Bad Day

9.6K 560 11
                                    

Mataku terbuka sepenuhnya saat menyadari keadaanku. Dengan gerakan cepat aku menyibakkan selimut lalu mengikat rambutku dengan asal.

Pertama kali.

Ini adalah pertama kalinya seorang Princess Jennifer Stewart bangun terlambat seumur hidupnya. Bahkan dalam bayangan pun hal seperti ini tak pernah lewat. Sebelum ini segala sesuatu yang kulakukan telah tersusun dengan rapi. Apa yang harus kulakukan, apa yang akan kulakukan.

Dan pagi ini--

Masih belum dapat menerima kenyataan, sebuah suara yang tidak asing lagi mengalihkan fokus ku.

"Morning, Princess!"

Aku melayangkan kepalaku mencari sumber suara yang baru saja menyebut namaku.

Aku memicingkan mataku dan menatap lurus pada seseorang di depan sana.

Dia ada hanya beberapa meter dari ku. Aku bisa melihat sikap angkuhnya  dengan tangan terlipat di dada dan senyum miring yang tercetak di wajah tampannya.

Aku mengangkat keningku menatap dirinya yang berada di pintu kamarku.

Sial! Aku baru menyadarinya.

Aku mengalihkan tatapanku darinya dan mengedarkan pandanganku ke berbagai penjuru kamarku lalu, berhenti tepat di pintu kamarku yang kini terbuka lebar.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?" dengan suara tercekat aku bertanya.

Terkejut? Sepertinya kata itu belum cukup mendeskripsikan perasaanku pagi ini.

"Sayang, ku pikir sebaiknya kau bersiap-siap saat ini," ujarnya kemudian masih dengan senyum menyebalkan yang sama.

Oh  ... ya ampun!

Saat kembali dapat berpikir aku segera beranjak dari tempat tidurku yang nyaman ini. Tanpa membuang waktu aku segera melangkah dengan tergesa-gesa menuju  kamar mandi.

Aku berhenti sejenak ketika akan memasuki kamar mandi.
Hampir saja aku melupakan sesuatu.
Aku berbalik dan mataku bertemu dengan tatapannya yang masih  memperhatikanku.

Menarik nafas dalam-dalam lalu berseru, "Keluar!" Aku berteriak. Sesuatu yang tak pernah kulakukan sebelumnya.

Oh, tidak. Salah lagi. Aku pernah berteriak sebelumnya dan itu karena orang yang sama.

Ada yang tidak beres dengan kepalaku belakangan ini.

Syukurlah sepertinya kali ini ia mengerti apa yang kukatakan barusan, sehingga kemudian dia berbalik menuju pintu keluar dengan kekehan kecil darinya. Ia menghilang dibalik pintu kamarku yang kembali ditutupnya saat hendak keluar barusan.

Sambil menghela napas, aku memutuskan untuk segera mandi secepat yang kubisa. Keluar dari kamar aku segera berganti dengan pakaian seragamku, tas sekolah, juga hp. Memakai sepatu dan lari tergesa-gesa turun ke bawah.

Aku baru ingat, semalam aku tidak menyetel alarm. Ditambah dengan aku yang lelah juga tidur terlambat karena jalan-jalan itu, maka inilah hasilnya. Jadwal yang selalu kususun rapi kini berantakan.

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang