nine

2.7K 331 111
                                    

There's loving in your eyes that pulls me closer // Marvin Gaye - Charlie Puth ft. Meghan Trainor

Y/N's POV

"Jadi gimana?"
"Lo diapain aja sama Thomas?"
"Kok bisa sih kekunci?"
"Pasti Thomas modus hahahaha"

Jam istirahatku terbuang sia sia karna dicegat belasan siswi yang dihantui rasa penasaran lantaran tragedi 'terkunci di toilet wanita bersama oknum bernama Thomas'.

Biar aku ceritakan. Seperti kata Thomas, Miss Ratih mengecek keadaan toilet wanita. Saat ia membuka pintu dan mengarahkan pandangan kearah kami. Sial! Aku malu setengah mati, tertangkap basah berduaan dengan seorang siswa yang memiliki segudang masalah—di toilet.

Miss Ratih memandang kami dengan tatapan bingung dan aku yakin ia sudah berfikir yang tidak tidak tentang kami. Bodohnya, Thomas hanya cengar cengir saat Miss Ratih menatapnya meminta penjelasan.

Setelah menjelaskan kejadian barusan, Miss Ratih hanya manggut manggut maklum. Kami dipersilahkan kembali ke kelas. Dan yang sudah kuprediksikan, sesampainya di kelas, semua anak memandang kearah ku dan Thomas seolah olah kami adalah pertunjukan yang tak boleh dilewatkan sama sekali.

"Tadi kita dipanggil Miss Ratih, pak." sahut Thomas santai. Pak Joko hanya manggut manggut mengerti dan mempersilahkan kami duduk.

Karena Thomas duduk tepat dibelakangku, saat aku baru menempatkan tubuhku di kursi dan mulai membuka buku. Thomas mencolekku, tanpa disuruh aku menyenderkan tubuhku kebelakang dan memiringkan kepalaku kebelakang, mendengarkan apa yang ingin ia sampaikan.

"Udah keluar dari toilet nih, ke café nanti jadi kan?" Tanyanya santai tapi dengan suara pelan seolah tadi pagi ia lupa bahwa wajahnya sempat kaget karena pintu toilet tidak bisa dibuka.

"Hm" aku bergumam seraya mengangguk. Jujur saja, aku sangat senang sampai sampai jantungku berdegup dua kali lebih cepat seolah memberontak ingin keluar dari tulang rusukku sekarang juga.

***

Pukul sebelas tepat. Saatnya pelajaran biologi. Setelah kejadian tadi pagi, aku jadi agak malu bertemu Miss Ratih.

Aku menengok kebelakang dan mendapati si oknum-keparat-yang-tadi-pagi-dengan-bodohnya-mengunci-pintu-toilet itu tidak ada di kursinya, yang menandakan ia bolos lagi. Iya iya aku ngaku, aku mencari cari dirinya. Dalam hati, aku merasa kesal lantaran cowok itu tidak ada saat aku harus bertatap muka dengan Miss Ratih, kan malunya gak bisa dibagi! Tapi kalau difiki fikir, dia pasti gak akan malu, toh, dia tak punya malu.

Dua jam kemudian tanda pulang sekolah berbunyi mengisi keheningan seantero sekolah, hari ini kami pulang cepat karena barusan ada pengumuman bahwa guru guru harus mengadakan rapat, bagai mendapatkan hadiah lotere setelah mendengar pengumuman tersebut, semua murid berteriak kegirangan, beberapa langsung berkumpul, membuat acara nongkrong dadakan.

Aku berjalan di koridor dan seperti biasa, mampir ke perpustakaan. Koridor di depan perpustakaan selalu sepi, hanya satu dua yang mau melewatinya karena perpustakaan berada di ujung koridor.

Tiba tiba saja tangan dingin menyentuh bahuku membuatku siap menerkam siapapun dibelakangku dan berteriak sekencang kencangnya sampai satu tangan menutup mulutku.

"Kapan sih pertemuan kita dimulai dengan pelukan hangat lo?" Tanya oknum keparat dan kurang ajar yang barusan menakut nakutiku.

"Lagian! Munculnya diem diem gitu, mana tangan lu dingin gitu, dasar tuyul." Jawabku dengan nada sok marah marah.

"Ish gemes!" sahut Thomas tak terduga, tiba tiba saja ia meraih wajahku dan mencubit pipiku lembut.

"Hah?"jawabku spontan,kaget.

Unpredictable▶ Thomas SangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang