____
Princess membalikkan tubuhnya melirik Julian yang tengah menatap tajam dirinya. Dadanya serasa diremas melihat Julian yang sedang berdiri kaku dihadapannya. Audriel terdiam di tempatnya takut melihat tatapan julian yang seakan bisa membunuh seseorang.
Princess membalikkan badannya meletakkan peralatan makannya seakan segala sesuatu masih normal saja.
"Aku selesai," ucap Princess sedetik kemudian yang ditujukan pada sahabatnya dengan nada datar.
Ia mendorong sedikit kursi yang didudukinya ke belakang lalu berdiri. Princess melangkah hanya sepersekian detik ketika Julian tersadar bahwa Princess telah melewatinya.
"Princess ...." Suara cowok yang hampir setahun ini selalu hadir dalam harinya memenuhi rongga telinganya.
Princess sangat ingin berbalik dan memeluk laki-laki itu, menumpahkan segala yang ia rasakan, mengatakan banyak hal pada orang itu. Karena dia merasakanna. Rasa rindu yang begitu mendalam. Rasanya sudah begitu lama sejak terakhir kali dia mendengar berbagai guyonan dari mulut laki-laki itu yang selalu berhasil membuat bibirnya berdeyut menahan senyum. Tapi ketika ingatan itu kembali melintas rasanya sangat menyesakkan ketika harus melihat wajahnya lagi membuat Princess melangkah.
Satu tujuannya kamar. Dia tak berbalik sama sekali. Perasaan ini begitu membuat dirinya kebingungan.
Ketika panggilan dari suara yang sama berapa saat lalu kembali terdengar, otaknya memerintah kakinya untuk melangkah lebih cepat.
Ia bisa merasakan langkah kaki Julian juga lebih dekat. Menyadari Julian mengikutinya Princess mempercepat langkahnya setengah berlari memasuki kamarnya. Dengan cepat menutup kedua pintu besar itu lalu memutar kunci yang tergantung disana. Menguncinya.
Princess melangkah menuju tempat tidurnya duduk dengan kaki yang dilipat di depan dadanya dengan kedua tangan mentup wajahnya. Helai-helai rambutnya yang berwarna kecoklatan itu jatuh disisi wajahnya.
Di luar kamar Julian baru saja melihat Princess menutup pintu kamarnya. Sekilas dia dapat melihat wajah Princess yang membuatnya terpaku beberapa saat. Tatapan mata Princess membuatnya begitu tersiksa. Gadis itu untuk pertama kali dalam hidupnya membuatnya begitu takut. Takut kehilangan gadisnya.
Tersadar bahwa Princess sudah tak ada lagi dihadapannya membuat seakan menjadi gila.
Ucapan Princess beberapa saat lalu di ruang makan sungguh tak terduga dan berhasil membuatnya menahan napas. Rasanya sebagian dirinya hancur hanya dengan membayangkan Princess tak ada dihadapannya lagi, menghilang dari jarak pandangnya, apalagi ... membayangkan harus memutuskan hubungannya dengan Princess
Tidak! itu tak akan terjadi.
Julian menggedor pintu kamar Princess.
"Princess! Buka pintunya!" Gedoran di pintunya membuat Princess tersentak tapi tak melakukan apa-apa seperti yang lalu.
"Princess kau harus menjelaskan perkataamu tadi!" Julian berteriak dari luar. Dia tak bisa mengendalikan dirinya lagi.
Mendengar hal tadi membuatnya begitu takut, bahkan ia juga tak memahaminya. Tapi satu hal yang pasti dia tak ingin kehilangan Princess.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess
Teen FictionKau tak akan sadar, kapan cinta mulai hadir ... ___ Princess Jennifer Stewart... Gadis cantik dan pintar Pewaris tunggal Stewart Corp. selama 15 tahun hidupnya telah dibesarkan dan didik sebagai pewaris tunggal kerajaan bisnis Stewart Corp dan iap...