EPILOGUE THREE: MEGUMI KIM

5.7K 475 26
                                    

MEG'S POV

Brengsek.

Seseorang menggedor-gedor pintu apartemenku pagi-pagi sekali. Apa dia tidak lihat jam? Ini masih pukul 5 petang, ya ampun! Sepertinya dia memerlukan seseorang untuk mengajarinya cara bertamu dengan benar.

Aku mengeratkan pegangan tanganku pada jubah yang aku kenakan, baru kemudian membuka pintu. Aku nyaris saja mencongkel mata siapapun yang menjadi tamuku pagi itu de—

"Tuan Cho?"

"Pagi Nona Kim,"

Astaga! Dia benar-benar berada di depan pintu apartemenku, Cho Kyuhyun, CEO CKH-Tech Inc. sedang berada di pintu masuk apartemenku! Aku mengerahkan seluruh kemampuanku untuk tidak berteriak histeris.

"aku ingin bertemu dengan Yunhee." Tambahnya tegas, dingin, dan tak terbantahkan.

Dan dia mencari teman sekamarku, Lee Yunhee, demi Tuhan! Oh, sial. Tentu saja. Tentu saja Cho Kyuhyun mencari Yunhee, dia sudah mewanti-wanti bahwa ini akan terjadi. Aku tidak akan membuka mulutku demi menyelamatkan sahabatku, yah, tidak benar-benar secara harfiah.

"Dia tidak ada di sini."

"Tolong, Megumi, ini sangat penting. Katakan padanya aku menunggu." Katanya gigih.

"Tapi Yunhee benar-benar tidak ada di apartemen, Pak. Dia sudah pergi."

"Apa?" Aku melihat keterkejutan yang luar biasa pada mata cokelatnya dan dia sama sekali tidak menetralkan ekspresinya saat itu. "Apa maksudmu?"

"Dia pindah."

"Kemana?"

"Aku tidak tahu."

"Jangan bercanda denganku, atau ini tidak akan berakhir baik, Nona Kim."

Aku tertawa, keras dan mengejek. Sambil berkacak pinggang, aku menengadahkan wajahku dan menatapnya angkuh. "Aku tidak takut sama sekali dengan ancaman Anda, Pak. Lee Yunhee sudah pergi dan aku tidak tahu ke mana. Selesai cerita. Suka atau tidak, itu masalah Anda."

"Kau berusaha melindunginya, tapi percayalah, kau salah sangka."

"Bagian mana dari salah sangka ketika Anda menemukan teman sekamar Anda tidak memberikan kabar semalaman, lalu pulang pagi-pagi sekali, berderai air mata, dan bercerita bahwa semalam mantan bosnya telah menyalahgunakan dirinya?" Tantangku.

"Itu tidak seperti yang kau kira." Dia mengusap kepala belakangnya, lelah dan frustasi. "Kumohon, ini—"

"Aku tetap bertahan pada pendirianku, Tuan Cho." Tegasku sekali lagi. "Jika tidak ada lagi yang Anda perlukan, tentu saja, silakan pergi dari hadapanku."

"Aku akan menemukannya." Dia menggumam, tapi entah kenapa itu terdengar untuk meyakinkan dirinya sendiri, bukan untukku.

***





Ridiculously Demanding (Kyuhyun Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang