Aku sangat yakin kejadian di rumah sakit membuat dia membenci ku, tapi aku salah, karena 3 hari setelah itu ia mendatangi kamar asrama ku, mengetuk pintu ku dan mengatakan sesuatu yang hampir mirip dengan "would you believe me if I told you that I might be in love with you?" Atau mungkin bukan mirip, saat masih di depan pintu ku. Apa kau tahu respon apa yang aku berikan padanya? Aku mentertawainya. Tidak hanya sebuah tawa pelan, tapi tawa yang kau keluarkan saat mendengar lelucon lucu
"Maaf," ucap ku memaksa untuk tawa ku berhenti "tapi jawaban ku tidak"
"Boleh aku masuk?" Ekspresinya tidak berubah
"Tentu" ucap ku membuka pintu lebih lebar
Dia tidak membuang waktu dan langsung masuk ke dalam kamar ku. Jujur, aku tidak tahu harus apa sekarang, dia didalam kamar ku, berdua saja di dalam, lalu apa? Sesuatu seharusnya terjadi bukan? Sesuatu antara yang baik dan buruk.
"Itu bukan pertanyaan retorikal" ucapnya memecah diam "aku berpikir aku benar-benar jatuh cinta pada mu"
"Kau hanya berpikir? Kau tidak tahu pasti?" Balas ku memiringkan kepala ku
"Aku tahu pasti" ucapnya yakin
"Apa kau bahkan tahu bagaimana rasanya jatuh cinta?" Karena aku jelas tidak tahu, aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya menyukai seseorang sampai Lyander menjelaskannya pada ku
"Aku hanya tahu" balasnya menghela nafas
"Itu bukan landasan yang kokoh" balas ku menggeleng. Aku tidak akan mengambil risiko lagi, tidak untuk kedua kalinya.
"Aku bisa menunjukannya pada mu kalau kau membiarkan ku" ucapnya menatap ku, berharap, tapi ia tidak bergerak, dia hanya berdiri disana
"Menunjukannya pada ku? Bagaimana tepatnya kau akan menujukkan perasaan mu pada ku, Zac?" Tanya ku menyipitkan mata? "Apakah dengan cara memberikan ku sebuah ciuman yang dipenuhi dengan perasaan?"
"Tidak" ia menggeleng "dengan menginap malam ini"
"Dan melakukan apa?"
"Tidak ada, kita hanya akan melakukan apa yang telah kita lakukan sebelumnya" aku menatapnya bingung. Kita pernah melakukan apa sebelumnya? "Tidak melakukan apapun seperti saat kita di kolam renang hotel menonton matahari terbit"
Apa yang harus aku katakan padanya saat ia mengatakan hal seperti itu?! Haruskah aku terima atau tolak? Apa yang harus aku lakukan? "Aku butuh tidur ku" bodoh! Itu bukan alasan yang baik! Seharusnya aku mengatakan alasan yang lebih masuk akal
"Aku takut kau akan mengatakan kalau lawan jenis tidak boleh berada di kasur yang sama, tapi alasan mu lebih baik untuk didengar" lihat?! Sudah ku katakan itu adalah alasan bodoh.
"Pria tidak boleh ada di kamar wanita" ucap ku meralat
Zac membuang nafas lelah dan memejamkan matanya, untuk sesaat, ia tidak mengatakan apapun. Namun saat ia membuka matanya, ada sesuatu yang baru terlihat disana "biarkan aku membuktikan pada mu aku tidak mengatakan omong kosong" ia berhenti dan menatap ku "aku membutuhkan mu dekat dengan ku"
"Tidak bisa mengulang saat di hotel, Zac" ucap ku menggeleng "aku butuh tidur ku, dan dengan kau di... Posisi seperti itu, itu adalah hal utama yang membuat ku terus terjaga"
Untuk sesaat, Zac tidak berkata atau merespon dengan apapun "kemarilah" aku menyipitkan mata ku curiga "kemarilah" kali ini menggunakan tangannya "aku tidak akan menggigit" lanjutnya "kecuali kalau kau meminta ku" tambahnya menyeringai
Aku mendengus padanya, tapi aku berjalan mendekatinya. Aku tidak tahu apa yang harus ku prediksi dari ini semua, tetapi sesaat aku sudah cukup dekat dengannya, ia membalik tubuh ku menungguinya, lalu memeluk ku dari belakang "apa yang sedang kau lakukan?" Tanya ku tidak yakin apa karena aku panik atau karena aku merasa nyaman dengan instan. Aku takut kalau ternyata aku memilih yang kedua
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Life of The Innocent Daughter (The Secret Life Series #4)
ChickLitDi dunia ini, mempertahankan kepolosan bukanlah hal yang mudah, banyak godaan dan gangguan yang datang silih berganti. Namun, ada satu hal yang bisa membantu mempertahankannya, yaitu iman yang kuat. Hati yang teguh saja tidak cukup, karena kadang, h...