Kembali seperti semula

7.2K 467 6
                                    

Ini aneh bagi seorang Princess terutama. Ia bahagia. Sangat dan mungkin ini adalah salah satu yang membutnya bingung dengan dirinya sendiri. Berlebihan? Princess juga berpikir demikianm. Namun sekali lagi hati tak akan pernah berbohong.
Apa penyebab itu semua? Jawabannya adalah berita pagi ini. Artikel yang dilihatnya lewat ponsel tadi pagi, serta berita dari mulut ke mulut siswa CHS bahwa Angel dan Julian hanya berteman. Artikel yang sebelumnya bertebaran di berbagai website juga telah hilang. Dia senang Julian membereskan hal itu dengan cepat.

Lengkungan dibibirnya tak berubah sejak tadi. Dia bahkan mungkin sudah lupa sedang duduk bersama Audriel dan Willi.

Mereka bertiga tengah berada di sebuah kafe Menunggu tiga orang lain yang belum datang.

"Kupikir sebentar lagi aku akan punya teman pasien rumah sakit jiwa."

Princess mengangkat muka dari makanan yang sejak tadi dipandanginya. Dia bisa melihat tatapan Audriel padanya.

"Apa?" Princess bertanya.

Audriel mengangkat bahu acuh, tak mempedulikan ucapan princess.

Tak lama setelah itu kafe yang tadinya terlihat lengang menjadi agak berisik.
Saat memutar muka terlihat Julian, Davin, dan Evan yang tengah melangkah santai memasuki kafe.

Tatapan Julian lamgsung jatuh pada Princess. Kedua matanya seperti hanya dapat melihat tunangannya itu. Dengan langkah ringan dia berjalan dengan pasti ke tempat princess dan teman-temannya. Sementara itu ada getaran aneh yang princess rasakan.

Julian langsung duduk disamping princess diikuti Evan dan Davin.

"Hai Audriel!" Ucap Evan dengan senyuman yang dapat membuat kaum hawa meleleh karenanya. Sementara yang disapa menjadi salah tingkah namun tak ada yang menyadarinya.

"Ha ... hai," ucap Audriel dengan gugup.

"Kafe yang nyaman," kata evan lagi melirik sudut kafe dengan dekorasi minimalis namun begitu nyaman karena setiap sudut punya keunikkan tersendiri.

"Ini milik Audriel." Princess berkata dengan penuh semangat.

"Jadi ini alasan kau memilih tempat ini? Kupikir juga begitu. Ini tempat yang bagus," kata Julian mengingat Princess yang bersikeras memelih tempat ini.

"Yah, kupikir saat lulus sekolah aku akan membangun beberapa dan mungkin menjadi chef saja." Audriel terkekeh pelan.

"Kurasa bagus juga punya istri seorang koki." Evan mengedipkan matanya membuat audriel salah tingkah. Audriel hampir saja memuntahkan makanannya.

"Kurasa itu bagus El, kau sangat pintar memasak, " sahut Princess mengangguk setuju, namun ada yang ganjil rasanya," Istri? Kurasa itu tidak bagus. Evan bukan calon suami yang baik. Aku tak setuju. Evan memiliki banyak pacar," kata princess lagi mengingat apa yang dia ketahui tentang Evan selama ini. Dia memiliki terlalu banyak kekasih. Dan itu tidak bagus.

"Sayang kau sangat jujur," kata julian terkekeh pelan.

"Ya. Kau sangat jujur Jen!" Davin yang sejak tadi diam tertawa lebar mendengar ucapan Princess.

Sementara itu evan hanya mendengus marah melihat semua orang menertawakannya.

"Hei jen, apa kau tak tahu tunanganmu itu adalah bos besarnya." Evan tersenyum menang. Sementara Julian ingin sekali melempar wajah evan dengan sepatunya.

"Hmm ... kupikir juga begitu. Aku berencana akan lari saat hari pernikahan, "kata princess membuat julian melongo tak percaya.

"Coba saja kalau bisa. Dan sejak kapan kau punya selera humor seperti ini, huh? " Julian memperlihatkan tatapan peringatannya."

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang