[Mulmed: Angela Anderson]
---
Princess bangun dengan tidak bersemangat hari ini. Ia hampir tidak tidur semalaman. Tayangan berita kemarin terus terngiang-ngiang di kepalanya. Dia bahkan sangat malas untuk bergerak dari tempat tidurnya. Tepatnya dia tak ingin bertemu Julian. Ia takut dengan apa yang akan terjadi nanti. Tapi setelah berpikir lagi dia memutuskan untuk pergi sekolah. Biarlah yang akan terjadi, terjadi nanti. Tetapi belajar lebih penting bagi Princess.
Jadi, Princess segera beranjak dari tempat tidurnya yang nyaman lalu segera bersiap-siap.Tak perlu waktu lama untuk Princess bersiap-siap. Ia mengambil tasnya lalu segera turun untuk sarapan.
"Pagi Tess," sapa princess berusaha tersenyum.
Hanya Tessa yang menyambutnya disisi meja makan dengan beberapa pelayan yang juga tengah melakukan tugasnya pagi ini. Princess hnya sendiri. Ayah dan Ibunya sibuk seperti biasa. Dan Julian tidak datang untuk berangkat bersamanya.
Princess hanya sarapan dalam diam.
"Baiklah aku berangkat sekarang." Princess berucap sesaat setelah mengelap sudut bibirnya.
"Baik Nona. Mobil anda sudah siap," kata Tessa menjelaskan.
Princess mengangguk. Ia melangkah dengan santai menuju pintu keluar. Mobil sudah menunggu, Princess segera masuk dan sesaat kemudian mobilnya langsung melaju menuju sekolah.
Entah sudah keberapa kali Princess napas frustasi sepanjang perjalanan. Dadanya terasa semakin sesak tiap kali dia mengingat berita kemarin.
Dia melangkah masuk dengan setengah hati. Namun perjalannya ke kelas terasa sangat sulit. Semakin memasuki sekolah pandangan mata semua orang tertuju padanya. Dengan senyum dan bahkan tawa merendahkan. Dan bagaimana Princess yakin itu ditujukan untuknya? Tentu saja karena mata dan telinganya masih sangat sehat untuk tahu apa yang mereka bicarakan. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya. Walau bahkan dia tak tahu dimana letak kesalahannya.
"Hei lihat! Ini dia cewek sok itu.
Princess berhenti melangkah. Dia mengangkat muka dan terlihatlah Angel dan para dayangnya. Ini bukan yang diharapkannya. Bukan sama sekali!
"HaloㅡEmm Siapa namamu? Kita bertemu lagi rupanya." Angel tersenyum miring sambil melipat tangan di depan dada.
"Apa yang diinginkan nenek sihir ini lagi? ughh ... menyebalkan!" Batin princess kesal.
"Hai!" Jawab Princess memutuskan tidak ingin ada masalah. Juga berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi.
"Kau sudah mendengar berita bukan? Sudah kukatakan padamu untuk tidak mendekati pacarku, tapi kau tak mengerti." Angel berkata dengan bangga dan suara nyaring memastikan semua orang yang ada disini mendengarnya.
Astaga dia mulai lagi.
Princess hanya diam mendengar kata-kata Angel.
"Ya aku mengerti, sih. Julian memang sangat baik hati sehingga memberi perhatian pada orang rendahan sepertimu. Tapi aku tak akan membiarkan itu terjadi lagi," kata angel lagi dengan tangan telipat di dada. Sementara itu para dayangnya hanya menggangguk mengiyakan.
"Hei kau dengar atau tidak, sih?"Angel menggeram kesal karena tak ada tanggapan dari orang yang diajaknya berbicara ini.
"Iya. Aku dengar."
Dada princess semakin sesak saat ini. Yang terjadi bukanlah mimpi. Angel ada dihadapannya saat ini tengah mengumumkan hubungannya dengan Julian.
"Bagus! kalau begitu jangan pernah muncul dihadapanku dan Julian lagi. Dan karena aku sangat senang hari ini aku tak ingin membuang waktuku lebih lama denganmu." Angel langsung melangkah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess
Teen FictionKau tak akan sadar, kapan cinta mulai hadir ... ___ Princess Jennifer Stewart... Gadis cantik dan pintar Pewaris tunggal Stewart Corp. selama 15 tahun hidupnya telah dibesarkan dan didik sebagai pewaris tunggal kerajaan bisnis Stewart Corp dan iap...