EPILOGUE FOUR: CHO KYUHYUN

6.4K 496 26
                                    

KYUHYUN'S POV

Pagi itu, aku tidak dapat keluar apartemen dan menyusul Yunhee karena tepat beberapa saat setelah kepergiannya, orang tuaku datang. Aku tidak bisa mengusir mereka meskipun aku mau. Jadi, aku duduk di tengah-tengah keluargaku tetapi tidak benar-benar mendengarkan ceramah mereka. Tidak terlalu fokus karena kepalaku penuh dengan wajah seseorang.

Aku membayangkan wajah polos Yunhee dan suaranya dan aku tidak bisa mengabaikan kenyataan tentang betapa nyaman berada di sisinya tadi malam.

Detik itu, akhirnya aku sadar bahwa aku telah jatuh cinta padanya.

Ironis memang dan tolol.

Kenapa aku begitu tolol dan buta? Aku terus mengabaikan keberadaannya selama empat belas tahun tanpa pernah benar-benar ingin mengenalnya lebih dalam. Yunhee adalah pribadi yang menyanangkan, dia memiliki sifat unik yang kebanyakan orang tidak punya. Dia pemarah tetapi juga mudah sekali memaafkan. Dia ceria, bahkan terkadang terlalu tidak tahu malu. Dia pandai bergaul tetapi juga suka sekali menyulut emosi orang lain, itu membuatmu frustasi dan dalam waktu yang bersamaan membuatmu tersenyum bodoh pada dirimu sendiri. Kau tidak akan langsung menyukainya saat pertemuan pertama, namun semakin lama kau mengenalnya, kau akan semakin tertarik padanya. Dia seperti madu yang terkandung di dalam bunga dan akulah lebahnya.

Yunhee hanya butuh satu lirikanku, maka dia akan mekar dengan sendirinya, mengharumi seluruh sarafku. Bodohnya, aku sama sekali tidak memberikan perhatian itu padanya dulu.

Wanita itu sekarang tumbuh lebih cantik dari yang terakhir pernah kulihat, dia berani, tangguh, tetapi tetap melankolis. Aku tahu karena aku sering melihatnya memandangiku dengan mata berkaca-kaca. Terkadang pada masa itu, aku ingin sekali merengkuhnya. Tapi harga diriku terlalu angkuh untuk mengakui betapa senangnya aku mendapatkan tatapan memuja itu darinya.

"Kyuhyun!"

Aku mendongak menyadari bahwa aku telah melamun sejak tadi, suara tegas ayahku berhasil membangunkanku. Namun, sebelum aku sempat berpikir jernih tentang apa yang akan kulakukan, aku bangkit dan melengang menuju kamar, detik berikutnya membanting pintu di belakangku.

Aku harus mencari Lee Yunhee. Aku harus menemuinya dan mengatakan jutaan permintaan maaf, jika perlu, dan mengemis agar dia mencintaiku lagi.

***

"Katakan padaku." Aku berdiri di depan meja Hanyeong dengan tatapan tajam, berusaha mengintimidasinya agar dia mau menjawab pertanyaanku. "Hanyeong, ini akan mempengaruhi karirmu."

"Pak, aku sungguh tidak tahu."

"Mustahil kau tidak tahu, Kim Hanyeong."

"Aku bersumpah aku—"

Aku menggebrak menjanya dan itu membuat Hanyeong tercekat. Sial, ini tidak akan berhasil. Aku berbalik, sambil mengacak rambutku karena frustasi, aku keluar gedung dengan Hijoon yang menanti di depan mobilku.

"Bawa aku ke Jewel Tech.."

Aku tidak menunggu jawabannya dan segera masuk ke dalam mobil. Suasana hatiku sangat buruk, aku tidak memiliki keinginan untuk banyak bicara. Semua ini nyaris membuatku ingin menikam siapa saja yang berani membuatku sekesal ini. Kenapa aku begitu kesal? Ya, karena aku tidak dapat menemukan tempat tinggal Yunhee.

Tidak tahu bagaimana caranya tetapi data diri Lee Yunhee hilang, baik berkasnya maupun dari komputerku. Sedangkan aku sama sekali tidak ingat alamatnya. Aku curiga bahwa Yunhee sendiri yang telah membuang dan bahkan menghapus data dirinya, entah itu dengan bantuan Hanyeong atau pegawaiku di bagian IT. Sial.

Aku bisa saja mencarinya dengan meminta bantuan antek-antekku, tetapi mereka bekerja lebih lama dari yang bisa aku harapkan. Pilihan terakhir adalah aku harus mencari wanita itu sendiri.

Ridiculously Demanding (Kyuhyun Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang