21

24.4K 1.1K 30
                                    

Hai. Assalamualaikum semua.

Nggak mau bertele-tele lah, langsung aja deh, nih part 21nya.

semoga nggak mengecewakan ya. 

___________________________________________________________________________________

Fatih Pov

Ingin rasanya aku tertawa terbahak saat aku mencoba membohongi Bintang jika kepulanganku akan diundur satu minggu lagi. Bintang langsung memutuskan telefonnya sepihak, aku tahu dia kesal karena itu, tapi aku ingin memberinya kejutan. Dan bukan hanya dia yang menahan rindu, aku pun sama, aku sangat merindukannya dan juga merindukan jagoan kecilku.

Pagi-pagi buta setelah telefon dari Bintang terputus, aku menelfon Rado dan menyuruhnya untuk mengirimkan bunga mawar putih dan kartu ucapan untuk Bintang. Ini sebagai permintaan maafku karena membuatnya marah lagi. Jujur aku bukan orang yang romantis untuk hal-hal semacam itu, sampai aku bingung dan menyuruh Rado untuk membantuku untuk menyusunkan kata-kata untuk Bintang.

"Do, menurut lo gimana? Kata-kata yang pas untuk Bintang gimana?" tanyaku sambil berusaha keras menyusun kalimat demi kalimat yang indah untuk Bintang.

"Duh Bos, lagian pake acara bikin marah kenapa sih?" Rado berdecak kesal.

"Kan mau ngasih surpriseee" jawabku setengah berteriak menirukan gaya orang yang ngasih kejutan.

Rado diam dan tak menjawabku lagi, kulihat masih tersambung telfonnya. "Do, lo ketiduran lagi." Rado masih tak bergeming. "RADO ALDIANDRO, MAU GUE PECAT LO?" bentakku geram.

"Eh. Sorry bro, ma-maksud gue pak. Maaf ya, jangan begitu dong. Jangan mengancamku seperti itu, aku kan takut!" jawab Rado tergagap-gagap.

"Ya lo diem aja. Kan gue minta solusi sama lo."

"Bro, gue tau disana waktu lebih cepet satu jam. Tapi ini disini masih jam setengah empat bro, ya maklumin kali kalo gue masih merem melek" ujar Rado lesu.

Aku menepuk jidat, aku lupa kalau ada perbedaan waktu disini dan disana, aku nyengir dan merasa bersalah"Hehe, sorry bro"

"Lo, take off jam berapa sih?" tanya Rado.

"Entar malem sih, gue masih ada urusan dikantor cabang. Yaudah gue mau nyusun kata dulu buat Bintang, ntar gue sms in lo. Pokoknya gue minta bunganya harus nyampe pagi oke. Thanks bro."

"Oke lah. Oh ya bunganya warna apa bos?"

"Putih, seputih hati dan cinta gue"

"Geblek, gue baper di pagi hari" jawab Rado.

"Yang sopan, woy!" teriakku.

"Iya Bos, maafkan hamba paduka raja" jawabnya sambil tertawa.

Akupun juga ikut terkekeh mendengarnya. "Oke, Thanks bro"

"Sip!"

Setelah mematikan telefonnya, dan pada akhirnya aku memutuskan untuk membuat kata-katanya sendiri, aku pun langsung bergegas mengambil beberapa kertas dan melaksanakan percobaan membuat kalimat untuk Bintang.

"Hai sayang, selamat pagi "

Kamu jangan mara mulu dong, cantiknya ilang tuh..

Aku menatap geli tulisanku, apa-apaan ini..

Sreet, buang!

"Pagi cahaya hidupku. Aku sangat merindukanmu.."

Jangan ngambek sayang!

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang