24. Those Three Little Words

1.7K 87 3
                                    

❤️Happy Valentine's Day, Folks!❤️
👩‍❤️‍👩💑👨‍❤️‍👨Spread the love and do spend the day with your loved one.👩‍❤️‍👩💑👨‍❤️‍👨
👭👫👬Doesn't have to be a lover, you can spend it with your friends, mum and dad, even a stranger you just met.👭👫👬
😍Single, in relationship, complicated, married, doesn't mater, love is all around you.😍
----------------------------------------------------------

Malam itu, Zac menginap di kamar ku. Vic memberi tahu ku ia belum bisa kembali ke asrama karena ia masih ada urusan di kampung halamannya, jadi aku tidak perlu panik saat ia seharusnya sudah di asrama tapi nyatanya belum. Jadi ya, Zac malam ini menginap bersama ku, dia bahkan cukup sopan untuk menawarkan diri untuk tidur di kasur Vic, tapi aku mengatakan dia boleh tidur bersama ku di kasur ku.

Jangan salah, aku tidak melakukan semua ini karena aku tidak ingin mendorongnya ke titik itu, aku melakukan semua ini karena aku merasa ia sudah bisa dipercaya untuk hal yang berada di level selanjutnya, dia sudah membuktikan kalau dirinya patut mendapatkan lebih dari sebelumnya.

"Apa sesuatu terjadi?" Tanya Zac berdiri di dekat kasur ku, menolak untuk duduk di sisi ku

"Kenapa kau bertanya?" Balas ku sambil berkedip tak mengerti

"Kau lebih... terbuka" balasnya ragu

"Dan itu hal buruk?" Tanya ku panik

"Tidak-tidak" ia berlutut di hadapan ku "itu bukan hal buruk" Zac tersenyum "itu kemajuan" ia mengelus pipi ku "aku hanya tidak ingin kau memaksa diri mu ke dalam sesuatu yang sebenarnya tidak kau inginkan hanya demi diri ku"

"Jangan memuji diri mu sendiri" balas ku melayangkan tangan ku ringan "kalau kau tidak ingin berada di kasur yang sama dengan ku, fine, aku tidak akan memaksa, itu adalah pilihan mu, jangan katakan aku tidak menawarkan" lanjut ku mengangkat bahu

"Please... Seperti aku akan pernah menolak kesempatan berada dekat dengan mu" balasnya memutar matanya lalu berdiri

"Sungguh?" Tanya ku menantang

"Sungguh" balasnya

Satu detik aku duduk di pinggir kasur, detik kemudian aku sudah berada di tengah kasur dengan Zac mengunci ku dengan tubuhnya

"Kau berat" eluh ku pura-pura tersiksa saat sebenarnya dia sama sekali tidak menaruh beban apapun pada ku

"Aku terluka" balasnya berpura-pura sakit hati "tapi aku bersedia memaafkan mu, hanya karena aku mencintai mu dan kau memiliki hati ku" boleh aku menangis?

"Kau sangat gombal" balas ku memukul lengannya

"Hanya menyatakan yang sebenarnya" balasnya bergerak dari atas ku ke sisi ku

"Kita masih kotor" ucap ku bangun dari kasur

"Aku tidak masalah dengan kotor" balasnya memeluk pinggang ku, nadanya mengatakan kalau kalimatnya berarti lain

"Kita harus mandi" ucap ku menoleh menatapnya

"Apa itu undangan?" Tatapannya menantang

"Dalam mimpi mu" balas ku berdiri dari kasur

"Oh, baby, believe me, itu sudah terjadi tanpa kau suruh" ucapnya mengedipkan sebelah matanya sambil tertawa

"Okay.... Aku akan mandi" ucap ku mengambil alat mandi dan keluar kamar. Setengah jalan ke kamar mandi, aku menyadari sesuatu yang lain, kenapa aku tidak berpikir ini sebelumnya?!

Berbalik kembali ke kamar, dan berpikir kalau ini adalah kamar ku dan Vic belum kembali, jadi aku bebas melakukan apapun, itu termasuk membuka pintu tanpa peringatan.

The Secret Life of The Innocent Daughter (The Secret Life Series #4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang