Selamat dini hari semua :)
___________________________________________________________________________________
Lara Pov
Aku mulai merebahkan diri ke kasurku yang nyaman ini. Hari ini sungguh hari yang sangat melelahkan, kepalaku sudah hampir meledak-ledak dengan kegiatanku seharian ini, mulai dari berangkat ke kampus kesiangan dan ditengah-tengah jalan mobil mogok, surprise kuis dadakan dan masih banyak serentetan peristiwa lainnya. Hingga yang satu ini, setan tampan yang mulai mengusik dan mengganggu istirahatku.
Demi Tuhan, dari sekian banyak lelaki yang tercipta di muka bumi ini, kenapa lelaki yang bernama Rado Aldiandro ini menjadi orang yang sangat cerewet sekali sih. Apakah dulu waktu pembagian suara dia yang paling banyak jatahnya?
Bagaimana mungkin sedari tadi lelaki tampan itu sudah mengoceh kesana-kemari yang ujung-ujungnya memintaku menjadi pasangannya ke acara resepsi salah satu teman kuliahnya. Aku memang sudah pernah di ajak olehnya, tapi saat ini aku sedang mager banget, mana capek juga baru pulang kuliah. Aku mendengus kesal dan menatap malas kearahnya.
"Oh ayolah dek, Pleasee"
Aku menghela nafas kasar. "Kak, aku ini capek sekali, kenapa nggak ngajak cewek kakak aja sih?" tanyaku bersungut-sungut. Lelaki ini adalah adik dari mamaku, sebenarnya aku ingin sekali memanggilnya Om, karena memang benar dia adalah Om ku. Tapi saat aku memanggilnya seperti itu pasti berakhir dengan dia yang langsung menutup kedua telinganya dan berteriaak 'AKU MASIH MUDA, RA!' sambil berlari menjauh. Setakut itukah dia saat kupanggil Om? Aku rasa itu panggilan yang cocok kok untuknya.
"Putus." Jawab Rado enteng sambil . Mataku melotot tidak percaya kearahnya. Baru tiga minggu yang lalu Rado mengenalkan aku dengan salah satu teman wanitanya, yang aku yakini sebagai kekasihnya.
"Mau ya, Dek? Pleaseeeee. Nggak lucu kan kalo kakakmu yang kece badai ini dateng sendirian. Pasti nanti di goda-godain sama si Bos." Pintanya memelas. "Kesannya kayak gak laku banget, kakakmu ini." lanjutnya lirih.
"Bodo amat, emang gue mikir"
"Ayolah, keponakan kakak yang cantiiik" bujuknya dengan muka yang sumpah nggak banget!
"Om-" Nah kan apa kataku, dia langsung nutup telinganya. Aku mendengus kesal. "Kak, kakak tuh udah waktunya nikah. Udah sih jangan main-main lagi sama cewek"
"Iya Adekku sayangku. Tenang aja sih, jodoh kakak lagi otewe kok. Bentar lagi juga nyampe" Jawabnya enteng sembari ikut gabung di atas ranjangku. Aku menggeleng - geleng mendengar jawaban entengnya, seenteng kapas.
"Dih, ngapain sih nempel-nempel." Seruku geram. Kalian jangan salah paham dulu dengan kelakuannya, Rado memang sudah terbiasa seperti itu denganku sejak kecil, apalagi memang kita berada di satu rumah yang sama. Dia kakakku, ingat? Jadi tidak akan masalah kalaupun dia ikut tidur-tiduran diranjangku. Kecuali, kalau dia memang sudah mau mati ditanganku saat ini juga kalau berani macam-macam denganku.
"Mau ya, Gue traktir deh besok" sesaat setelah itu mataku langsung melirik kearahnya. Bibirku terangkat sedikit membuat senyuman nakal.
"Sate Mang Ucup selama sebulan, Beliin gue sama Devan es krim selama sebulan juga, dan-" aku mengetuk-ngetuk jariku di dagu dan seketika lampu bolham meledak diatas kepalaku, aku melirik dan menyeringai kearah Rado."Anter jemput gue deh, sama selama sebulan penuh, gampang kan? Jelas lah, itu permintaan gampang banget kali"
Rado melotot tajam kearahku sehingga membuat seringaiku semakin lebar. "GILA!, lo mau bikin gue bangkrut atau apa? Lagian gue kan bilang cuma traktir elo, kenapa jadi sampe jemput segala, kan lo kuliah jam pulangnya gak sama kayak gue dek." Cerocosnya panjang lebar, aku hanya mengangkat bahuku santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
RomanceBerawal dari sebuah keterpaksaan akhirnya Fatih menyetujui permintaan terakhir istrinya Rena yang tengah mengalami kritis setelah melahirkan anak pertamanya. Rena ditengah masa kritisnya menyampaikan sebuah pesan apabila dia tidak bisa lagi menjala...