjalani pelatihannya" Liampun hanya ber-oh ria.
" morning lads!" suara melengking Louis membuat keduannya memutar kepala.
" kau akan pergi juga?" tanya Dyandra ketika Louis meraih secangkir kopi dan meneguknya perlahan
" tentu saja. Aku dan El akan pergi ke Miami. Siapa yang akan menyia-nyiakan day off?!" suara melengking Louis membuat Liam dan Dyandra memutar matanya malas.
Liam melirik jam dipergelangan tangannya kemudian bersiul senang " sepertinya aku harus pergi sekarang. bye" Liam beranjak berdiri diikuti Louis " sepertinya aku juga harus pergi sekarang. bye Dy" mereka berduapun berbalik dan mulai berjalan menjauh. Dyndrapun kembali melanjutkan aktifitas paginya.
--
Zayn tersentak kaget dari tidurnya ketika tiba-tiba ponselnya berdering dengan keras. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali dan meraih ponselnya yang terus berkedip diatas nakas. Rahangnya mengeras begitu melihat ID caller sang penelepon. Ia melempar ponselnya kesembarang arah dan merangkak turun dari ranjang.
Untuk apa Perrie menghubungiku lagi?! wanita sialan itu rupanya tidak pernah menyerah. Batinya terus memaki. Dengan langkah cepat ia menuruni tangga dan bergegas menuju dapur.
"Kemana semua orang?" ia bergumam. Alisnya saling bertemu begitu melihat keadaan rumah yang begitu sepi. Namun nampaknya keberuntungan sedikit berpihak padanya, ia masih menemukan secangkir kopi dengan madu diatasnya. Ia tersenyum kecil. Ia meraih cangkir tersebut dan menghirup aromanya kuat-kuat. Aroma khas dari kopi. Rasa manis alami dari madupun begitu terasa dilidahnya ketika ia menenguk secangkir kopi hangat tersebut. Persis seperti buatan ibunya.
Ia meletakkan kembali cangkir kopi tersebut yang masih tersisa setengahnya ketempat semula. Senyumannya pun semakin melebar ketika menemukan sebuah note kecil yang ternyata sedari tadi terselip diantara cangkir kopinya.
Breakfast alone eh? dxx
**
Dyandra hanya mengerucutkan bibirnya sambil terus mengaduk jus dihadapannya tampa tertarik untuk melirik lawan bicarannya. Sementara itu, Jessy yang menjadi lawan bicaranya justru tersenyum puas setelah berhasil menggoda sahabat baiknya itu. bahkan ia sempat menjadi tontonan pengunjung kafe saat ia tertawa dengan keras begitu melihat pipi Dyandra yang sudah seperti kepiting rebus. Merah padam. Nampaknya ia sudah bisa menebak bahwa sahabatnya itu kepada seorang Zayn Malik
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON -zayn malik-
FanfictionBerjuang dalam diri untuk menerima segala gejolak dan amarah dalam diam. Mencoba mengelak, namun akhirnya hatinya mengatakan bahwa dirinya memang mencintainya. Karena seseorang pernah mengatakan padanya " jangan salahkan dirimu telah jatuh padanya...