20

24.7K 1.2K 32
                                    

Hai semua.

sebelumnya author minta maaf karena lama ngga post, kemarin lagi ada kendala. Laptop author sempet rusak, jadi nggak bisa ngelanjutin ceritanya. 

Ini dikit dulu, mungkin beberapa part lagi ceritanya akan selesai. 

Bagi yang sudah berkenan membaca cerita ini, saya pribadi sangat mengucapkan terima kasih. :)

____________________________________________________________________________________ 

Sepi, itulah yang dirasakan bintang di saat malam datang menyapanya. Bintang meringkuk sembari memperhatikan Yusuf yang sudah terlelap disampingnya. Bintang mengelus-elus puncak kepala Yusuf dengan sayang. Sungguh, saat ini dia sedang merindukan sosok lelaki yang telah mengubah statusnya menjadi seorang istri.

Ya. Dia merindukan suaminya.

Fatih.

Rindu, satu hal yang suka datang secara tiba-tiba, membuat sesak di dalam dada, membuat nafas seperti tercekat, membuat air mata meluncur secara tiba-tiba. Dan tubuh seperti ingin meledak saat menahan semua itu.

Terhitung ini adalah hari ketiga belas Bintang melewati malam tanpa Fatih. Bintang meraih ponsel yang berada di atas nakas, sudah pukul sembilan malam, biasanya Fatih selalu memberi kabar Bintang paling lambat jam tujuh malam, tapi ini sudah lewat dua jam dan Fatih belum juga memberinya kabar ataupun membalas pesan darinya. Perasaan Bintang mendadak tak karuan, Bintang mencoba menelfon lagi namun malah nomor Fatih tidak aktif. Bintang berdecak kesal dan mensilent ponselnya dan meletakkan sembarang diatas nakas.

Bintang mengerucutkan bibirnya sembari menatap ke arah Yusuf, "Ayah kemana ya, Nak. Kok belum ngasih kabar ke Bunda?" tanya bintang lesu. Bintang meraih ponselnya lagi dan mengintip sedikit ke arah ponsenya dan berharap jika ada panggilan masuk ataupun pesan dari Fatih. Namun yang dilihat hanyalah Hampa. Tidak ada panggilan ataupun notif pesan dari fatih.

Bintang mendengus kesal, dan menulis serentetan kata demi kata di ponselnya.

To: Ayah

Mas, sedang apa sih sampai nggak ngasih kabar ke kami, sesibuk itukah? Biasanya jam tujuh sudah ngasih kabar, ini malah nomor nggak aktif.

Send, sent..

Bintang menatap dan mengetuk-ngetuk layar ponselnya. Dia juga sengaja tidak memberi nada getar di ponselnya.

5 menit..

Bintang masih mengetuk-ngetuk layar ponselnya dan memutar-mutar ponselnya. Tetap tidak ada notif pesan masuk.

10 menit..

Bintang berusaha menetralkan hembusan nafasnya dan menahan gemuruh dihatinya.

30 menit..

Masih tidak ada balasan dari Fatih, Bintang mengusap wajahnya kasar.

45 menit..

Bintang berusaha menahan kantuk yang menyerangnya demi tetap terjaga, dia sangat berharap jika Fatih akan menelfon ataupun membalas pesannya. Setidaknya sudah ada kabar darinya jadi hatinya sedikit tenang.

1 jam..

Bintang menuliskan pesan lagi untuk Fatih..

To : Ayah

lanjutin aja lah, aku mau tidur.

P.s : Setidaknya kasih kabar ke aku, biar aku tenang dirumah.

Send. Sent..

Bintang melemparkan ponselnya kearah sembarangan dan mulai memejamkan mata yang sedari tadi di ajak menunggu kabar dari Fatih namun tak kunjung memberi kabar.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang