Malaikat, Manusia dan Iblis terjebak dalam satu ruang ambisi yang sama. Memperebutkan dan menjaga sebuah hal yang berharga.
Kekuatan selalu jatuh pada orang yang tepat. Kekuatan harus selalu ada pada orang yang tepat. Kekuatan harus dipergunakan untuk hal yang tepat dan kekuatan akan muncul pada saat yang tepat.
Ini hanyalah sebuah akhir dari satu kisah panjang di mana Malaikat dan Iblis selalu memperebutkan hal ini dari dahulu kala. Namun, kisah ini adalah awal untuk sebuah akhir, aneh bukan? Tetapi sebaiknya kita segera mulaikan kisah ini.
"Jadi ... pada suatu hari ...."
--00--
Hening.
Semua mulut yang awalnya berbicara panjang lebar tak jelas arahnya kini membisu. Semua murid XI-1 terdiam. Menatap ke depan kelas dengan senyuman lebar.
Ah, mereka bukan memandangi Pak Soni, Wali Kelas mereka yang telah keriput dimakan waktu. Namun, mereka memandangi sesosok gadis pindahan bermata abu-abu yang tengah berdiri di depan kelas. Bersiap untuk memperkenalkan diri.
"Namaku Alsera Faresta. Salam kenal!" Gadis yang baru saja memperkenalkan diri sebagai Alsera itu menunduk hormat.
Suasana kelas yang hening, kini berganti dengan sorak gembira para siswa laki-laki yang terpesona dengan wajah dan sikap Alsera yang begitu manis.
"Kenapa warna matamu abu-abu begitu, Alsera?" tanya seorang gadis bertampang angkuh, dan menatap tajam mata abu-abu Alsera.
"Kenapa? Ini mata istimewa yang diberikan Tuhan untuk diriku," ujar Alsera tegas.
Kelas semakin heboh dengan sikap anak baru yang sungguh memukau itu. Bisik-bisik para siswi juga mulai berjalan.
Di tengah keributan karena rasa kagum terhadap Si anak baru, Alsera. Sesosok laki-laki bernama Raditya Axel mematung diam. Keringat dingin bercucuran dari dahinya. Mulutnya terbuka seperkian detik lalu kembali tertutup.
"Alsera," panggil Pak Soni. Alsera menoleh menanggapi panggilan namanya itu. "Silahkan kamu duduk bersama Raditya Axel."
Deg!
Pak Soni menunjuk kursi kosong di sebelah siswa laki-laki berkacamata, yang berama Raditya Axel. Alsera melangkah perlahan menuju kursi yang ditentukan Pak Soni.
Alsera tersentak dan terdiam saat Axel bangkit dengan gemetar dan menatap tajam dirinya. Kalimat yang terlontar dari mulut Axel itulah yang membuat Alsera diam.
"Lo bukan manusia!" teriak Axel seraya melirik sepasang sayap tak kasat mata yang ada punggung Alsera.
.
.
.
TBC
Remake. 9 Januari 2016.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel, Human and Devil
FantasyMalaikat, Manusia dan Iblis terjebak dalam satu ruang ambisi yang sama. Memperebutkan dan menjaga sebuah hal yang berharga.