Selamat hari raya Idul Adha untuk semua yang merayakan
May Allah bless you all with good fortune!
🐄🐂🐑🐐Tidak ada balapan untuk 2 minggu. Tapi itu bukan berarti aku terbebas dari Zac. Dia masih tetap mengganggu ku dengan memaksa ku untuk pergi dengannya, bahkan setelah ia sudah menggunakan satu hari biasa yang sudah kita setujui. Aku membencinya karena aku menyukainya. Aku suka berada bersamanya, tapi aku melewatkan banyak hari belajar untuk bersamanya. Ya, dia memang tidak sepenuhnya mengambil waktu ku untuk nothing, dia mengajari ku cara mengemudi, dia mengajak ku menonton film non-religius pertama ku, di bioskop, bukan DVD, sebenarnya itu cukup menyenagkan, tapi sayangnya selama semua itu, dia tidak berhenti membuat ku kesal dengan komen-komen kecilnya itu. Untung saja aku cukup sabar selama semua itu terjadi. Tapi itu hanyalah di minggu pertama.
Apa yang terjadi di minggu kedua, jauh lebih buruk dari itu.
Hari itu adalah malam Kamis, dia masih belum menggunakan harinya untuk minggu ini, karena itulah aku membiarkan dia membawa ku keluar malam itu. Semuanya dimulai sedikit aneh, tapi cukup normal karena Zac menyisipkan sedikit yang ia sebut "drag racing" tapi tanpa lawan, hanya ada lampu lalu lintas. Dia bertaruh kalau ia bisa melewati 3 lampu lalu lintas sebelum lampu lalu lintas terakhir berubah merah. Kesalahan ku bertanya apa yang akan ku dapatkan kalau ia kalah. Dia tidak menjawab pertanyaan ku secara langsung, tapi dia mengatakan kalau ia berhasil, dia menginginkan waktu ku, dia ingin aku menghabiskan malam ku untuk menemaninya sampai ia puas atau pagi. Dengan bodohnya aku setuju, karena aku berpikir tidak mungkin ia bisa berhasil melewati lampu lalu lintas itu, itu mustahil. Tapi sayangnya, tidak ada yang mustahil dengan Zac dan mobilnya. Karena tepat 45 detik kemudian, kita melewati lampu lalu lintas terakhir sesaat sebelum lampu berubah merah. Aku sangat terkejut sampai hanya bisa mengatakan "aku akan memiliki catatan kriminal karena kau"
"Kenapa kau pikir begitu?" Balas Zac tertawa
"Speed limit dan sensor kecepatan di setiap traffic camera di setiap lampu lalu lintas?" Balas ku menatapnya panik
"Kita terlalu cepat untuk bisa tertangkap, jangan khawatir, muchkin" balasnya mengedipkan matanya "khawatirkan saja tentang apa yang sudah ku rencanakan untuk mengisi malam bersama pertama kita"
"Tolong katakan kau tidak merencanakan sesuatu yang ilegal? Kalau ya, tolong jangan libatkan aku"
"Terlalu terlambat untuk mundur sekarang" balasnya mengangkat bahu "kita juga sudah memiliki perjanjian bukan? Aku menang dan aku mendapatkan malam mu"
"Kau selalu menjebak ku, Zac" ucap ku menunduk tak memiliki harapan
"Hal favorit untuk ku lakukan saat kau terlibat" balasnya ringan
"Kau adalah orang terlicik yang pernah aku temui" desis ku geram
"Terima kasih banyak, babe, sangat menghargai pujian mu" ucapnya menepuk paha ku, sungguh sangat mengejutkan ku dengan kelancangannya, tapi aku tidak mengatakan apapun tentang itu, kenapa? Aku juga tidak tahu.
Pada awalnya, kita hanya berputar di area sekitar, lalu tanpa alasan apapun, Zac tiba-tiba berbelok ke sebuah jalan sempit, lalu memarkirkan mobilnya disana, lalu turun. Merasakan kalau aku harus melakukan yang sama, aku pun mengikutinya keluar
"Kemana kita akan pergi?" Tanya ku melangkah cepat untuk menyetarakan langkahnya
"Tidak ada tujuan secara khusus" balasnya menoleh pada ku "tapi kita akan berjalan" lanjutnya santai
"Apa mobil mu akan aman?" Tanya ku ragu
"Ya, tentu saja, rolldoor itu" ia menunjuk rolldoor hijau di sisi kanan mobil "adalah bengkel seorang teman"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Life of The Innocent Daughter (The Secret Life Series #4)
Romanzi rosa / ChickLitDi dunia ini, mempertahankan kepolosan bukanlah hal yang mudah, banyak godaan dan gangguan yang datang silih berganti. Namun, ada satu hal yang bisa membantu mempertahankannya, yaitu iman yang kuat. Hati yang teguh saja tidak cukup, karena kadang, h...