Dyandra pov
Besok konser the boys akan dimulai di kota Wolverhamto. Dan aku tengah sibuk mempersiapkan seluruh perlengkapan yang akan digunakan the boys saat konser nanti.
" Dy, bisakah kau belikan aku beberapa chip di mini market? Aku butuh cemilan saat perjalanan nanti" tanya Niall dengan muka memelas dan puppy eyesnya dan uh, aku sungguh tidak sanggup melihat tingkahnya yang lucu ini
" baiklah Ni, akan kucarikan di mini market terdekat. " aku mulai melangkahkah kaki ,namun ada yang menahan tanganku . akupun berbalik badan dan mendapati Zayn yang tengah tersenyum lebar
" ada apa Zayn?" aku merasakan kupu-kupu berterbangan diperutku sekarang
" aku ikut bersamamu "
kemudian kami berjalan beriringan mencari mini market terdekat. tak ada yang mencoba membuka pembicaraan antara kami, suasana makin terasa canggung. Ugh, aku benci suasana seperti ini
" itu ada mini market, ayo " aku menunjuk sebuah mini market yang ada di area cafetaria bandara. Aku rasa tak terlalu buruk.
Kamipun memasuki area tersebut. Semua pasang mata langsung terarah pada kami-maksudku pada Zayn . ada diantara mereka yang meminta foto bersama Zayn, dan ada pula yang berbisik dengan tatapan yang beragam. Akhirnya aku jadi terpisah dengan Zayn, ia masih mengurusi fans-fans yang menyerbunya. Sementara Aku langsung menuju area makanan ringan dan mengambil yang sekiranya enak kemudian langsung mengantri membayar di kasir.
Aku merasakan kantong ku bergetar menandakan ada pesan yang masuk, akupun membukanya. Ternyata dari Harry
From : Hazza
Apa kau sudah membeli semua pesanan Niall Dy? Cepatlah, pesawat take off 5 meni lagi5 menit lagi !!? sedangkan aku kehilangan jejak Zayn di antara kerumunan fansnya tadi. Aku berjalan secepat mungkin mengitari tempat ini mencari keberadaan batang hidungnya.
Tiba-tiba ada yang menarik tanganku dari belakang
" Zayn !" dia tak menggubrisku dan mulai menarik tanganku keluar mini market ini, kami berlari dengan tangan Zayn yang masih menggenggap erat tanganku dengan sekuat tenaga.
Kami masih terus berlari hingga memasuki private plane the boys, tangan Zayn masih mengait dengan tanganku.
Nafas kami tersenggal-senggal, kemudian ia memberikan sebotol air mineral kepadaku, akupun langsung meneguknya dengan cepat.Aku baru tersadar bahwa kami sedari tadi menjadi pusat perhatian.
" untungkah kau datang disaat yang tepat mate " syukurlah Harry mencairkan suasana yang cukup canggung tadi.Kulihat Perrie berjalan kearah kami dengan tatapan seperti ingin membunuh. Nafasnya tak kalah memburu. Kemudian ia berdiri didepan kami dan langsung menghempaskan tangan kami yang saling berkaitan- walau sebenarnya Zayn lah yang memegang tanganku
" jangan kau sentuh pacarku bitch !" Perrie membentakku sembari mendorong pundakku. Aku hampir terjatuh karena dorongannya itu.
Ia langsung menarik tangan Zayn dan manjatuhkan bokongnya di bangku paling depan. Sedangkan aku memutuskan berjalan untuk mencari tempat duduk. Kemudian Niall menepuk-nepuk sofa disamping tempatnya yang kosong memepersilahkan aku untuk duduk
" maaf ya Dy, karenaku kau jadi kena omelan Perrie. " ucap Niall yang menggenggam sebelah tanganku .
" tak apa. Lagipula itu kewajibanku menjadi asisten kalian " aku memberikan senyum simpul kepadanya dan ia membalas dengan senyuman juga.
Sedari tadi aku hanya mendengarkan musik dengan earphone sambil melamun memandang Zayn, mungkin dia merasa diperhatikan sehingga melihat kearahku juga. Namun dengan sigap aku memalingkan muka
Sungguh aku masih merasa bersalah karena kejadian tadi. Aku tidak seharusnya bersama terlebih lagi bergandengan dengan Zayn yang notabennya adalah tunangan dari seorang Perrie Edward. Tapi tindakan Perrie juga bukan tindakan yang baik
--
Hampir 2 jam kami diperjalanan. Dan kini kami tengah makan siang di sebuah restoran yang terdapat di hotel ini. Beruntung aku sekamar dengan Sophia bukan dengan Perrie. Jika iya, mungkin kupingku bisa meledak mendengar kata-kata kasarnya itu
" boys, sehabis ini kalian harus cek shound di stadium " aku mulai percakapan saat kami sudah selesai makan. Yang lain hanya mengangguk mengiyakan.
***
Kali ini aku tidak bisa ikut berangkat berbarengan dengan the boys. karena aku harus mengurus beberapa hal dengan manajement.
Dan aku memutuskan mampir ke starbuck terdekat membelikan minuman untuk mereka.Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pesananku jadi dan aku langsung memutuskan menuju stadium menggunakan taxi.
Akupun masuk melalui pintu backstage bagian selatan dan langsung menuju area panggung utama, dan benar saja dugaanku. Mereka kini tengah asik tertawa dari atas stage. Aku hanya melihat dari kejauhan, tapi aku masih dapat melihatnya dengan jelas.
Tawa itu, bibir yang terangkat dengan sempurnya
Matanya yang menyipit saat tertawa
Dia, satu- satunya yang menjadi perhatianku. Senyumannya yang membuat ku tanpa sadar menyunggingkan senyum juga. Tatapannya yang teduh, selalu menggetarkan hatiku. Dan sentuhannya yang membuat darahku berdesir hebat.
Dia yang membuatku rela menyerahkan seisi dunia hanya untuk melihat senyumannya yang tulus. Dia adalah seseorang yang membuatku jatuh pada seseorang untuk pertama kalinya******
Duh
Baru
Bisa
Update
Sekarang
Aku mau double update deh buat gantinyaMaaf ya garing. Lagi ngestuck banget gara-gara bentar lagi ujian :v
Vote sama comment jangan lupa yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON -zayn malik-
FanficBerjuang dalam diri untuk menerima segala gejolak dan amarah dalam diam. Mencoba mengelak, namun akhirnya hatinya mengatakan bahwa dirinya memang mencintainya. Karena seseorang pernah mengatakan padanya " jangan salahkan dirimu telah jatuh padanya...