"Erick..." Panggil Ribka saat melihat pria itu sedang sibuk dengan laptopnya.
"George belum selesai?" Tanya Ribka saat pria itu sudah mengalihkan pandangannya dari laptop.
"Masih belum." Jawab pria itu singkat.
"Apa masih lama?"
"Saya kurang tahu. Mungkin sebentar lagi."
Ribka lalu duduk di sofa yang ada di hadapan Erick. Saat ini mereka sedang duduk di sofa yang berada di dekat ruang meeting.
"Lalu kenapa kamu disini?"
"Perwakilan dari C-Line company hanya ingin bicara berdua dengan Mr. Bowman. Dan saya menunggu disini agar lebih memudahkan jika Mr. Bowman butuh sesuatu." Jawab Pria itu. Ribka hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
"Anda bukan orang Indonesia kan? Bagaimana mungkin anda bisa bahasa Indonesia?" Tanya Ribka penasaran. Sebenarnya ia ingin menanyakan hal itu dari awal mereka bertemu, namun baru kali ini ia mendapatkan kesempatan bertanya.
"Saya bisa 8 bahasa. Inggris, Indonesia, Mandarin, Jerman, Latin, Perancis, Belanda, dan Jepang."
"Hah???" Ribka terkejut mendengarnya.
"Janganlah terlalu terkejut. Mr. Bowman dan ayahnya bahkan menguasai banyak bahasa. Dalam dunia bisnis hal itu sangatlah penting. Jadi bukan hal yang aneh bukan.. Bagaimana dengan anda?" Tanya Erick yang kini sudah menutup laptopnya.
Ribka yang masih tercengang dengan ucapan Erick akhirnya tersadar saat pria itu mengibaskan tangannya di hadapan Ribka.
"Hah?? Apa?"
"Apa anda bisa bahasa selain bahasa ibu?" Tanya Pria itu.
"Tentu saja." Ucap Ribka dengan bangga.
"Oh ya? Bahasa apa saja?"
"Saya bisa bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sedikit bahasa mandarin dan.... Bahasa Sunda." Ucap Ribka dengan bangga dan lantang. Bahasa Sunda tetap bahasa juga toh??Hahahaha...Ucapkan terima kasih pada kurikulum pemerintah saat ia SD dan SMP sehingga ia bisa berbahasa Sunda dengan fasih sekarang.
"Bahasa Sunda? Bahasa negara mana itu?" Tanya Erick yang tidak pernah mendengar bahasa yang dimaksud Ribka.
"I-itu ... Ah, banyak negara yang memakai bahasa Sunda. Mungkin anda kurang update saja, Sir." Bohong Ribka.
" Sepertinya anda harus banyak update. Bahkan yang saya dengan Bahasa Sunda sedang dipertimbangkan untuk mausk ke dalam bahasa Internasional lhoo..." Ucap Ribka penuh kebanggaan.
"Benarkah?" Tanya Erick. Ribka menahan tawanya melihat pria itu percaya pada ucapannya.
"Beneran ..." Ucapan Ribka terhenti saat pintu ruang meeting terbuka.
"See you again." Suara manja seorang wanita terdengar di telinga Ribka
Baru saja Ribka mau menoleh ke arah pintu itu Erick mengajaknya kembali bicara membuat ia kembali fokus pada Erick.
"Iya...Nanti aku ajarin bahasa Sundanya." Jawab Ribka saat Erick memintanya mengajarkan bahasa Sunda.
Setelah mengatakan hal itu ia akhirnya menoleh ke arah pintu ruang rapat. Ia melihat seorang wanita sudah berjalan ke arah lift dan George berdiri menatap nanar wanita itu. Ribka mendekati George dan merangkul lengan pria itu. George terkejut melihat Ribka yang ada di sebelahnya.
"Flowy??"
"Biasa aja kali..Kagetnya sampai kayak gitu sih??" Ucap Ribka yang melihat keterkejutan George. George menatap penuh selidik padanya lalu pandangannya melihat ke arah Erick yang menggeleng kecil. George lalu menghela napasnya penuh kelegaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/52672757-288-k651255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Size of Love
RomanceRibka Deviano seorang gadis berumur 24 tahun yang memiliki tubuh ekstra. Dengan tinggi 160 cm dan berat badan 90kg, ia tetap percaya diri. Tiga prinsip yang ia pegang di dalam hidupnya: 1. My first boyfriend=my last boyfrien...