Zac
Aku selalu menghancurkan segalanya dengannya. Kenapa aku tidak bisa menjadi pria normal yang bisa melakukan semua hal normal dengan gadis yang ia cintai tanpa mengacaukannya berkali-kali? Fuck!
Ugh. Apa aku sungguh benar-benar cinta padanya? Kata itu sangat menjijikkan saat ini di kepala ku, aku sungguh membenci kata itu. Kata itu menghancurkan ku, menghancurkan segalanya. Aku membenci kata itu.
Aku berharap aku tidak pernah bertemu Emily.
Karena dengan begitu, aku tidak akan pernah merasa tersiksa seperti ini saat ia menolak ku. Berjalan dari cafe itu setelah ia kurang lebih membuang ku, adalah hal tersulit yang pernah aku lakukan. Aku ingin masuk dan menariknya ke arah ku, tapi aku tidak bisa, dia sudah pergi, aku sudah menghancur totalkan segalanya.
Apa yang terjadi dengan Dara tidak terasa apa-apa dibandingkan dengan ini, dan dengan Dara, yang terjadi jauh lebih buruk dari ini.
Mungkin aku memang sungguh mencintai Emily, seperti dengan Dara, hanya saja lebih.
Aku butuh dia kembali, aku butuh Emily untuk kembali pada ku, aku butuh membuat Emily sadar kalau ia membutuhkan ku. Aku tidak peduli kalau itu membuat ku menjadi orang yang buruk. Aku hanya ingin dia kembali!
☄☄
Aku memberinya waktu untuk kembali berpikir, aku memberinya satu minggu. Saat satu minggu itu berakhir, aku tidak akan menunggu lagi. Aku harus mendapatkannya kembali, dengan cara apapun, aku akan mendapatkannya kembali.
"Dia tidak ingin bertemu dengan mu" Vic. Kenapa aku harus bertemu dengannya di pintu masuk asrama?
"Aku harus menemuinya" ucap ku berusaha menghindarinya
"Dia sudah mendapatkan cukup dari mu" Vic menggeleng "biarkan dia"
"Aku tidak bisa" ucap ku mencoba lagi
"Zac, Emily--"
"Oh, shut it!" Potong ku "aku tahu kau sahabat yang selalu melindunginya, tapi bagaimana kalau kau ada di posisi ku dan aku melarang mu bertemu dengan Ethan?!"
"Ethan dan aku berbeda, aku tidak pernah akan melakukan apapun yang kau lakukan"
"Yeah, beritahu aku, apa yang aku lakukan, Vic? Sejak kau tahu banyak tentang ku dan Emily" aku bersedekap menatapnya
"Dia tidak memberitahu ku" ucapnya pelan
"Kalau begitu menyingkirlah dari jalan ku!" Ucap ku mendorong bahunya
"Zac, dia meminta mu menjauh untuk sebuah alasan" ucapnya menarik tangan ku
"Dan aku mengejarnya karena sebuah alasan" aku tidak pernah ingin bersikap kasar dengan wanita, tapi kalau Vic terus memancing ku, aku tidak akan bertanggung jawab dengan tindakan ku
"Dan apakah alasan itu? Image mu?" Tarik nafas dalam, ini Vic, dia keluarga, calon keluarga, tarik nafas dalam, Zac.
"Hati ku, aku mencintainya" aku menjatuhkan bomnya, mengejutkan Vic, membuat cengkramanya mengendur dan membeku. Aku menggunakan waktu itu untuk memenuhi tujuan kedatangan ku.
Aku harus memenangkannya kembali. Apapun caranya, aku akan memenangkannya kembali.
☄☄
Usaha pertama gagal, tapi bukan berarti aku akan berhenti berjuang. Aku tidak mudah menyerah, itu bukan diri ku. Saat aku mengatakan aku akan berjuang untuk sesuatu, aku akan berjuang sampai akhir dan mendapatkan apa yang aku perjuangkan. Selalu. Aku tidak menyerah dengan mudah.
Usaha ketiga, gagal lagi. Sungguh gadis satu ini sangat keras kepala. Aku mencoba cara yang aku tahu seharusnya bisa bekerja, tapi tidak dengannya. Ugh. Apa yang harus aku lakukan sekarang untuk memenangkannya kembali?!
