YUNHEE'S POV
Tidak mungkin.
Aku tidak percaya bahwa aku sedang berdiri di dalam ruangan yang sama dengan keluara Cho. Tiba-tiba saja aku merasa sangat kecil, begitu juga dengan nyaliku yang menciut.
Enam tahun.
Kenapa setelah waktu yang sangat lama itu aku kembali dipertemukan dengannya—Cho Kyuhyun dan keluarganya? Kenapa aku harus melihatnya lagi padahal hidupku sudah sangat tenang?
Cho Kyuhyun berdiri angkuh di sana dengan seluruh martabat dan harga dirinya bersama keluarga. Orang tua, Ahra dan suami, serta Minji dan suami. Mataku juga dengan jeli menangkap sosok wanita lain yang berdiri tepat di samping Kyuhyun, menggandeng erat lengannya.
Itu HaRa.
Aku tidak salah lihat dan aku sangat yakin itu adalah Kang HaRa.
Sahabat dekat Kyuhyun. Tentu saja. Betapa bodohnya aku. Aku ini tidak lebih dari sekedar mainannya sejak awal. HaRa memang sudah mengagumi Kyuhyun sejak dulu, mungkin akhirnya mereka setuju untuk bersama.
Takdir memang tidak pernah bersikap adil padaku, tapi mampukah aku membenci takdir yang telah mempertemukan aku dengan pria yang telah menjagaku selama kurun waktu tersebut? Tidak, aku tidak bisa menyalahkan takdir. Takdir telah mempertemukan aku dengan Yong, pria penjagaku.
Aku bukan lagi aku yang dulu, aku sudah tidak muda lagi. Di umur 32, aku, Lee Yunhee, berdiri di acara pernikahan anak bungsu dari keluarga Cho, menyandang status sebagai seorang istri dari Jung Yonghwa dan memiliki seorang anak berumur lima tahun.
Aku berbeda.
Aku adalah seorang istri dan seorang ibu, aku lebih tegar sekarang. Harusnya aku memang tegar, tapi di sinilah aku berdiri membeku dan terkejut saat Minji menemukanku sedang menatapnya dalam kekagetan.
Aku membalikkan badan, mencoba menghalangi pandanganku sendiri dari keluarga bahagia yang berdiri di tengah aula. Menahan sesak di dada.
Ini tidak boleh terjadi. Mereka tidak boleh tahu bahwa aku berada di sini.
Ya Tuhan, kenapa aku bisa ada di sini sejak awal?
Aku begitu bodoh sama sekali tidak mengetahui bahwa pria yang memesan karangan bunga dari tokoku adalah calon suami Minji. Seharusnya aku bertanya dan semua ini tidak akan terjadi, aku tidak harus berada di sini memandangi keluarga Cho dari jauh dengan tatapan menyedihkan.
"Kau baik-baik saja, Yunhee?"
Aku terperanjat mundur mendengar suara yang datang dari sisi kiriku. Menoleh ke arahnya, aku mendesah nafas lega. Dia hanya suamiku, suami yang aku cintai.
"Ya." Aku menangguk pelan lalu mencium pipi malaikat kecil yang ada di dalam gendonganku. "Aku hanya ingin pulang lebih cepat, Yong."
Andai Yonghwa tahu betapa sesaknya aku berada di sana. Sejujurnya, aku merasa sangat bersalah kepada suamiku karena aku tidak memberitahunya tentang semua yang terjadi antara aku dan Kyuhyun. Namun, akan lebih baik jika dia tidak tahu. Dia tidak harus merasa sedih dan kecewa karena aku telah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan membuat suami, keluarga kecilku, bahagia.
Yonghwa memberikan sebuah senyum hangat sebelum menggandengku dan berkata. "Ayo, kita pulang ke rumah."
Saat kami keluar dari gedung, dengan tatapan Minji yang membakar di punggungku, aku merasa sedikit lega karena Kyuhyun sama sekali tidak melihat keberadaan kami di sana. Itu adalah pertama kalinya dalam hidup, aku merasa sangat bersyukur bahwa pria itu tidak melihatku.
***
Two updates in a day! I know I've been away for quite a while, but I don't just neglect you guys. So, if you have questions like... "segini doang?" or "epilognya ini aja? ga ada lanjutannya?" I've been telling you that I've plans. These epilogues have many sides, each character gets one. And of course Yunhee will meet Kyuhyun eventually, but do have some patience pls. Thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridiculously Demanding (Kyuhyun Fanfiction)
FanfictionCinta Pertama. Orang bilang tak terlupakan. Nyatanya benar, itu memang benar. Tetapi bagaimana jika cinta pertamamu sangat membencimu hingga dia tidak tahan meski melihat sejengkal rambutmu saja? ■■■ Yunhee berusaha berhenti mencintai pria itu. Perc...