"Buka pintunya!" Julian berteriak dengan tidak sabar berdiri berhadapan dengan pintu yang tengah terkunci itu
"Baik Tuan." Petugas keamanan yang masih dalam keadaan kaget itu berusaha membuka pintu
Dirinya dilanda ketakutan akan segera dipecat. Beberapa menit lalu tiba-tiba saja orang yang dia kenali sebagai putra pemilik sekolah ini datang menghampirinya lalu temannya itu langsung menyuruhnya memeriksa CCTV.
Dan disinilah dia berada sesaat setelah tuan muda itu mendapatkan apa yang dia cari.
Sementara di dalam ruang musik Princess dan Audriel terlonjak saat pintu yang mereka gunakan sebagai sandaran sejak tadi berdecit pelan. Tak lama kemudian pintu yang sejak tadi terkunci itu kini terbuka. Kedua gadis yang saling berpelukkan itu mengangkat wajah, mengerjabkan mata menyesuakan dengan cahaya dari luar. Terlihat bayangan beberapa orang yang masuk.
"Kau tidak apa-apa?" Julian melangkah menghampiri Princess. Kelegaan nampak jelas diwajahnya
Princess bergetar saat namun juga lega karena telinganya tahu jelas siapa yang baru saja berbicara. Mengangguk mengiyakan lalu tak lama kemudian dirinya sudah berada dalam dekapan Julian.
"Aku ... aku baik-baik saja."
"Kenapa kau menghilang seperti ini!" Julian berkata walaupun dirinya sudah tahu apa yang terjadi pada princess.
Namun tak ada reaksi apapun dari princess
"Kau membuat Tessa sangat khawatir Sayang ... aku ketakutan, " bisik Julian mengeratkan pelukkannya.
Princess melepaskan diri dari pelukan julian.
Princess gelisah mendengar ucapan Julian. Dia tidak ingin membuat keluarganya khawatir lagi seperti ini.
"Apa Mom dan Dad juga tahu?"
"Tidak."
"Syukurlah. Aku tidak ingin membuat mereka khawatir."
"Tapi kau sudah membuat banyak orang khawatir!" Julian berkata kesal pada Princess. Berdecak kesal karena dirinya tak masuk dalam hitungan princess. Dia memperhatikan princess.
Julian mengeryit melihat princess yang nampak pucat dihadapannya.
"Ak .. akuㅡ"
Dan beberapa saat kemudian dengan spontan julian langsung merengkuh princess yang hampir saja terjatuh. Mata princess yang telah tertutup membuat julian menjadi ketakutan.
Princess kembali berada dalam dekapan julian walau kali ini dalam keadaan tak sadarkan diri.
"Princess! sayang ...."
"Oh! Tidak Jen!"
Semua orang yang tadinya telah menghela napas lega menjadi ketakutan melihat keadaan princess.
"Dia sudah seperti ini sejak tadi," Audriel berucap khawatir. Walau dirinya juga takut berada di dalam ruangan gelap itu berjam-jam tapi sepertinya keadaan princess lebih buruk.
"Sebaiknya kita membawa dia ke rumah sakit ke rumah sakit!"
"Davin kau bawa mobil 'kan?"
"Ya. Kita pergi dengan mobilku."
Julian langsung berlari sambil menggendong princess diikuti semua orang memasuki mobil davin.
Maaf ... Princess, maaf tidak datang lebih cepat.
Mereka semua langsung menuju rumah sakit
***
Mereka semua yang ada di dalam kamar perawatan princess tersentak saat pintu kamar itu terbuka
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess
Teen FictionKau tak akan sadar, kapan cinta mulai hadir ... ___ Princess Jennifer Stewart... Gadis cantik dan pintar Pewaris tunggal Stewart Corp. selama 15 tahun hidupnya telah dibesarkan dan didik sebagai pewaris tunggal kerajaan bisnis Stewart Corp dan iap...