"Bee...Besok kamu bisa anterin aku ke kost?" Tanya Ribka sambil menikmati mie goreng buatannya.
"Kost? Kamu mau ngapain?"
"Pulang dong....Lusa kan aku mulai kerja lagi." Ucap Ribka sambil tetap fokus dengan mie nya.
George meletakkan garpunya di atas piring dan menatap Ribka dengan tajam.
"Tadi aku sudah bilang kan kalau mulai sekarang kamu tinggal sama aku disini."Tegas George.
"Loh, tapi itu kan kalau kita menikah akhir tahun. Sekarang kan jadinya kita menikah antara bulan 8 atau 9. Jadi gak berlaku lagi dong." Ribka membalas tatapan George.
"Siapa bilang? Kamu tetap tinggal disini, kecuali kita nikah minggu depan." Putus George.
"Tidak ada bantahan, Miss Ribka Deviano atau.... anda mau saya buat hamil sekarang??" Ancam George sebelum Ribka sempat mengeluarkan argumentasinya.
"Memangnya anda berani menghamili saya, Mr. George Arvio Bowman??" Tantang Ribka yang tidak mau kalah dengan George.
George tersenyum. Ia merasa Ribka yang dulu sudah kembali. Ia teringat akan masa-masa pertemanannya dulu, Ribka sangat suka menantangnya kembali. Dan ia sangat menyukai hal itu.
"Apa perlu kubuktikan sekarang??" George bangkit dari kursinya sambil melepaskan dasi yang ia kenakan. Ia melangkah pada Ribka memutari meja makan itu.
Seketika Ribka merasa kaget, namun ia tahu pria itu hanya mengancam dan meledeknya saja. Tidak mau kalah, Ribka meletakkan garpunya dan memundurkan kursi yang ia duduki sambil menatap George dengan tatapan menggoda. Saat George ada di hadapannya Ribka langsung melingkarkan lengannya di leher pria itu.
George terkejut dengan tindakan Ribka, tapi ia tidak mau kalah dan langsung bisa menguasai keterkejutannya itu. Ribka dapat merasakan tubuh George menegang saat tiba-tiba ia melingkarkan lengan di leher pria itu. Ribka semakin merasa menang. Ia lalu membuka satu persatu kancing kemeja George dan mengelus dada pria itu. Tubuh George tersentak hebat saat merasakan belaian di dadanya.
"STOP, RIBKA!"Seru George saat merasa gairahnya sudah bangkit akibat sentuhan Ribka itu.
Ribka langsung melepaskan pelukannya dan tertawa terbahak-bahak.
"Shit!" Maki George saat merasakan efek godaan Ribka makin hebat di tubuhnya saat ini walaupun perempuan itu sudah tidak menggodanya lagi.
"Kenapa, Bee? Ada yang menegang ya??" Goda Ribka dengan memasak wajah polos dan tak bersalahnya.
"Oh..Shit, Ribka. Kamu mau membunuhku ya??" George mulai frustasi dan mencoba menahan dirinya.
"Kenapa, Bee?" Ribka masih memasang wajah polosnya dan mencoba mendekati George.
"STOP! Ja...jangan mendekat!" Seru George sambil menutup matanya dan memijat keningnya.
"Kamu gak mau aku dekat-dekat??" Ekspresi Ribka berubah menjadi sedih. George yang mendengar nada sedih Ribka langsung melihat ke arah perempuan itu.
"Oh my God, Flowy...Kamu tahu bukan itu maksudku." Ucap George sambil meringis.
Melihat itu kejahilan Ribka semakin menjadi. Ia melangkah perlahan mendekati George.
"Kamu tahu gak, Bee...Aku suka lho waktu kamu terus mandangin aku. Apalagi waktu kamu peluk." Uca[ Ribka dengan nada manja.
Ribka mengarahkan pandangan George pada wajahnya. Ia lalu kembali mengelus dada George dari bagian kancing yang sudah ia lepas sebelumnya. Ribka mendekatkan wajahnya pada wajah George.

KAMU SEDANG MEMBACA
Size of Love
RomansRibka Deviano seorang gadis berumur 24 tahun yang memiliki tubuh ekstra. Dengan tinggi 160 cm dan berat badan 90kg, ia tetap percaya diri. Tiga prinsip yang ia pegang di dalam hidupnya: 1. My first boyfriend=my last boyfrien...