UNEDITED
***
"Yunhee Eonni, tunggu!!"
"Minji-ya!"
"Apa?"
"Jika kau keluar dan menyusulnya, aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai adikku lagi."
"Kau pikir aku akan diam begitu saja melihatmu mencecar wanita polos seperti Yunhee Eonni? Tidak akan."
"Cho Minji, berhenti!!!"
"Hey!" Bentak Kyuhyun. Dia berdiri di ruang tengah, mengenakan celana longgar tanpa atasan sambil menggaruk kepalanya. Tatapannya keras dan tajam, memelototi dua wanita yang memiliki wajah yang mirip dengannya secara bergantian. "Apa yang kalian ributkan di ruang tengahku, huh?"
Tidak ada satupun yang mau membuka mulut.
Wanita yang tubuhnya lebih kurus dan tinggi dari wanita yang satunya, memiliki tatapan bingung dan cemas. Sementara wanita dengan perut membuncit di sebelahnya memasang wajah marah.
"Cho Minji, kau bersedia menjelaskan?" Kyuhyun berkata tegas.
"Ahra Eonni, kau saja yang jelaskan." Kata Minji. "Aku harus mengantar Yunhee Eonni. Bye!"
"Apa?" Kyuhyun mengernyit. "Tunggu! Minji!"
Sia-sia karena Minji sudah menghilang di balik pintu.
"Dia tidak akan mendengarmu, Kyuhyun-ah." Komentar Ahra, ketus.
Kyuhyun melangkah maju, menyilangkan tangan di depan dada. "Jadi?"
"Aku melihat si pelacur itu keluar dari kamarmu-"
"Noona, perhatikan kalimatmu."
"dengan baju yang berantakan." Ahra menyelesaikan kalimatnya yang sempat terpotong oleh Kyuhyun. "Apa kalian tidur bersama?"
"Itu bukan urusanmu." Kyuhyun mengalihkan pandangannya. Kini dia berjalan menuju dapur, mengeluarkan sebotol air dingin dan meminumnya tanpa memedulikan Ahra yang sedang mengomelinya dari belakang.
"Aku adalah kakakmu, tentu itu juga urursanku!"
"Lalu kenapa kalau iya?"
"Apa katamu!? Sejak kapan kau mulai membela si jelek itu, huh?" Dalam beberapa detik, Ahra sudah berdiri tepat beberapa jengkal saja dari adiknya. Dia tertawa sinis. "Oh, tidak. Sekarang dia sudah berubah dari itik buruk rupa menjadi angsa. Lucu sekali."
"Noona," Kyuhyun membalikkan badan, menatap tajam kakaknya. Seolah dia tidak terima dengan perkataan kakakknya barusan. "tolong jaga cara bicaramu. Lagipula kau tidak berhak mencampuri masalah pribadiku."
"Ha!" Ahra menusuk dada Kyuhyun dengan jari telunjuknya. "Kau batalkan pertunanganmu dengan Dalbi, calon istri terbaik yang pernah ada, hanya untuk, apa? Wanita jalang itu? Ada apa dengan otakmu? Apa kepalamu terbentur sesuatu sehingga kau amnesia? Atau si jalang ini telah memantraimu?"
"Noona," Kyuhyun memperingati lagi.
"Apa kau lupa bahwa dialah wanita yang selalu mengganggu kehidupan tenangmu, mengemis cintamu, dan bertingkah seperti wanita tolol? Sungguh rendah."
Kyuhyun memejamkan matanya, menahan luapan amarah. "Noona,"
"Oh, kau mau membelanya lagi. Kenapa? Apa dia sangat hebat di. ranjang, melebihi Dalbi?"
"Noona, cukup!"
"Kenapa, Kyuhyun!?"
"Karena aku mencintainya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridiculously Demanding (Kyuhyun Fanfiction)
FanfictionCinta Pertama. Orang bilang tak terlupakan. Nyatanya benar, itu memang benar. Tetapi bagaimana jika cinta pertamamu sangat membencimu hingga dia tidak tahan meski melihat sejengkal rambutmu saja? ■■■ Yunhee berusaha berhenti mencintai pria itu. Perc...