Hari ke-6, aku tidak tahu mengapa aku masih menghitung hari saat aku mengatakan aku sudah selesai dengannya, dia datang ke kelas ku, seperti literally datang ke kelas ku, mengejutkan dosen dan hampir seluruh peserta kelas. Kenapa ia melakukan itu? Tidak kah ia memiliki kelasnya sendiri untuk di datangi? Kelas yang ia datangi di universitas ivy league-nya, Columbia? Ya, mengejutkan bukan? Seorang Zac adalah mahasiswa Columbia University. Aku penasaran apa itu karena otaknya atau yang lain.
"Excuse me, Mister, apa yang kau pikir kau lakukan di sini?" Ucap sang dosen lantang
"Oh, jangan khawatirkan aku, Miss, aku tidak akan mengganggu" ucapnya santai
"Dan siapakah kau?" Sang dosen bersedekap
"Zac" balasnya ringan "aku hanya mencoba kelas, berpikir akan transfer kemari" apa?! Dia tidak akan benar-benar melakukan itu bukan? Itu gila.
"Jadi kau bukan mahasiswa NYU?" Tanya sang dosen kembali
"Nope"
"Keluar dari kelas saya!" Perintahnya tegas
"Aku pikir aku akan tinggal" ucapnya lalu duduk di sisi ku "hey, muchkin, kau menghindari ku"
"Aku sedang di kelas" ucap ku singkat
Dari pojok mata ku, aku melihat dahinya mengerut "okay, kita akan bicara setelah kelas" ucapnya mengangguk
"Mr... Siapapun kau, keluar dari kelas saya sendiri atau akan saya panggilkan security!" Sang dosen berderap mendekati kursi Zac
"Aku ingin belajar, mencoba kelas, anggap saja aku tidak ada disini" ucapnya melayangkan tangannya ringan "sungguh, kau membuang waktu mengajar mu dengan terus mempermasalahkan ku"
Walaupun kesal, kita semua sama-sama tahu kalau Zac benar, mungkin karena itu lah ia memutuskan untuk pergi dan kembali melanjutkan pengajaran sampai jam selesai.
"Emily" dia menahan tangan ku, aku mencoba untuk bersikap normal dan tidak menarik tangan ku sesaat kulit ku menyentuh kulitnya
"Apa?" Tanya ku menatapnya
"Ada yang salah" ucapnya. Aku ingin tertawa, aku tidak tahu apakah ia berpura-pura bodoh atau dia memang bodoh
"Aku ada kelas lain" ucap ku berjalan
"Sekarang aku tahu jelas ada yang salah" ucapnya setelah aku hampir sampai di kelas ku yang selanjutnya
"Tidak ada yang salah" ucap ku menggeleng "kita akan bicara lagi setelah kelas, okay?" Lanjut ku bergerak masuk kelas, tapi ia menarik ku keluar lagi
"Ini tidak benar, kita harus bicara sekarang" ucapnya menggeleng
"Tidak bisa, aku ada kelas yang harus ku hadiri, absensi ku akan sampai ke orang tua ku" balas ku menggeleng "memangnya kau tidak ada kelas?"
"Tidak saat ini" jawabnya masih menahan tangan ku
"Zac, kau akan membuat ku terlambat masuk kelas" ucap ku menatap tangannya
"Kau berjanji kita akan bicara setelah kelas mu?" Ucapnya ragu
"Ya, sekarang biarkan aku masuk kelas" balas ku asal, tapi dia memang melepaskan tangannya dari ku.
Pembicaraan apa yang mungkin ia ingin bicarakan sampai ia datang ke kelas ku, bergabung belajar, dan hampir mencegah ku memasuki kelas? Apa yang sangat penting sampai ia tidak mau menunggu sampai batas akhirnya? Mungkin kah dia... Tidak, dia tidak menghubungi ku berhari-hari, dia kemungkinan hanya datang kemari untuk memastikan aku masih akan menjadi arm candynya saat ia balapan nanti. Yeah, itu pasti. Dia yang mengatakan sendiri bukan kalau ia bukan type yang pacaran? Yang berarti dia juga bukan type yang berkencan. Jadi aku tidak seharusnya membuat harapan yang terlalu tinggi tentang topik apa yang ingin ia bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Life of The Innocent Daughter (The Secret Life Series #4)
ChickLitDi dunia ini, mempertahankan kepolosan bukanlah hal yang mudah, banyak godaan dan gangguan yang datang silih berganti. Namun, ada satu hal yang bisa membantu mempertahankannya, yaitu iman yang kuat. Hati yang teguh saja tidak cukup, karena kadang, h...