25. Stay, Baby

3.8K 91 11
                                    

Sorry for the long hiatus. I've been so busy, and I literally chose sleep over anything when I have a free time. I planned to post on my bday, but I got so busy and distracted... Well you can guessed the rest.
So here you go guys! Enjoy!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Zac

Aku kewalahan. Karena aku salah. Ini tidak seperti dengan Dara yang terulang kembali. Sama sekali bukan, ini berbeda, jauh dari dan Dara. Aku akan memastikan semuanya berbeda, aku tidak akan membiarkan hubungan ku dengan Emily berakhir seperti dengan Dara, aku tidak akan membiarkannya. Tidak lagi.

Menghabiskan waktu selama musim panas tanpa Emily terasa sangat menyakitkan, aku merindukannya lebih dari apapun. Aku tidak bisa menghubunginya karena aku tidak ingin orang tuanya tahu dan melarangnya kembali. Aku tidak yakin aku bisa tahan.

Aku tidak tahu kapan aku berubah menjadi seperti ini, tapi yang jelas aku tahu, Emily adalah alasannya. Aku tidak menyalahkannya, dia adalah seseorang yang pantas mendapatkan sebuah peruhbahan baik dari ku. Dia sangat pantas.

Disaat yang sama, menghabiskan waktu tanpa Emily membuat ku sadar akan beberapa hal, seperti aku terlalu banyak menghabiskan waktu dengannya, aku melupakan hal yang biasa aku lakukan sebelum dirinya. Tanpa aku sadari, sudah hampir 1 bulan sejak terakhir aku membalap, dan baru ku sadari kalau ternyata aku merindukannya. Hal yang kedua yang aku sadari adalah aku mengabaikan banyak pelajaran yang seharusnya sudah ku pahami, jadi aku pun mendaftar di kelas musim panas. Lalu hal terakhir yang aku sadari adalah aku sebetulnya tidak tahu apa yang aku lakukan dengannya, dan itu sungguh membuat ku takut. Aku tidak ingin melakukan hal yang salah dan kembali kehilangan. Aku sudah merasa cukup dengan Dara. Sekali sudah cukup banyak.

Aku tahu ini buruk, tapi sebagian kecil dari diri ku merindukan Dara. Jangan salah, aku memang mencintai Emily, tapi di satu titik aku juga pernah mencintai Dara, jadi sepertinya normal kalau aku merindukannya. Terutama saat perpisahan kita tidak berakhir dengan perpisahan yang pantas dan sangat membekas.

☄☄

Aku terkejut saat Emily tiba-tiba muncul di depan kamar ku, dia seharusnya menelpon ku, aku bisa menjemputnya di bandara, tapi dia sudah ada di sini, dan aku sungguh sangat merindukannya, jadi untuk apa memikirkannya yang sebelumnya? Aku ingin memeluknya, jadi aku melakukan tepat itu. Aku juga ingin menciumnya, tapi aku menahan diri ku, aku ingin menunggu untuk saat yang tepat, dan menciumnya karena aku merindukannya bukanlah saat yang tepat ataupun alasan yang tepat. Jadi aku pun tidak melakukannya.

Aku mengajaknya berjalan, aku tahu ada jalan yang lebih singkat ke tujuan kita, tapi aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengannya. Sungguh aku harus berhenti bersikap menyedihkan seperti ini, tidak ada yang selamanya, aku seharusnya sudah belajar dari Dara. Ini menyedihkan, aku terlalu bergantung dengannya, aku harus mengurangi.

Aku menemukan pada malam itu kalau ternyata aku tidak bisa. Aku telah terperangkap di dalam situasi ini, dan hati ku dengan mudahnya menyerah tanpa perlawanan. Aku sungguh tak berdaya, aku cukup yakin mulai saat ini, atau mungkin malah sudah sejak lama lalu, aku akan rela menerima peluru untuknya. Aku harus berhenti bersikap seperti perempuan yang sedang jatuh cinta, aku adalah seorang pria, dan aku harus mulai bersikap sepertinya.

☄☄

Aku kembali menginap di asrama Emily. Aku bukan yang meminta, dia kurang lebih memohon pada ku agar menemaninya sejak Vic belum kembali. Aku tahu ia meminta ku bukan karena dia takut atau apa, Emily bukan penakut, ia hanya memilih alasan asal untuk membuat ku tinggal. Senang mengetahui apa yang aku rasakan bukanlah hal yang satu arah.

The Secret Life of The Innocent Daughter (The Secret Life Series #4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang