Cemburu?

7.9K 478 12
                                    

"Pagi Jen!" Sapa Audriel saat Princess memasuki kelas.

"Pagi El," balasnya dengan tidak bersemangat.

Audriel menyadari ada yang aneh.

"Ada apa sih Jen? Jika punya masalah kamu bisa cerita padaku, " kata Audriel pada Princess.

Princess mengangkat wajahnya melirik Audriel. "Sungguh tidak ada apa-apa. Aku baik-baik saja, kok!"

"Tidak. Kau tidak baik-baik saja," ucap Audriel sebagai sebuah pernyataan.

Ya itu memang benar. Princess tidak baik-baik saja saat ini. Dia begitu kebingungan dengan sikap Julian. Sejak Julian pergi dari rumahnya beberapa hari lalu dalam keadaan marah dia tidak pernah terlihat di hadapan Princess. Bahkan sudah beberapa hari lalu Julian tidak pernah mengantar jemput dia lagi sehingga Princess selalu pulang dan pergi ke sekolah dengan diantar oleh supir. Hal itulah yang membuat Princess merasa aneh. Sudah beberapa waktu belakangan ini Julian yang selalu terlihat di hadapannya, menghilang entah kemana.

Perasaannya antara kesal dan sedih? Entahlah Princess juga bingung. Ia ingin bertemu dengan Julian tapi tidak tahu apa yang akan ia lakukan. Princess seharusnya senang. Dia tidak harus menghabiskan waktunya dengan Tuan Pemaksa itu. Namun entah mengapa perasaannya tidak seperti itu.

Audriel terus memperhatikan Princess yang tengah termenung. Pikirannya seperti berada di tempat lain.

"Apa ini tentang Julian?" tanya Audriel.

Sontak Princess memutar kepalanya menghadap Audriel.

"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?" Tanya Princess gugup.

"Tentu saja Jen. Aku adalah temanmu kan? Lagipula hal ini mudah saja ditebak dilihat dari ekspresimu." Audriel berkata dengan senyuman tulus.

Princess meringis. Benar sekali. Dia sepertinya memang mudah ditebak. Sepertinya dia harus bercerita pada Audriel. Mungkin Audriel tahu apa yang harus dilakukan olehnya.

"Beberapa hari ini Julian tidak terlihat. Ia tidak datang ke kelas dan mengajakmu ke kantin atau pun pulang bersama sepertu biasa. Apa yang terjadi?" tanya Audriel lagi pada Princess.

Princess menyetujui apa yang diucapkan oleh Audriel. Tapi ia pun bingung dengan apa yang terjadi pada Julian. Apakah ia membuat kesalahan atau tidak.
Julian membuatnya kebingungan.

"Entahlah El. Aku juga tidak mengerti apa yang terjadi. Kupikir harusnya aku yang kesal tapi entahalah. Sikapnya membuatku bingung," jawab Princess dengan lesu.  Princess memikirkan apa yang seharusnya ia lakukan. Dan dia memutuskan mungkin bercerita pada Audriel dapat membantu.

"Bagaimana jika kau ke rumahku. Aku akan menceritakan apa yang terjadi," tambah Princess kemudian.

"Baiklah! aku setuju dengan hal itu." Audriel menjawab dengan bersemangat.

Tak lama kemudian guru memasuki kelas. Princess dan Audriel langsung diam dan fokus ke depan.

***

Bel pulang telah berbunyi di seantero Clavero High School.

Princess mengisi buku-bukunya ke dalam tas. Setelah selesai Dia dan Audriel langsung melangkah keluar kelas diikuti oleh Wilson.

"Hei, Will kenapa kau terlambat tadi?" Tanya Princess saat mengingat kejadian tadi pagi dimana wilson hampir saja diusir keluar kelas jika bukan dengan modal wajah memelasnya.

"Aku? bukan apa-apa," jawab wilson dengan cengiran khasnya.

"Bilang saja kau baru mendapatkan game baru dan memainkannya hingga subuh," ucap princess yakin mengetahui kebiasaan wilson yang satu itu.

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang