Tetaplah disiku

6.2K 386 23
                                    

Didedikasikan untuk semua pembaca My Princess yang sangat sangat sangat luar biasa.
____

Julian memaki dalam hati ketika melihat Princess telah melasat cepat, menghilang dibalik pintu. Dia melangkah lebar keluar dari kamar perawatannya.
Di luar Devan masih ada, menatapnya dengan mengangkat sebelah keningnya. Tampak audriel juga memandang kebingungan.

"Dimana Dia?" Julian bertanya tapi matanya terus meneliti ketiap sudut rumah sakit.

"Ada memangnya," tanya Devan agak kaget melihat sikap Julian.

Julian mengacak rambutnya kasar. "Sepertinya tidak berjalan sesuai rencana. Ku kira Dia akan memaafkanku tapi nyatanya Dia pergi dengan marah," kata Julian frustasi. "Jadi, dimana Dia?" tanyanya lagi.

Devan mengangguk mengerti. "Dia baru saja berjalan dengam cepat kesana."

Julian memandang arah yang ditunjuk Devan. "Baiklah, dan sepertinya rencana sedikit diubah. Aku pergi," kata Julian lagi lalu berlari diantara beberapa perawat dan orang-orang yang sedang mondar-mandir.

"Aku mengerti!" Devan bersuara agak keras karena jarak Julian mulai jauh.

"Ini akan menyenangkan." Devan berkata dengan nada rendah. Bibirnya melengkung membentuk senyuman geli.

Sementara Audriel begitu penasaran apa yang akan terjadi.

Sementara itu Julian masih setengah berlari di sepanjang koridor rumah sakit. Lalu, tak lama matanya menangkap seseorang dengan rambut dicepol, kaos putih, dan tanpa alas kaki.

Julian mendecak kesal. Apa yang sedang dipikirkan cewek itu hingga berkeliaran tanpa alas kaki.

Julian melebarkan langkah kakinya ketika Princess mulai menjauh lagi. Ketika tiba di belakang Princessㅡtanpa disadari gadis ituㅡjulian langsung mengangkat tubuh Princess lalu menganggulnya di bahunya.

Princess berteriak kaget ketika tubuhnya tiba-tiba saja diangkat dan kini kepalanya bersentuhan dengan punggung seseorang.

"Hei! apa yang kau lakukan padaku!" teriak Princess.

"Jangan berteriak seperti itu sayang, kau akan menganggu pasien lain. Kau tak lihat apa, beberapa perawa sedang memandangi kita."

Princess diam sebentar ketika menyadari bahwa Julian yang tengah mengendongnya dengan gaya yang sangat tidak manusiawi sekarang ini. Akan tetapi, itu tak bertahan lama karena rasa marahnya yang masih membakar. Dia kembali memukul-mukul punggung Julian dan meronta sekuat tenaga tak sudi jika harus berada dalam dekapan Julian dalam keadaan apapun.

"Lepas! Lepaskan aku! aku tak ingin ikut denganmu!"

Julian menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar racauan Princess, tetapi tak menanggapinya karena harus meladeni rontaan Princess.

Dia kemudian memasuki lift khusus yang disediakan. Rumah sakit ini milik Devan, jadi tak masalah baginya.

Dia kemudian mebekan tombol paling akhir yang membawa mereka ke lantai paling atas.

Ting!

Julian keluar masih dengan Princess yang belum juga berhenti meronta. Dia kemudian berjalan terus, lalu memasuki pintu kecil sedang terbuka yang membawa dirinya dan princess ke atap rumah sakit.

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang