Part XIII

1.1K 70 44
                                    

Play it on

5 Second Of Summer - She's kinda hot

******

"Mikha!" Gadis yang kini tampak manis dengan jamsuit hitam bergaris putih itu memberi sumpah serapah pada suaminya.

Caitlin terus menghentakan kakinya kesal di pasir putih pantai. Wajahnya di tekuk turun membuat bibirnya sedikit mengerucut maju.

Mikha yang ada di beberapa langkah lebih depan darinya kini berhenti dan menengok kebelakang. Tentu saja dengan wajahnya yang dingin.

"Tunggu aku!" Cait mempercepat jalannya. Mengambil kesempatan saat mikha berhenti, untuk meyamakan langkah besar pria itu.

Mikha berjalan terlalu cepat.

Bagaimana tidak?
Saat cait dengan berbagai barang bawaan di tangan juga pundaknya, mikha dengan santai dan seolah tanpa dosa berjalan mendahuluinya.

Dimana emansipasi wanitanya?!

"Dasar lemah. Lihat! Andrew sudah jauh di depan." Ucap mikha cepat saat cait sudah berjalan tepat di sampingnya.

Cait melempar tatapan tajamnya pada mikha. Tapi ia kembali menunduk setelah mikha membalas dengan tatapan yang seratus kali lebih tajam.

Ck.

Mereka baru tiba di pantai beberapa saat lalu. Awalnya, yvonne juga yang lain akan ikut karena caitlin yang memintanya. Ia berfikir, akan seberapa bosannya ia di pantai hanya berdua saja dengan pria dingin seperti mikha?

Sama saja, namanya bukan liburan.

Mikha menolak mentah-mentah permintaan caitlin soal membawa seisi rumah, termasuk kakak-kakaknya. Ia sedang tidak ingin berbicara atau bahkan melihat reuben.
Dia masih belum mengerti apa yang mebuat reuben berubah akhir-akhir ini.

Tapi setelah caitlin merengek hingga air matanya kering, akhirnya mikha mengijinkan ia membawa andrew yang kebetulan juga sedang libur sekolah.

Betapa bahagianya caitlin saat tau andrew akan ikut. Paling tidak, dia punya teman untuk berbicara.
Tidak seperti mikha yang selalu menjawab apa yang cait katakan dengan malas-malasan dan juga seadanya.

Kau! Harusnya membantuku, bodoh!

Ucap cait dalam hati karena ia tak berani membuka mulutnya. Dia takut mikha medengarnya.
Tapi bukankah sama saja kalau dia bicara dalam hati? Mikha juga dengan mudah mendengarnya.

Tiba-tiba, keranjang piknik di tangan kanan cait, ransel hitam di pundak cait juga bola pantai di tangan kiri cait di sahut cepat oleh pria di sampingnya itu.
Tinggalah cait dengan beberapa botol minuman di tekukan lengannya.

"Tidak usah mengatai suamimu bodoh kalau kau ingin minta tolong." Bisik mikha tepat di telinga kanan caitlin.

Caitlin terdiam antara takut dan tak mengerti dengan apa yang harus dilakukannya.
Mikha mendengus pelan lalu membawa itu semua sampai ke tempat yang sudah mereka pilih sebelumnya tanpa bicara sedikit pun.
Caitlin hanya bisa menggeleng kepala atas kelakuan suaminya itu.

Sampai di tempat yang tadi sudah di pilih mereka, yaitu di pinggir pantai dengan pohon kelapa di atasnya, mikha menyiapkan semua keperluan mereka dan caitlin dengan bola di tangannya, menyusul andrew yang sudah turun ke pantai.

Setelah siap semua, mikha duduk dan bersandar diatas kursi lipat yang memang disediakan disana. Ia mengambil mp3 juga earphone putihnya. Dan kini matanya terpejam setelah sebelumnya melirik sebentar ke arah caitlin juga andrew.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang