Hari ini setelah mendengar kabar kepulangan ray, aku bingung apa yang harus aku lakukan saat ini, aku harus tetap bersedia menikah dengan mas fatih, atau aku akan memilih mewujudkan cita cintaku bersama ray.
Flashback On
"Bintang, terimakasih ya, kamu sudah bersedia menerimaku" ucap ray.
"Ya ray.."
"Kamu tidak merasa terpaksa kan menerimaku?"tanya ray sembari mengusap punggung tanganku.
"Tentu saja tidak, aku kan sudah pernah bilang kalau aku nyaman denganmu"jawabku."Hmm. Ray, kenapa kamu menyukaiku?"tanyaku balik.
"Entahlah"jawab ray santai.
"Kok entahlah?"
"Harus ya ada alasannya?" Jawab ray sambil mengerlingkan sebelah matanya.
"Tidak juga sebenarnya, Aku pernah membaca banyak novel kalau kita menyukai seseorang itu gak harus dengan sebuah alasan. Tapi aku ingin tau saja sih, itupun kalau kamu mau memberitahuku, kalau tidak ya tidak masal-"ucapku terpotong
"Pertama kamu sahabatku, kedua kamu cinta pertamaku, dan yang ketiga aku ingin menjadi yang terakhir untukmu dan menjadikan dirimu yang terakhir untukku"
Jawaban ray memang benar-benar membuatku terdiam, kenapa dia seyakin itu kepadaku."kamu yakin sekali dengan apa yang kamu katakan barusan. Hehehe" candaku
" Aku serius bintang, setelah aku menyelesaikan kuliahku, aku ingin segera meminta izin ke orang tuamu untuk menjadi pendampingku."
Ucapan ray benar-benar membuatku terdiam.
"Hei, gimana denganmu? Apa kamu juga yakin sepertiku?"
Aku diam.
"Hei, bintang"
Masih diam.
"Hallo.. Heii. Heiiiiii, bintang"
Diaaam.
Ray berteriak"Bintaaaaang" ucapnya geram.
"Apaan sih teriak-teriak, gak jelas?"Balasku tak kalah sedikit berteriak.
Ray tersenyum sambil menggeleng pelan"Tunggu aku pulang ya!"pintanya.
Dan ku balas dengan anggukan pelan.
Flashback off
* * * * *
Dikediaman bintang..
Hari pernikahanku dengan mas fatih sudah ditentukan, 10 desember 2015. Terhitung kurang 7 hari lagi aku akan menjadi istri mas fatih secara sah dimata hukum dan agama.
Bagaimana aku akan memberitahukan ini ke rayhan?
Apa yang harus aku lakukan?
"Sayang, pernikahanmu sudah ditentukan, kamu juga harus siap menjadi istri dan ibu"ucap mama memperingati.
"Mama"panggilku lirih.
"Iya"
"Rayhan sudah pulang ma"kulihat mama terkejut."sepertinya aku akan memberitahu mas fatih tentang kepulangan rayhan"
(Disini ceritanya fatih dan rayhan sudah saling kenal karena rena juga merupakan sahabat rayhan)"Nak, pikirkan dulu jangan gegabah, kamu harus menjaga perasaan keluarga rena dan nak fatih sayang"
"Tidak ma, aku harus memberitahu mas fatih"
Tiba-tiba dering ponselku berbunyi menandakan ada notif pesan masuk..
Bukakan pintunya!
"Ma, sepertinya ada tamu, yuk kita ke bawah"
"Masa sih?Kok mama gak dengar suara bel ?"
"Udah yuk kedepan"
Sesampainya didepan pintu, kenapa aku degdegan? Aku gugup! Apa iya aku gugup.
"Bintang buka, malah diem aja, kasian tamunya lama nunggu"mama menyadarkanku.
Kubuka pintunya.
Dan..
"Assalamu'alaikum"ucap lelaki didepanku ini. Suaranya tetap seperti dulu.
"Wa'alaikumsalam"jawabku.
Untuk sesaat aku mengingat lelaki ini, iya dia lelaki yang 4 tahun lalu menyatakan perasaannya dan menginginkanku menjadi pendampingnya.
Iya.
Dia.
Rayhan.
Aku masih diam, tetap diam.
"Bintang, tamunya diajak masuk nak"teriak mama menyadarkanku.
"Si.silahkan masuk"ucapku gugup.
"Terimakasih"balasnya sambil tersenyum.
"Silahkan duduk, aku ambilkan minum dulu" dia mengangguk pelan.
Sesampainya di dapur mama yang sedang sibuk membereskan dapur menatapku bingung. Aku lemas, sumpah lemas. Asal kalian tau saja pertemuan dengan ray benar-benar membuat jantungku seperti akan meledak.
"Kamu kenapa nak?"tanya mama bingung.
"Ray ma.. ray di depan" jawabku, mama sedikit terkejut mendengarnya.
"Kamu haru selesaikan ini semua nak, mama percaya kamu pasti bisa mengatasinya"ucap mama memberiku semangat.
Aku menggeleng pelan. Mana mungkin aku bisa. Dia, ray adalah orang yang aku cintai. Dan aku harus meninggalkan dia dan menikah dengan orang lain. Bagaimana dan dari mana aku harus memulainya?
"Nak, hei, kau ngelamun lagi. Cepat buatkan minuman untuk ray."
"Ya ma"
Setelah meletakakkan kopi di meja, dan kupersilahkan untuk meminum. Benar saja Ray langsung saja meminumnya. Tiba-tiba sedikit senyuman terlukis diwajahnya.
"Manis"Ucapnya.
"Eh?"
"Manis kopinya"mungkin manis itu akan menjadi pahit ketika aku harus mengatakan hal ini sekarang.
"Aku- Aku"ucapku bebarengan dengan ray.
"Kamu dulu" jawab ray.
Aku benar-benar gelisah, aku bingung harus memulai dari mana, apa ini yang aku berikan untuknya untuk menyambut kepulangannya? Lidahku kelu, hingga.
"Bintang, kamu tidak jadi bicara?"tanya ray menyadarkanku.
Aku menggeleng."Ti..tidak, kamu saja"ucapku gugup.
"I miss you"ucapnya.
Dan ini benar-benar membuatku bingung. Ingin rasanya aku membalas 'aku juga ray, aku juga merindukanmu' tapi lagi lagi aku hanya bisa merasakan lidahku kelu, mulutpun tak bisa terbuka dan menyuarakan isi hati tersebut.
Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang mendengarkan perbincangan mereka berdua didepan pintu yang setengah terbuka.
_____________________
Hai. Hai. Assalamu'alaikum..
Long time no write! Haha.
Entah ini part pendek yang sedikit menyimpang dari alur.
Selalu ditunggu Kritik & Saran nya.
Salam,
RnL
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
RomanceBerawal dari sebuah keterpaksaan akhirnya Fatih menyetujui permintaan terakhir istrinya Rena yang tengah mengalami kritis setelah melahirkan anak pertamanya. Rena ditengah masa kritisnya menyampaikan sebuah pesan apabila dia tidak bisa lagi menjala...