twelve

2K 263 60
                                    

'i was born to tell you i love you'

your call - Secondhand Serenade

Thomas's POV

Aku menghentikan mobil dengan mulus di depan rumah y/n, Kutolehkan kepalaku dan mendapati y/n sedang terdiam, memikirkan sesuatu. Kejadian tadi, pastinya.

"Udah sampe tujuan, Nyonya besar." Sahutku membuyarkan lamunannya, dengan agak terkejut ia menoleh dan memberi senyuman paling hangat seraya berterima kasih.

Aku mengikutinya keluar mobil, memanggil namanya saat ia membuka gerbang rumahnya.

"Apa?" sapanya sarkastik. Seperti biasa.

Aku mendengus. "Lah kok lu jutek si." Aku bersandar di pintu mobil dengan tangan bersedekap. "Pergi lu sana." Lanjutku sok sarkastik.

Y/n memutar bola matanya dan siap siap ngacir ke dalam rumah.

"EH, EH, jangan langsung masuk dong!" panggilku agak teriak.

Y/n mendengus lalu melangkah ke arahku. "Tadi disuruh pergi."

"Yee, baper amat si." Kutoyor keningnya saat dirinya berhenti tepat di depanku lalu mengacak rambutnya membuat y/n mendengusentah untuk keberapa kali. "Gue cuma mau ngomong doang."

Ia mendengus lagi lagi dan berkata. "Tiga kata. Gue udah capek, mau tidur. Cepet!"

Aku hendak protes karena hanya diberi kesempatan berbicara 3 kata, sementara mulutku tak bisa dikekang dengan 3 kata. Tapi, justru aku tersenyum dan berkata dengan entengnya. "I love you." 3 kata. Bisa kulihat semburat merah muda muncul di pipinya yang disinari cahaya rembulan.

Unpredictable▶ Thomas SangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang