Hope.

Part 21

3 tahun kemudian...
Umurnya mendekati 30 tahun, dan ia masih single. Tanpa ia sadari ia telah menyukai, bahkan mencintai Nella. Ia tidak tahu kapan awalnya namun yang ia tahu ia sadar ia mencintai Nella.

Tiga tahun Nella menghilang menjadikan Chillo sebagai sosok yang rapuh selama sebulan. Sebulan itulah, Chillo hanya duduk diam memandangi fotonya dan Nella juga tespack bertandakan dua garis merah. Di satu bulan itulah, ia terus mencari Nella ketika siang sampai menjelang malam.

"Lo harus berubah... Tunjukkin ke Nella suatu saat nanti kalo lo udah berubah. Kalau jodoh pasti bakal ketemu, dan saat itulah lo harus ngeyakinin Nella" kata Osta saat itu.

Maka dari itu, Chillo bertekad berubah. Chillo yang sekarang terkenal sebagai pengusaha single yang hebat. Di luar, ia terkenal sebagai seorang pria yang dingin namun untuk orang terdekat, ia tetaplah Chillo yang humoris, yang mampu menyembunyikan segala sakit yang ia dapatkan.

---

Arkenio Rion Nelson. Dia merupakan bocah cilik hasil 'itu-itu'nya Jerson dan Sera. Dia juga sebagai teman baru Chillo. Terkadang menatap Kenio, ia merasa sakit dan bahagia bersamaan. Sakit karena tidak bisa menatap dan menggendong anaknya sendiri. Bahagia karena ia bisa melupakan kesedihannya sejenak.

Sambil menunggu kedatangan Jerson pulang, Chillo, Osta, Aren dan Sera berbincang. Tak lama kemudian Jerson pun pulang. "Pappaaa aummm!" kata Kenio, lalu kening putih mulusnya berkerut.

"Kamu mau makan?" tanya Jerson.

Kenio malah menangis, membuat Jerson bingung. Ia menggendong Kenio keluar untuk bertemu Sera. "Ini Kenio kenapa?" tanya Jerson.

Jerson belum tahu, kalau di rumah mereka sedang kedatangan tamu langganan mereka. "Jerr..." panggil Aren.

Jerson baru menyadari bahwa ada Aren, Osta, dan Chillo. Nella sendiri tidak datang karena ada urusan luar negeri. Tak lupa dipangkuan Osta ada Orca.

"Kenio?" katanya dengan nada meminta.

Segera saja ia menurunkan Kenio dan membiarkannya pergi sendiri ke Aren. Sesampainya Kenio di pelukan Aren, Kenio menatap Chillo dengan kening berkerut. Ia pergi ke pangkuan Chillo, lalu menunjuk Jerson, "Pappa... Aummm..." kata Kenio.

Chillo mendengar itu semua, ia tertawa terbahak-bahak. Semuanya heran dengan kejadian ini. Di tambah lagi Orca sekarang berpindah ke pangkuan Chillo pula, jadi Chillo menggendong dua keponakan lucunya.

"Aumm..." kata Orca sambil menunjuk Osta.

Akhirnya Osta berdiri dari sofa, menuju kepada Jerson yang masih terpelongo. "Dia gara-garanya" kata Osta sambil menunjuk Chillo.

"Emang kenapa?" tanya Sera.

"Dia yang ngajarin anak gue, katanya gue ama Aren kalo marah kayak harimau, makanya ngomongnya 'aum-aum'..." kata Osta lalu mendesah kesal.

"Gila lo, Chil!" jutek Aren. Bumil ini menjadi cukup sensitif sekarang.

"Ampun deh, anak lo pada nih yang seneng ama gue!" kata Chillo sambil tetap terbahak. Ia tidak tahu bahwa tawanya memang mengundang harimau, tapi satu harimau yang paling parah sepertinya, harimau hamil.

---

"Maaf bu, ada undangan pernikahan dari Mercy Corp." kata skretaris Nella, Kerry.

"Terima kasih" balas Nella singkat. Ia mengambil undangan itu, dan membacanya.

Pernikahan megah putra mahkota Mercy Corp yang diadakan di ballroom yang sama dengan pernikahan Osta-Aren.