Part 6

433 17 0
                                    

Satu bulan, dua minggu kemudian...
"Akhirnya pulang juga" kata seseorang dengan tenangnya. Ia memasuki kantor Nella, lalu duduk di sofa yang memang diletakkan Nella disitu untuk beristirahat.

"Chillo..." cicit Nella. Ia sungguh tak menyangka bahwa Chillo akan mengunjunginya setelah ia menghilang sebulan.

"Lo nggak mau kasih pelukan ke gue?" tanya Chillo karena melihat wajah melongo milik Nella.

Nella pun berdiri, menuju Chillo, dan memeluknya. Mereka berpelukan erat sekitar 5 menit, lalu Chillo melepaskan pelukannya dan menggenggam erat pundak Nella.

"Maafin gue, udah nggak percaya ama lo," kata Chillo dengan nada menyesal. Lalu ia menceritakan kejadian 4 minggu lalu,

Flashback...
"Apa jadwal saya setelah ini?" tanya Chillo pada skretarisnya.

"Setelah ini bapak akan ada meeting dengan Britand corp, di cafe green pukul 12 siang" jawab si skretaris.

Siangnya, Chillo masuk ke dalam cafe tersebut. Setelah meeting itu selesai, dan mencapai kata sepakat, mereka memutuskan makan disana, karena suasana cafe yang cukup bagus. Ditambah lagi, mereka saling kenal, Arfeno Gabrielo Britand, teman Dilo.

Saat ia makan, pandangannya tertuju pada pasangan yang berada di meja dekat mejanya. 'Bukankah itu Carmel, namun kenapa ia bersama Pak tua? Jelas sekali Pak tua itu bukan ayahnya, melainkan om-om genit!'

Chillo pun menghubungi handphone milik Carmel, tak lama kemudian ia melihat Carmel membuka teleponnya dan sedikit terkejut. "Halo, sayang!" sapanya seperti tak terjadi apa-apa. Untung saja Pak tua itu sedang ke toilet.

"Kamu sedang dimana?" tanya Chillo berpura-pura care.

"Aku, aku lagi di rumah temen" jawab Carmel.

"Bagus ya, rumah temenmu. Apalagi ada om-om yang bisa meluk, anget dong pasti?" tanya Chillo dengan sinis.

"Ap-apa maksud kamu?" tanya Carmel.

"Halo sayang, bagus ya rumah temannya?" tanya Chillo, ia mendatangi meja Carmel.

"I-ini nggak seperti yang kamu bayangin!" elak Carmel.

"Masalahnya, aku lagi nggak bayangin apa-apa& karena udah jelas kalo kamu selingkuh, nggak perlu bayangin apa-apa lagi!" ketus Chillo.

Sementara om-om yang baru datang dari arah toilet, "Halo Pak Chillo, apa kabar?" sapanya sambil tersenyum.

Chillo tersenyum sinis, "baik, cukup baik"

"Oh ya, kenalkan, ini pacar saya, namanya Carmel" kata Pak tua itu.

"Wah, bekas saya tuh pak, ambil aja," sinis Chillo.

"Sorry banget buat semua kesalahan gue ama lo!" kata Chillo.

Nella hanya diam saja seolah tak menanggapi ucapan Chillo. "Lo belum bisa maafin gue?" tanya Chillo dengan tatapan sedih.

"Eh? Bu-bukan, gue cuman diem. Tapi gue udah maafin lo kok" kata Nella.

"Makasih!" kata Chillo sambil memeluk erat Nella.

Andai aku bisa menghentikan waktu, aku ingin setiap moment ini bisa kurekam dan kuputar ulang ketika dirimu pergi...

---

"Nella!" panggil Berta. Nella mendatangi Berta dan memeluk Berta dengan erat.

"Hai tan" sapa Nella.

"Kamu kemana aja?" tanyanya xengan raut khawatir.

"A-aku kan bisnis ke luar negeri," jawab Nella.

Hope.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang