Keep vomment ya guys! Supaya aku tahu readersnya TLS dan jangan lupa kritik juga sarannya!^^
Chapter 7 - Get Lost
"Pain is temporary; Quitting is forever" - Lance Armstrong
"Itu mereka!"
Cahaya matahari sudah mulai tersingkir perlahan demi perlahan, menyisakan rona jingga yang tampak temaram. Semua yang ada di pemukiman, seharusnya terpukau melihat langit Flores senja itu, tapi mereka tidak bisa. Kelompok jelajah alam yang seharusnya datang sesuai jadwal, dua jam yang lalu, kini baru saja nampak.
Itu pun baru kelompok pertama.
"Kenapa sampai jam segini?"
Rio menghampiri beberapa panitia yang tampak mengerubungi kelompok yang baru saja sampai itu. Mereka tampak kelelahan, dan masing-masing langsung menyecahkan bokongnya di atas tempat-tempat yang ada tanpa pikir panjang.
"Cuaca nggak menentu, hujan lebat tiba-tiba dan jalanan jadi licin. Kami harus hati-hati, supaya nggak jatuh terperosok ke jurang."
"Apa ada yang terluka?" Tim medis menghampiri mereka, beberapa orang yang merasa tubuhnya tidak dalam kondisi baik segera mendekat. Tapi Rio yakin tidak melihat seseorang datang dengan luka serius.
"Semoga Shilla baik-baik aja." Gumam Rio pelan, memandang langit yang kian gelap. Sedikit banyak, ia menyesali keputusannya untuk membiarkan Shilla ikut kegiatan ini sendirian.
"Dia pasti baik-baik aja." Balas Ify, kali ini gilirannya menenangkan Rio yang tampak gelisah.
Kelompok dua dan ketiga datang bersamaan, keadaan mereka tak jauh berbeda. Tapi mereka tampak lebih baik keadaannya. Alvin ada di kelompok tiga itu, Rio segera menghampiri Alvin yang tengah duduk berselonjor di atas batang kayu besar tak jauh dari api unggun, menikmati secangkir minuman yang diberikan oleh petugas medis padanya. Mungkin minuman suplemen.
"Dimana Shilla?"
"Bukannya Shilla satu kelompok sama Cakka?"
"Ya, dimana?"
"Mereka kelompok paling akhir."
"Shit." Umpat Rio mengacak-acak rambutnya semakin gelisah, berapa lama ia harus menunggu untuk bertemu dengan Shilla dan memastikan gadis itu baik-baik saja?
"Hey, dia sama Cakka. Cakka pasti akan jagain dia." Alvin menepuk pundak Rio, "Gue yakin, Cakka akan jaga Shilla."
+++
Rio tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya berdiri, di gerbang masuk menuju hutan. Beberapa menit lalu kelompok kedua dari akhir, baru saja sampai. Dan itu artinya, setelah ini kelompok Shilla akan sampai di pemukiman.
Rio tidak sabar ingin mengacak-acak rambut Shilla gemas, karena membuatnya kacau seperti ini. Lalu ia akan minta maaf, entah berapa kali. Ia seharusnya ikut, ia seharusnya bersama Shilla dan menjaga gadis itu setiap detiknya. Dan tentu saja, mengatakan kalau ia menyesal membiarkan gadis itu sendirian di luar sana. Katakanlah ia berlebihan, tapi saat ini... percayalah, pikiran Rio benar-benar kacau.
Dari kejauhan, cahaya lampu senter mulai terlihat. Semakin lama tampak semakin jelas dan ia melihat wajah Asher yang kumal itu mendekat, Asher menepuk pundak Rio begitu sampai di dekat pemuda itu.
"Kenapa lama banget sih?" Desis Rio kesal
"Medannya berbahaya." Ujar Asher menerangi jalan untuk anggota kelompoknya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST SEASON (Book 2)
FanfictionSeandainya dulu ia tidak bertahan pada Gabriel, seandainya dulu ia menerima orang lain selain Gabriel, seandainya dulu ia memilih mendengarkan orang lain, dan... mungkin seharusnya memang Shilla menerima Cakka hari itu, Tapi kalau begitu kejadiannya...