Y/N's POV
TEEEETTTTTT
Tanda pulang sekolah berbunyi. Selesai sudah penderitaanku hari ini-- maksudku pelajaran sejarah.
Saat aku hendak merapikan buku-bukuku serta alat tulisku kedalam tas, seseorang menepuk pundakku."Woy, mau balik bareng gak?" Sontak, aku menghentikkan aktivitasku itu.
"Gak usah ,gua mau ke perpus dulu." Jawabku tanpa melihat lawan bicaraku. Dengan santai aku kembali meneruskan aktivitasku yang tadi tertunda.
"Hih demen amat si ke perpus." Ejeknya. Aku tersenyum kecil. Jawaban yang sama-protesan yang sama yang selalu dia lontarkan.
"Gua mau ngembaliin buku sama mau minjem buku lagi, kalo bukunya gak dikembaliin kena denda gue." Jawabku yang tetap tidak melihat lawan bicara.
"Yaila sampe kapan lu minjem buku fiksi terus lu tonton filmnya trus lu jatuh cinta sama fictional character trus natepin nasib lu yang cuma fanzone?" Lagi lagi dia memprotes.
"Udahlah diem aja, lu kalo pulang, ya pulang aja sih" Jawabku kali ini menatap lawan bicara dengan sinis-dengan sangat sinis. Jujur saja, aku tidak suka-sangat tidak suka orang orang mengejek hobi ku. Ya, aku tahu mencintai fictional character memang bodoh, tapi apa salahnya? Semua orang punya ketertarikan yang berbeda bukan?
"Yeee, jangan baper dong, dek." Aku mengerucutkan bibirku dan bertingkah seolah aku sedang marah kepadanya. "Yaudah, gue pulang, ya. Hati-hati nanti pulangnya ya, adikku sayang." Jawabnya sambil mengacak acak rambutku. Ya, dia kakakku, James. Walaupun sikapnya begitu ,dia orang yang sangat baik dan cepat akrab dengan orang lain. Aku yakin kau akan menyukainya jika kau mengenalnya lebih dekat.
Lorong sekolah sudah sepi. Aku suka saat saat seperti ini, jalan sendirian dengan otak yang dipenuhi khayalan khayalan tak jelas.
Saat sampai didepan pintu perpustakaan, aku langsung saja nyelonong masuk. Aku menaruh buku yang ingin kukembalikan dan menandatangani absensi. Aku berjalan menuju lemari yang berisi puluhan buku fiksi, salah satu hal yang aku suka disekolah ini.
Saat aku tengah menyusuri tempat buku-buku fiksi berada, aku melihat seorang lelaki. Dan dengan acuh tak acuh, aku kembali melanjutkan langkahku. Selain aku sedang tidak ingin bertemu siapapun saat ini, aku juga memang tak pernah ingin bertemu dengannya.
"Y/n kan?" Tanyanya. Aku menghela nafas kasar. Seharusnya tadi aku langsung pergi ke tempat lain saja, pikirku.
"Mhm."
"Lu inget gua gak sih?" Tanyanya lagi.
"Pengennya sih enggak." Jawabku sarkastik. Cepatlah pergi, makhluk aneh, pikirku.
"Ga nyangka cewe kaya lo suka baca buku. Wajah lo ga menyiratkan kalau lo suka sama hal yang berbau sastra." Aku diam saja, malas menanggapinya, jangankan menanggapi, melihat mukanya saja malas-yah, walaupun dia sangat tampan, tapi tetap saja.
"Enyahlah, Thomas." Aku membuka buku yang sedari tadi sudah kupilih dan mulai membacanya. Dan meskipun aku tidak melihat langsung kearahnya, aku bisa merasakan kalau dia tersenyum kecil-entah karena apa-kepadaku.
Aku menengok ke arahnya dan hendak membuka mulut untuk mengusirnya. Tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak kepadaku. Thomas langsung dengan cepat mendorong tubuhku ke tempat buku-buku diletakkan dan meletakkan kedua tangannya disebelah kiri dan kanan kepalaku.
Dan astaga, kami sangat dekat sampai-sampai aku mengetahui kalau dia memiliki iris mata coklat pekat, yang membuatku yakin bahwa dia orang yang sangat tangguh. Tapi ada sesuatu yang lain disana. Aku merasakan sesuatu yang rapuh dan sangatlah tersembunyi didalam matanya, membuatku ingin menenangkannya dan memberitahunya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tapi aku juga merasakan ada sesuatu yang sangatlah tajam dan tak tersentuh didalam matanya.
Lamunanku buyar seketika ketika dia mulai menyentuh leherku lembut dan tersenyum kecil. "You know, a girl with a strong sarcastic attitude really turn me on. So you better behave good with me." Ucapnya dengan nada rendah dan mengecup leherku lembut. Dan dengan begitu, dia menatap mataku dalam-dalam dan pergi.
-----------------------------
Vote and comment plz .thanks
Tbs on mulmed❤
If u know ,nulis gak semudah baca:"
-shanks(7)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable▶ Thomas Sangster
Fiksi Penggemar"Well, if i could date fictional characters, i would. Boys nowadays are acting like a jerk, okay? And my heart wasn't made for those guys who just touch it and leave a big hole in it." y/n said. written in Bahasa. [Completed] Copyright © 2015 by sha...