28

35.6K 1K 30
                                    

Hallo semua, ini nulisnya disela-sela waktu aku KKN, jadi maaf kalau feelnya kurang. 

selamat membaca.

_______________________________________

Author POV

5 tahun kemudian.

"Bundaaaa!!!" anak lelaki berumur lima tahun itu berteriak dan berlari kesana-kemari mencari bundanya yang ternyata sedang berkutat menyiapkan sarapan di dapur.  

Merasa dipanggil oleh jagoannya akhirnya wanita itu setengah menengok kebelakang dan tersenyum kearah jagoannya itu meskipun belum melihat sosok putra kesayangannya, "Iya sayang. bunda di dapur nih" jawab wanita itu sedikit berteriak.

Setelah itu, tampak suaminya Fatih datang dengan meggendong jagonnya dari belakang, Fatih berdiri disamping istrinya. Bintang menoleh dan tersenyum kearah lelaki yang sudah hampir lima tahun menemani hari-harinya itu.

Lelaki itu sedikit mencondongkan wajah kearah istrinya dan mengecup dengan sayang kening istrinya, Bintang memejamkan matanya, ia sangat menyukai kegiatan yang setiap pagi dilakukan oleh suaminya ini. Jagonnya yang masih berada digendongan Fatih pun itu mulai berontak ikut-ikutan mencondongkan wajahnya kearah bundanya untuk ikutan mengecup kening bundanya. Namun tidak sampai hingga yang dicium tak lain dan tak bukan adalah pipi bundanya.

"Selamat pagi bunda.." sapa kedua lelaki itu.

Bintang menatap kedua lelaki itu dan tersenyum lembut, kemudian ia mengelus pipi kedua lelaki itu secara bergantian.

"Selamat pagi jagoan.. selamat pagi ayah" sapanya balik, kemudian Fatih dengan tangan kanannya mengelus puncak kepala Bintang dengan penuh kasih sayang.

"Bundaaa, sarapan!" pekik Yusuf yang berada digendongan Fatih hingga membuat Fatih menarik tangannya dari puncak kepala Bintang.

"Iya sayang, yuk turun dulu." Bintang menurunkan Yusuf dari gendongan Fatih dan mengajaknya ke kursi yang biasanya ditempati oleh Yusuf.

"Dede bayi gimana kabarnya,Bunda?" Tanya Yusuf sambil mengelus perut Bintang dengan pelan.

Bintang yang sekarang tengah hamil 5 bulan pun ikutan mengelus perutnya yang sudah terlihat membuncit besar. "Baik, sayang. Kan kakaknya ikutan jaga dede bayinya." Jawaban Bintang membuat Yusuf memperlihatkan deretan gigi-giginya yang kecil.

"Dede bayi, kakak sayang dede. Cepet keluar ya, nanti kakak ajarin nendang bola." Yusuf bergumam kesana-kemari didepan perut bundanya seraya mencium perut buncit bundanya, membuat Fatih juga ikutan tersenyum, Fatih sedikit menggeser kursinya agar lebih dekat dengan istrinya.

Fatih menatap Bintang dengan lekat hingga membuat Bintang yang merasa seperti di perhatikan menoleh kearahnya. Bintang mengerutkan keningnya dan dengan memperlihatkan wajah bertanya 'kenapa, mas?'. Fatih menggeleng lalu membawa tangan bintang kegenggamannya. Fatih tidak bosan dan tidak akan bosan untuk menggenggam tangan wanitanya ini. "Terima kasih untuk semuanya" bisiknya seraya mencium punggung tangan Bintang hingga mau tidak mau membuat wajah Bintang merona.

Tidak lama setelah itu Bintang kembali kedapur untuk mengambilkan kopi dan susu yang sudah ia buatkan untuk kedua jagoannya tersebut. Meskipun bintang mempunyai asisten rumah tangga, namun ia juga tak ingin melewatkan sedikitpun masa-masa menjadi seorang istri dan ibu yang bertanggungjawab untuk mereka berdua. Dan tak lupa ia juga memberikan perhatian kecil untuk suaminya itu meskipun hanya dengan membuatkan secangkir kopi setiap paginya. Mengapa? Karena bagi Bintang, hal-hal kecil seperti membuatkan secangkir kopi untuk suaminya setiap pagi itu merupakan suatu pembuktian kasih sayang yang bisa Bintang tunjukkan setiap harinya, walaupun bagi orang lain hal itu adalah hal yang sangat biasa-biasa saja. Tapi bagi Fatih, kopi buatan Bintang itu bak seperti candu yang harus selalu ia dapatkan dan rasakan setiap harinya.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang