PART 15

487 15 0
                                    

"Sudah siap?" tanya Chillo.

"Sudah" balas Nella.

Lalu mereka turun, bertepatan jarak 2 mobil di samping mereka, ada mobil sport milik Osta. Lalu turunlah si penumpang mobilnya, Aren.

"AREN!" panggil Nella.

"Oiii," balas Aren masih sama beringasnya.

"Duh, gue kangen ama lo!" kata Nella. Aren yang ia kenal masih sama seperti dahulu, namun tanda-tanda kedewasaannya makin terlihat. Jika dulu ia anak yang cuek, maka sekarang ia menjadi lebih care pada penampilannya.

"Masuk dulu dah, entar lagi mulai" ajak Osta.

---

Pernikahan Sera-Jerson pun tergelar dengan mewah. Gereja tempat upacara pernikahan didekor dengan warna putih.
Tibalah saat acara pemberkatan pernikahan, Jerson yang biasanya suka gugup sudah keringatan heboh.

Romo pun memulai pemberkatan pernikahan, "Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilahkan saudara masing-masing mengucapkan perjanjian nikah di bawah sumpah."

Jerson pun mulai melafalkan janji pernikahan, "Di-Dihadapan imam dan para saksi saya, Jerson. Eh, Agerson Rion Nelson, menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa Ser-Seranina Olias Hutama yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan sa-saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini." kata Jerson dengan banyak kesalahan di dalamnya.

Sama seperti Jerson, kini tibalah waktu Sera untuk mengucapkan janji suci pernikahannya. "Dihadapan imam dan para saksi saya, Seranina Olias Hutama, menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa Agerson Rion Nelson yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini." kata Sera.

Kalau saja bukan acara resmi, mereka berempat sudah tertawa dulu mendengar janji Jerson yang begitu gugup dan ada salahnya. Namun mereka menahan mati-matian karena kejutan yang akan mereka berikan.

---

Resepsi pernikahan pewaris tunggal dua perusahaan besar itu banyak menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, dua perusahaan yang setara dengan perusahan milik keluarga tersohor-Hernawan, Juanda, Urlanda, dan Mulyadi-bersatu membuat kekuatan perusahaan mereka semakin bertambah.

Ditambah dengan desain resepsi yang begitu megah, memanjakan mata para tamu. Namun yang lebih indah lagi, kebahagiaan yang ada pada

Mereka berdua-Aren Osta-berbincang di salah satu meja yang jarang terlihat oleh pengantin. Saat Osta dan Aren saling berbincang-bincang, seseorang menepuk pundak Osta. Lalu ia menarik sebuah kursi untuk cewek pendampingnya lalu menarik kursi yang tepat di sebelah Osta, lalu duduk di sebelah Osta.

"Lo ganggu orang pacaran aja!" sindir Osta pada Chillo yang hanya ditanggapi dengan cengiran.

"Aren?!?" pekik cewek yang jadi pendamping Chillo.

"Nella?!?" pekik Aren balik.

Lalu seperti keluarga yang lama tak bertemu, mereka berbincang-bincang tanpa memperdulikan Osta dan Chillo.

"Sial kan, gegara lo, gue berasa nggak ada pacar!" gerutu Osta.

---

Aren dan Nella mendatangi meja tempat pasangan berbahagia sedang duduk. Dari kejauhan, Sera menatap kedua temannya. Ini seperti mimpi! batin Sera.

"Hei yang baru kawin!" seru Nella.

"Nikah, kawinnya entar malem." koreksi Aren.

"Iya deh pokok gitu!" balas Nella.

Sera pun berdiri dari duduknya, menanti kedua temannya sampai. Ia susah bergerak akibat gaun yang ia pakai.

"Ei non, udah pinter pake heels ternyata!" sindir Sera saat melihat Aren.

Aren cantik malam ini, dengan gaun simple berwarna hitam dengan campuran warna biru, serasi dengan Osta yang memakai kemeja biru yang dibalut dengan jas hitam.

"Jerson, lo duluin ternyata, sukses ya entar malem!" seru Aren tak tahu malu.

"Oke," jawab Jerson singkat.

Osta dan Chillo pun menyusul mereka berempat. Lalu memberikan tos dan selamat. Tak lupa ucapan seperti Aren, "sukses entar malem".

---

"Umm..." gumam Sera.

Jerson menoleh mendapati istrinya yang baru sah tadi pagi sedang terdiam. "Kenapa?" tanya Jerson lembut.

"Ng-nggakpapa" elak Sera.

"Boong kan? Nggak boleh boong dong! Ngomong aja siapa tau aku bisa bantu meski nggak banyak-banyak" balas Jerson.

"Eh? gini, aku pengen banget bisa kumpul-kumpul ama Nella Aren, tapi nggak usah deh, kan nggak bisa" kata Sera.

"Kata siapa nggak bisa?" tanya Jerson.

"Lah, kan kit--ta mau..." sebelum menyelesaikan perkataannya, pipi Sera sudah merona.

Seringai nakal muncul di wajah Jerson, ia mengerti apa maksud ucapan istrinya ini. "Mau apa, heh?" goda Jerson.

Sera menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Ia benar-benar malu sekarang. Ia memukul lengan Jerson perlahan, matanya terpejam karena malu.

Jerson tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia mengambil kedua tangan Sera, lalu mencium kilat sudut bibir Sera.

"Penganten baru kaga sabar!" seru seseorang yang sudah menaiki panggung, disusul ketiga orang sisanya. Cengiran lebar menempel di wajah keempatnya karena telah menangkap basah kedua sobat mereka yang sedang bermesraan.

"Sial lo," ketus Jerson.

"Hah! Marah lo!" balas Chillo. Lalu ia mengambil mic yang berada di sebelahnya. "Oke, semuanya, hari ini merupakan hari yang membahagiakan buat kami berenam, dan tentunya keluarga dari kedua penganten tak sabar ini. Disini, saya dan kelima anak buah saya, akan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul, 'Count on Me' milik Bruno Mars. Hope you'll enjoy it"

Oh uh-huh
If you ever find yourself stuck in the middle of the sea
I'll sail the world to find you
If you ever find yourself lost in the dark and you can't see
I'll be the light to guide you
We find out what we're made of
When we are called to help our friends in need
You can count on me like 1, 2, 3
I'll be there
And I know when I need it
I can count on you like 4, 3, 2
And you'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah
Ooooooh, oooohhh yeah, yeah
If you're tossin' and you're turnin'
And you just can't fall asleep
I'll sing a song beside you
And if you ever forget how much you really mean to me
Every day I will remind you
Oooh
We find out what we're made of
When we are called to help our friends in need
You can count on me like 1, 2, 3
I'll be there
And I know when I need it
I can count on you like 4, 3, 2
And you'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah
Ooooooh, oooohhh yeah, yeah
You'll always have my shoulder when you cry
I'll never let go, never say goodbye
You know...
You can count on me like 1, 2, 3
I'll be there
And I know when I need it
I can count on you like 4, 3, 2
And you'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah
Ooooooh, oooohhh
You can count on me 'cause I can count on you

Kedua pasangan pengantin itu awalnya terkejut begitu mendengar permintaan Chillo. Namun ketika mendengar judul lagu yang akan dibawakan, mereka setuju karena dulu mereka pernah memainkan lagu itu bersama.

---

Hope.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang