Hai semuanya, Assalamu'alaikum....!!!
*Jawab dong
Gimana kabarnya? Sehat semuanya kan? Puasanya bolong berapa hayoo?? wkwkwkw.. *alah banyak ngomong*
ini ada sedikit chapt buat yang kangen Fatih, Bintang, dan dedek Yusuf.
Monggo, jangan lupa tinggalkan jejaknya yah. *mengerlingkan mata*
__________________________________________________________________________________
Mentari pagi mulai menampakkan cahayanya dibilik jendela dapur pagi itu. Bintang dan mbok marni pun sudah mulai berkutat didapur sejak tadi untuk menyiapkan sarapan sampai suara tangis Yusuf menginterupsi kegiatan masak-memasaknya Bintang dan mbok marni. Bintang langsung bergegas mencuci tangan dan berjalan menghampiri Yusuf.
Bintang membuka pintu kamarnya yang langsung mendapati Ayahnya Yusuf masih bergelung diselimut, bintang menggelengkan kepalanya kemudian melirik jam yang ada diatas nakas. Setengah tujuh. Tadi setelah sholat subuh memang Fatih bilang mau balik tidur lagi karena hampir semalaman lembur mengerjakan laporan kantor. Suara tangis Yusuf kembali menginterupsi, hingga menyadarkan bintang.
"Ayahmu kayaknya capek banget ya, sayang. Sampe – sampe jagoannya yang ganteng ini dicuekin. Uluh-uluh cupcupcup sayang." Bintang menggendong Yusuf dan berjalan menghampiri Fatih.
Bintang duduk disamping Fatih, hebatnya Yusuf langsung diam dari tangisnya. Mengerti sekali kalau Ayahnya capek, mungkin.
Bintang mengelus kepala Fatih dengan sayang, "Mas.. Bangun. Udah jam setengah tujuh loh. Katanya suruh bangunin kalau jam setengah tujuh" tangan bintang turun menuju pipi kiri Fatih. "Mas.. hei bangun."
Fatih tidak bergeming, malah bergerak mencari posisi yang lebih nyaman. Bintang mendengus, itulah kenapa ia tak suka kalau Fatih balik tidur lagi. Pasti susah dibanguninnya. Tungu dulu, apa karena Bintang yang salah teori cara membangunkannya.?
"Mas.. ih bangun dong." Bintang mulai menepuk – nepuk pipi Fatih.
Fatih menggeliat lagi dan sedikit membuka matanya, "Iya, Bun. Bentar lagi." Pintanya sambil menarik selimut dan bergelung lagi
"Ini sudah jam setengah tujuh lo Mas. Nanti kesiangan ke kantornya." Jelas Bintang.
Fatih mengangguk dan bergegas untuk bangun, ia menatap Bintang yang sedang menggendong jagoannya dengan tatapan lembut, tanpa pikir panjang ia mengarahkan bibirnya dengan lembut ke pipi kanan Bintang.
"Nih udah bangun, bunda" ujar Fatih sambil nyengir dan melebar – lebarkan matanya.
Bintang menggeleng – gelengkan kepalanya melihat tingkah Fatih. "Yasudah, Mas mandi sana. Aku mau ambilin susu Yusuf dibawah dulu, nanti abis itu aku siapin bajunya." Bintang sudah siap untuk melangkah namun di hadang dan dihalangi oleh Fatih yang buru – buru melompat turun dan berlari menghampirinya. "Kenapa, mas?" Bintang mengerutkan alisnya.
Fatih menggeleng dan langsung mengecup kening Bintang dan jagoannya. "Enggak, Ayah mandi dulu. Jangan kangen." Teriaknya sambil berlari kearah kamar mandi.
Bintang melongo melihat tingkah Fatih seperti itu. "Ayahmu sehat kan, nak?" tanyanya pada Yusuf.
***
Fatih kini sedang menikmati sarapan paginya dengan Bintang yang sambil menyuapi Yusuf bubur. Tidak seperti biasanya, menurutnya Bintang pagi ini lebih banyak diam setelah kejadian bangun – membangunkan Fatih tadi. Fatih juga merasa aneh dengan sikap istrinya saat ini, biasanya Bintang suka cerewet menyuruh Fatih untuk menghabiskan sarapannya, Bintang juga selalu menyiapkan buah - buahan untuk Fatih. Namun pagi ini tidak, Fatih merasa jika Bintang sedang tidak berada disampingnya karena Bintang yang hanya mendiaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
RomanceBerawal dari sebuah keterpaksaan akhirnya Fatih menyetujui permintaan terakhir istrinya Rena yang tengah mengalami kritis setelah melahirkan anak pertamanya. Rena ditengah masa kritisnya menyampaikan sebuah pesan apabila dia tidak bisa lagi menjala...