one

7.5K 508 187
                                    


Y/n's pov
Senin. Hari yang selalu dikutuk semua orang. Ya begitu juga denganku. Aku berjalan kearah kelas dengan mata yang hampir tertutup karena mengantuk.

BUG.

Pagi-pagi sudah terkena sial saja sih, gerutuku kesal dalam hati. Bahuku tertabrak seorang lelaki tinggi berambut dirty blonde, bermata coklat, dan memiliki fitur tubuh yang kuyakin akan digilai gadis-gadis seantero sekolah.

Ya tidak salah lagi-dia orang asing.

'Hah? Ngapain orang bule disini?!' tanyaku dalam hati.

"sorry, gue tadi lagi merhatiin sekeliling, jadinya gak liat jalan." Kata lelaki berambut dirty blonde itu. Aku hanya mengangguk malas karena mengantuk lalu langsung melanjutkan jalan. "Eh tunggu," Mendengar suaranya, aku lantas menghentikan langkahku dan menengok kearahnya dengan tatapan bingung. "Kelas XI ipa 1 dimana?" Tanyanya.

'Lah, itukan kelas gua!' Aku berbicara dalam hati. Aku menggaruk dahiku bingung sambil terus bertanya dalam hati. 'Kalo dia kelas XI IPA 1, berarti dia-'

"Woy, cewe bolot, kelas 11 IPA 1 dimana?" Ulang lelaki berambut dirty blonde ini.

'Wah sialan, baru newbie udah songong. Gue kira dia anaknya alim, baik, sama sopan. Ternyata beda dari perkiraan.'

"11 IPA 1 sih kelas gue, kenapa emang?" Aku melipat kedua tanganku kedepan dada sambil melihatnya dengan tatapan jengkel. Kantuk yang tadi membebani mataku rasanya hilang begitu saja saat dia memanggilku dengan sebutan 'cewe bolot'.

"Yaelah, males banget gue sekelas sama cewe boncel kaya lo." Sahut cowo asing ini.

"Dih, siapa juga yang mau sekelas sama cowo kekurangan pigmen kaya lo!" Aku buru-buru berjalan menjauhinya dan berhenti terpaksa ketika dia menahan tanganku. Aku menoleh kearahnya dan menatapnya dengan malas. "Apa lagi mau lo?"

Senyum miring menghiasi wajahnya, dan aku tak pernah melihat sesuatu yang indah sekaligus menjengkelkan seperti dirinya. "Nama lu. Lu gamau kan gua panggil cewe bolot ataupun cewe boncel lagi?" Dengan cepat akupun menggelengkan kepalaku. "Nah, makanya, kasih gue nama lo."

Menghela nafas berat, akupun menatapnya, dan sesuatu yang tak pernah kurasakan terjadi. Jantungku tiba-tiba terasa hangat ketika ku menelusuri mata indahnya itu. Aku dengan cepat menggelengkan kepala dan berusaha untuk kembali fokus pada kenyataan. "Nama gue y/n."

Lagi lagi, senyum miringnya itu menghiasi wajahnya, dan Demi Tuhan, aku menyukainya. "Well, i'm Thomas. Thomas Sangster." Ucapnya sambil mengecup pelan pipi kiriku. Jantungku berdebar keras dan tubuhku mematung. Dirinya kemudian menjauhkan wajahnya dan mengedipkan sebelah matanya kepadaku. "See you later, princess."

Dann saat itu juga, aku menyadari.

Aku akan terjebak dengan lelaki sialan itu untuk waktu yang sangat lama.
--------------------------------------------------------------------

Vote+ comment pls. Thank u
Tbs on mulmed❤
-shanks(7)


Unpredictable▶ Thomas SangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang