Princess membuka pelan matanya yang terasa begitu berat. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamarnya namun tak menemukan seorangpun. Ia melirik jam digital berwarna kuning cerah yang berada di meja kecil di samping tempat tidurnya.
4:45 pm
Audriel mungkin masih di sekolah, batin Princess lesu.
Hari ini ia tak sekolah lagi. Tentu saja! bagaimana mungkin pergi dengan kondisi seperti itu. Lagipula hingga saat ini dia masih belum ingin bertemu Julian.
Jika kemarin karena ingin menghindari cowok itu, pagi ini telah merubah hal itu.
Setelah mendengar semuanya pagi tadi, lalu memikirkannya dia malah bingung.
Ya!
Dia kebingungan tentang apa yang harus dia lakukan terlebih saat berhadapan dengan Julian nanti. Atau mungkin takkan pernah lagi ...
Princess menyibakkan selimut tebal yang tadi membungkusi dirinya. Dia memegang kepalanya yang berdeyut nyeri.
"Efek aku menangis terlalu lama pasti."
Ia baru saja hendak melangkah keluar kamarnya ketika mendengar sebuah suara tawa samar-samar. Ia membalikkan tubuhnya menatap sekeliling dengan curiga.
Matanya berhenti pada pintu balkon kamarnya yang terbuat oleh kaca. Dengan langkah pelan ia berjalan ke arah balkon kamarnya yang tertupi oleh tirai tipis berwarna putih.
"Ya aku mengerti. Tenang saja!"
Suara itu terdengar jelas membuat dirinya segera membuka pintu kaca itu dengan satu hentakan.
"Astaga!" Audriel menjerit kaget lalu berbalik dengan gerakan cepat. Dia hampir saja menjatuhkan ponselnya ke bawah sana karena kaget.
Sementara itu Princess menghela napas lega. Ia sempat sedikit takut beberapa saat lalu tapi ternyata hanyalah Audriel.
Audriel mengusap dadanya yang berdegup kencang sambil memegang erat ponselnya. Matanya mendelik kesal pada Princess yang terlihat begitu tenang setelah membuat dirinya hampir terkena serangan jantung.
"Apasih yang kau lakukan! Kau ingin membuatku mati mendadak ya!"
acau Audriel.Beberapa saat kemudian dia menyadari bahwa dirinya sedang melakukan panggilan telpon.
"Kau masih disana?" tanya Audriel pada lawan bicaranya di ponsel
"..."
"Ya aku mengerti. Tenang saja!"
"..."
"Okay. Kalau begitu aku tutup ya. Bye!" ucapnya lalu memutuskan panggilan.
Princess mengulum senyum melihat ekspresi Audriel. "Aku tak tahu itu kamu. Kupikir kau masih di sekolah," katanya membela diri.
Audriel mengerucutkan bibirnya sebal. "Bagaimana mungkin aku pergi sekolah hari ini ketika melihat kondisimu yang ...." ia membuat tanda kutip dengan 2 jarinya, "terlihat begitu '
mengenaskan," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess
Teen FictionKau tak akan sadar, kapan cinta mulai hadir ... ___ Princess Jennifer Stewart... Gadis cantik dan pintar Pewaris tunggal Stewart Corp. selama 15 tahun hidupnya telah dibesarkan dan didik sebagai pewaris tunggal kerajaan bisnis Stewart Corp dan iap...