Usaha kelima, aku melakukan sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan untuk aku lakukan. Aku mendatangi gerejanya. Aku mengikuti misanya. Aku duduk diam tidak sedikit pun komplain walaupun sebenarnya, aku ingin, tapi ku harus berkorban. Emily tidak bisa mengusir ku keluar gereja, jadi ia tidak memiliki pilihan selain menerima keadaan. Saat misa selesai, aku harus menemukan sesuatu untuk menjaganya agar tidak mengusir ku pergi seperti yang sebelumnya ia lakukan. Jawaban untuk sesuatu itu datang dalam bentuk manusia, lebih tepatnya, pemimpin misa sebelumnya, dia mengundang ku untuk bergabung di piknik mingguan yang selalu di adakan setelah misa. Emily tidak bisa mengusir ku.
Aku berusaha sebaik mungkin tidak membuat kegaduhan saat aku berusaha berbicara pada Emily yang terus menolak ku secara halus, sejak kita sedang ada diwilayah gereja, dia harus melakukannya seperti itu. Apalagi sejak misa sebelumnya membicarakan tentang kesabaran dan toleransi, tidak seperti aku benar-benar mendengarkan, selama misa berlangsung aku terus berpikir tentang apa yang akan aku katakan kali ini padanya.
"Dengar Zac, aku akan berbicara blak-blakan saja" ucapnya "bahkan kalau kau berlutut di hadapan ku dan memohon, jawaban ku akan tetap tidak" lanjutnya "sudah ku katakan, apapun yang ada diantara kita ini sudah berakhir" ia membuang nafas "bahkan seribu kali kau mengatakan kata cinta, tidak akan berpengaruh, kau tahu kenapa? Karena semakin sering kau mengatakan kata itu, aku semakin yakin kalau kalimat mu hanya sebatas kalimat, tidak lebih"
"Itu tidak benar" ucap ku tercekat. Tapi dalam kalimat panjang dan menyakitkannya itu, dia memang memberi ku sedikit petunjuk yang bisa aku lakukan dipercobaan ku yang selanjutnya
"Pergilah, kau menghancurkan hari minggu ku" ini bukan dia, Emily tidak akan pernah bersikap kasar dengan seseorang, dia selalu lembut dan pengertian. Ini bukan dia.
Apa aku sungguh telah menghancurkan dirinya yang lama?
☄☄
Emily mengatakan kalau kalaupun aku berlutut dan memohon padanya jawabannya akan tetap sama. Tapi sungguh kah itu yang ia akan lakukan saat aku akan benar-benar melakukannya? Dia juga mengatakan kalau seribu kali aku mengatakan aku mencintainya tidak akan berpengaruh, dia benar. Aku harus menunjukkan sesuatu untuk membuktikan perasaan ku padanya. Karena bukan kah bertindak berbicara lebih lantang dibandingkan dengan kata-kata? Jadi itulah yang aku akan lakukan, aku akan melakukan sesuatu yang bisa membuktikan kalau aku disini tidak hanya main-main. Tidak ada satupun dari ini adalah sebuah permainan.
Ini dunia nyata, bukan sebuah novel, dan di dunia nyata, kau tidak bisa memalsukan perasaan kecuali kau adalah seseorang yang benar-benar kacau dan bajiangan.
☄☄
Aku kurang lebih harus memaksa Vic untuk membantu ku melalui Ethan.
Ethan tidak mempercayai ku saat aku memberitahunya alasan mengapa aku melakukan apa yang aku lakukan, aku memberitahunya aku mencintai Emily, tapi ia tidak mempercayai ku. Saudara ku sendiri, kembaran ku, tidak mempercayai ku. Bagaimana aku bisa meyakinkan Emily?
Tapi setelah beberapa kali permohonan, akhirnya Ethan menyerah dan membantu ku. Dia tidak kehilangan apapun dengan membantu ku, jadi apa ruginya?
Kalau ini berhasil, aku sungguh akan berhutang besar pada Ethan dan Vic, yang aku sama sekali tidak keberatan seperti biasanya. Tapi untuk satu ini, aku akan merelakan ego ku. Aku butuh Emily kembali pada ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Life of The Innocent Daughter (The Secret Life Series #4)
Romanzi rosa / ChickLitDi dunia ini, mempertahankan kepolosan bukanlah hal yang mudah, banyak godaan dan gangguan yang datang silih berganti. Namun, ada satu hal yang bisa membantu mempertahankannya, yaitu iman yang kuat. Hati yang teguh saja tidak cukup, karena kadang, h...