Malam yang buruk

12.1K 605 17
                                    

[Mulmed: Evan sanders]

***

3 hari sudah berlalu sejak acara pertunanganku dengan Julian.


Ya, dia, Julian Alexander Clavero. Kini adalah tunanganku.

Sudah kukatakan kau milikku.

Kata-kata itu kembali terngiang dalam benakku. Pertemuan kami dan beberapa hari yang terasa sangat singkat ini.

Julian.

Dia memang menawan.

Dia berasal dari keluarga baik.

Dia populer. Bahkan sangat.

Dia selalu menjadi pusat perhatian dimanapun itu yang kusimpulkan ketika mengamati lingkungan sekitar tempat dia berada. Memang, semua yang ada pada dirinya membuat orang pasti akan menoleh dua kali ke padanya.

Dia sempurna mungkin menurut mereka, dan terutama para siswi CHS Tapi tidak menurutku. Karena,

Dia pemaksa.

Dia menyebalkan.

Dan, dia adalah perusak hari pertamaku sekolahku juga hari-hari setelahnya yang membuatku selalu jadi pusat perhatian semua orang.

Hal itu yang membuat ia ada dalam Blacklistku bahkan sejak kali pertama bertemu.

Mungkin masih banyak yang tidak kuketahui tentangnya.

Dan aku berharap mungkin saja ada hal baik di dalam dirinya yang bisa kuterima. Karena bagaimanapun dia adalah Tunanganku!

Oh, aku bahkan belum bisa menerima fakta itu!

Aku mengacak rambutku frustasi. Orang ada yang melihatku seperti ini pasti mengiraku gila. Mungkin saja.

Bagaimana tidak jika beberapa hari yang lalu aku masuk ke sekolah biasa dan beberapa hari kemudian sudah resmi bertunangan dengan cowok pemaksa yang membuatku kesal.

Aku sedang berusaha menerima kenyataan itu.

Entah bagaimana nanti jika semua orang tahu bahwa aku dan dia telah bertunangan. Sepertinya aku akan harus mulai belajar untuk membiasakan diri dengan segala sesuatu yang berjalan tidak terduga ini. Bagaimanapun suatu hari nanti semua orang akan tahu siapa aku.

Sudah sangat lama sejak aku menjadi seseorang yang diperhatiakan publik.

Menjadi putri satu-satunya dari keluarga Stewart hingga peristiwa itu terjadi.

Peristiwa yang sampai saat ini masih membekas dengan sangat jelas dalam ingatanku dan membuatku ketakutan.
Membuatku selalu menjaga jarak dengan orang asing dan tidak nyaman dengan perhatian banyak orang.

Ketukan pintu membuatku menghentikan jariku yang sedang memainkan cincin pertunanganku.

"Nona?" Suara rendah milik seorang wanita di luar sana.

Aku segera turun dari ranjangku lalu membuka pintu kamarku.

"Oh, Tess. ada apa?" tanyaku pada wanita paruh baya yang merupakan kepala pelayan di rumahku.

"Tuan Julian datang, Nona. Dia ada di bawah saat ini." Tessa menjawabku dengan senyum ramah miliknya.

Wanita di hadapanku ini sudah mengurus rumah ini dan keluarga ku bahkan sebelum aku ada. Dan, sudah ku anggap seperti keluarga ku sendiri.

"Benarkah? Baiklah aku akan menemuinya. Terima kasih, Tess," kataku memaksakan sebuah senyuman.

"Baik Nona, saya permisi," pamitbya lalu segera berlalu.

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang