So Much For Gossiping

7.4K 628 19
                                    

Yunhee sampai di kantor dengan perasaan campur aduk.

Percakapannya semalam dengan Hyukjae membuatnya tidak bisa tidur nyenyak. Pria itu bilang bahwa dia dan istrinya bertemu dengan orang tuanya. Yang lebih mencengangkan adalah mereka memutuskan untuk makan bersama dan mengobrol.

Apa lagi yang lebih buruk dari itu? Beberapa jam setelah telepon dari Hyukjae, Yunhee mendapat telepon dari ibunya yang mengatakan bahwa beliau tidak merestui hubungannya dengan Hyukjae dan menyuruhnya untuk berhenti bekerja dari perusahaan pria itu secepat yang dia bisa.

Bagaimana mungkin Yunhee bisa menentukan keputusan secepat itu? Di saat dia sudah memilih untuk bersama Hyukjae-jika pria itu rela menceraikan istrinya, sekarang orang tuanya malah tidak setuju dengan hubungan mereka.

Itu membuat Yunhee bimbang dan ketakutan. Hyukjae adalah penetralisirnya, zona amannya, tempatnya untuk bernaung. Dia sendiri baru menyadari semua hal itu ketika mereka benar-benar berada di tepi jurang, menghadapi permasalahan serumit benang kusut. Apa yang bisa Yunhee lakukan tanpa pria itu?

Yunhee tersadar dari lamunannya oleh suara dentingan lift. Keluar dari lift, dia berjalan terburu-buru menuju ruangannya. Sial, dia terlambat.

Kyuhyun sudah berada di ruangannya ketika Yunhee baru saja meletakkan tasnya. Wanita itu belum melakukan apapun selain meletakkan tas dan dia sudah mendapatkan tatapan tajam bosnya. Sungguh hari yang sial.

Yunhee sama sekali tidak membutuhkan ini, hal terakhir yang dia inginkan adalah terlambat dan meladeni bosnya yang sedang marah. Dia tidak punya waktu dan mood untuk meladeni amukan sang bos.

"Mana kopiku?" Kyuhyun menggeram sambil berkacak pinggang. "Tidak ada yang pernah melupakan kopiku sebelumnya dan sekarang kau berani melanggar peraturan itu?"

Yunhee menghela nafas dalam-dalam, dia sedang tidak dalam suasana hati yang bagus dan berharap dia bisa menghindari bosnya dengan cara tercepat yang bisa dia temukan. Alih-alih membalas amukan bosnya-seperti yang sering dia lakukan biasanya, Yunhee hanya menundukkan kepala dalam penyerahan.

"Maafkan saya, Pak."

Kyuhyun mengernyit, matanya memperlihatkan kilasan kebingungan. Pria itu terkejut mendengar permintaan maaf langsung dari Yunhee, karena biasanya mereka akan beradu argumen terlebih dahulu sebelum wanita itu mengakui kesalahannya.

"Apa yang barusan kau katakan?"

"Saya minta maaf," Ulang Yunhee sekali lagi, nadanya pelan dan kepalanya masih tertunduk. "saya tidak akan mengulanginya lagi."

Dia berharap dalam hati bahwa Kyuhyun akan segera pergi dari ruangannya setelah permintaan maaf itu meluncur halus dari mulutnya. Namun, sepertinya pria itu tidak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja.

"Tentu kau tidak akan mengulanginya, karena jika kau melakukannya, aku akan menambah masa bekerjamu di sini." Kyuhyun berkata dengan nada mengancam.

Sial, itu adalah hal terakhir yang Yunhee harapkan.

Tidak ada yang bisa Yunhee lakukan selain mengangguk lemah dan menuruti perintas atasannya. Ya, lagipula seminggu lagi semua penderitaan ini akan berakhir. Dan dia sangsi apakah itu berpengaruh atau tidak, mengingat dia tidak akan kembali ke perusahaan Hyukjae setelah semua ini selesai.

Namun sebelum semua itu terjadi... dia dan Hyukjae harus membicarakannya terlebih dahulu, secepat mungkin.

"Baik, Pak." Bisik Yunhee.

"Ada apa?" Kyuhyun mengernyit. "Kau tampak tidak fokus hari ini."

Jika saja Kyuhyun tahu betapa tidak fokusnya dia setiap hari hanya karena keberadaannya. Tapi yang satu ini lain, sesuatu mengganggu Yunhee. Hubungannya dengan Hyukjae sedang berada di ujung tali dan dia belum juga bisa berpaling dari Kyuhyun, sementara Hyukjae lah satu-satunya pria yang bisa membantunya keluar dari jurang itu.

Ridiculously Demanding (Kyuhyun Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang