Selamat Idul Fitri bagi kalian yang merayakan!
Saatnya memulai kembali di lembar yang baru.
Bersih hatikan hati dengan memaafkan yang lalu.
Mohon maaf lahir dan batin, all!
🙏🏼🙏🏼🙏🏼🤝🤝🤝🙏🏼🙏🏼🙏🏼Raungan mesin membuat ku ingin menutup kuping ku. Sungguh sangat lantang memekakan telinga ku. Pria bernama Zac ini, turun dari mobilnya, dengan cengiran lebar yang memuakan. Dia sama sekali tidak terlihat seperti Ethan, dia lebih.. Tampan. Tunggu, aku tidak baru saja mengatakan pria dengan senyum memuakan ini tampan bukan?
"Brother, kau mau kemana?" Panggilnya saat Ethan melewatinya
"Oh, aku akan bersama Vic," ucapnya menujuk pacarnya "Emily akan pergi dengan mu"
"Siapa?" Ia menyipitkan mata bingung
"Dude, dia literally berdiri di hadapan mu" ucap Sean menujuk ku dengan lima jarinya
"Aku Emily" ucap ku mengangkat tangan ku sambil tersenyum, tapi ia hanya menatap ku datar. Aneh..
"Kita sebaiknya pergi sekarang" ucap Zac beralih pada yang lain. Apa dia baru saja... Tidak menganggap ku?
Aku dengan canggung berdiri disana, aku tidak akan masuk kedalam mobil seseorang saat pemiliknya tidak memberikan perijinannya
"Hey, kau hanya akan berdiri disana atau bagaimana?" Panggilnya melalui jendela yang baru dibukanya. Aku menoleh padanya, menimbang. Kalau ini untuk ku, aku akan memilih untuk menolak, tapi demi Victoria, aku mengangguk dan memasuki mobilnya.
Perjalanan kemana pun kita saat ini tidak diisi oleh suara apapun selain suara raungan mesin, yang harus ku akui, tidak selantang di luar seperti yang aku kira. Kursi dari mobil ini sangat nyaman dan terbuat dari kulit, entah kenapa, ini mengingatkan ku akan rumah.
"Balapannya dimana?" Tanya ku memecah hening. Aku bosan dengan kesunyian dalam mobil
"Di suatu jalan" balasnya datar. Dia tidak ingin berbicara. Okay..
Lalu kembali sepi.
"Apa yang gadis seperti mu lakukan di tempat seperti tadi?" Mengejutkannya ia bertanya
"Victoria mengajak ku" balas ku menatap tangan ku di paha lalu ia kembali dia.
Ada apa dengan pria ini? Mengapa ia dengan sengaja membuat situasinya menjadi canggung? Kita baik-baik saja dalam diam lalu ia memutuskan untuk berbicara. Sungguh. Aku lebih menyukainya kalau ia tidak berbicara.
Kita sampai di jalanan yang sangat sepi, tapi aku bisa mendengar sorak-sorai orang-orang berteriak bersemangat, pengalaman dari lokasi tadi, aku yakin ini adalah tempat balapan akan dilaksanakan. Dan benar saja, tak lama kemudian aku melihat mobil-mobil berjejeran di pinggiran jalan, membentuk seperti semacam pagar. Aku melihat banyak sekali perempuan yang bisa dibilang hampir tidak berpakaian. Aku penasaran apa yang orang tua ku akan katakan saat mereka tahu anaknya bergaul ditempati seperti ini, tempat yang penuh dengan dosa dunia. Aku tidak bisa menahan tawa ku
"Apa yang begitu lucu?" Tanya Zac mengejutkan ku
"Para wanita ini..." Aku memulai "mereka..." Pilih katanya.. "Sangat berani"
"Apa maksud mu?" Zac terlihat bingung
"Pilihan pakaian mereka. Mereka sangat berani" ucap ku lebih jelas
"Itu pakaian normal" ucapnya menatap ku aneh
Saat ini mobil tidak lagi berjalan, kerumunan orang menghalangi jalan kita, aku tidak mengerti mengapa Zac tidak mengusir mereka keluar dari jalanan, kita hanya menunggu mereka. Lalu tiba-tiba sorak-sorai ramai meledak, aku mendengar bunyi rem mobil berdecit. Apa itu berarti seseorang menang? Seseorang yang berbicara dengan speaker mengkonfirmasi dugaan ku, seseorang bernama Harry Johns memenangkan balapan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Life of The Innocent Daughter (The Secret Life Series #4)
Chick-LitDi dunia ini, mempertahankan kepolosan bukanlah hal yang mudah, banyak godaan dan gangguan yang datang silih berganti. Namun, ada satu hal yang bisa membantu mempertahankannya, yaitu iman yang kuat. Hati yang teguh saja tidak cukup, karena kadang, h...