Mentari perlahan terbit dari ufuk timur. Hangatnya membangkitkan semangat di pagi hari yang baru.
Vania bergegas berangkat sekolah hari ini. Rasanya hidupnya baru dimulai kembali setelah mati lama sekali.
Sekolah Estrella Hesper ramai seperti biasa. Ada Fira dan Devaza di tengah lorong yang siap menjahili adik kelas yang lewat.
Vania berpaling mengambil jalan lain saat hampir berpapasan. Ia tak ingin berurusan dengan dua mahluk itu jika tidak kepepet. Ia tidak takut, hanya ogah mengurusi hal tidak penting.
"Dion!" seru Vania yang mengacaukan lamunannya. Ia menginjak sepatu--yang baru ia beli bersama Vania--secara kasar.
"Van! Jangan diinjek atuh kasian dia." Dion mencubit pipi Vania yang teraih olehnya tanpa berdiri.
"Aaw sakit tau!" Vania merengek. Sahabatnya yang satu ini memang menyebalkan.
"Gimana? Udah nggak takut lagi 'kan ngadapin Fira yang sok ratu itu?" tanya Dion yang dihadiahi angukan mantap Vania.
"Iya, Thanks banget hari itu lu lari dari mangkok baso kesukaan lu dan nyemaletin gue, Di!" Vania tersenyum mengingat awal kedekatannya dengan Dion.
Sementara di sudut lain, Satria mengacak rambutnya kasar. Hari ini jadwalnya padat sekali.
"Sudah waktunya, aku merekut orang lain," gumamnya pada diri sendiri.
--00--
"... tamat."
Demikian kisah panjang itu berakhir.
Semua kehidupan berjalan normal kembali seolah tak ada yang janggal. Tanpa rasa kehilangan apalagi air mata.
Sebenarnya tidak hanya di dunia manusia. Keberadaan Pangeran Hell dan Putri Heaven pun berubah.
Carla menjadi putri tunggal Heaven dan Hell tidak memiliki pangeran.
Keberadaan mereka bertiga hilang karena mereka memang hilang terhisap permata, bukan meninggal sebagaimana mestinya.
Semoga takdir tidak membawa siapapun terjerat dalam siklus ini lagi. Karena sebaiknya apa yang telah ada dibiarkan mengalir, bukan diberatkan ke salah satu pihak.
Tiga kesatuan dunia akan stabil jika ketiganya saling menjaga kestabilan itu sendiri, tanpa iri, dengki, perbedaaan kodrat atau apapun itu.
Malaikat tak merasa lebih tinggi dari iblis, dan iblis tak merasa iri dengan manusia atau dengki kepada malaikat.
dan kekuatan besar haruslah tetap terkunci tanpa jatuh ke pihak manapun. Biarkan saja alam semesta memenjarakannya selamanya.
-----------------EPILOG END-------------------
A/N: Makasih banget buat para
readers yang baca sampai sejauh ini. Ichaa tau banget karya Icha bukan yang sempurna, tapi inilah karya terbaik yang bisa Icha kasih buat kalian semua.Icha seneng banget sebagaai author AHD bisa namatin cerita ini meski karena peristiwa Icha gak tidur semalaman hahaha. <3 <3
Thanks kalian semua! Tanpa kalian Icha nggak akan semangat nulis sampai tamat! (Meski updatenya lama banget huhuhuhu maafkan icha T^T)
daaan Icha mengucapkan banyak terima kasih pada orang-orang baik yang membantu Icha memvisualisasikan para tokoh di sini! (Soalnya Icha gak bisa gambar sama sekali '^')
Alsera OwO gambarnya Catherine sahabat Icha. Makasih yaah! /peyuk/ Alsera tjakep banget 'kan?
Kalau ini versi manusia Alsera. Gimana sangar 'kan? /eh
INII FAVE ICHA! Alsera versi malaikat! Huwee dia cakep banget 'kan? Anggun gitu.
Dua gambar diatas dari Nte Ichaa yang paling Ichaa sayang PhiliaFate
P.s: Ituu Si Nte (Kak) gambarin itu karena Ichaa menang turnamenNPC2301 pas januari OwO seneng banget sumpah. *tebat bunga*
Naah kalau ini mukanya Axel! Unyu 'kan dia? Ini dari Catherine juga. ^^
Sekali lagi! Thank you semuaanyaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel, Human and Devil
FantastikMalaikat, Manusia dan Iblis terjebak dalam satu ruang ambisi yang sama. Memperebutkan dan menjaga sebuah hal yang berharga.