XVII

1K 75 58
                                    

"Ingat, ikuti peran dan jaga emosimu." Ucap mikha sambil memakai kembali kaus yang semalam di lepasnya.
Caitlin hanya mengangguk kecil setelah mendengar penjelasan panjang dari mikha tadi.

6 a.m

Saatnya bermain dalam drama.
Semua sudah di pikirkan matang-matang oleh angelo satu itu. Instingnya yang kuat cukup membantu melancarkan rencana ini.
Ia juga bersyukur, caitlin mau menerima penjelasannya.

Mikha mencoba meraih knop pintu balkon caitlin dan memutarnya perlahan. Ia harus kembali atau bethany akan curiga.

Ia sengaja membuat bethany tertidur dengan ilusi yang menjadi keahliannya semalam. Saat bethany meminta mikha memeluknya, lelaki itu mendapat ide yang bisa di katakan sedikit gila.

Membuat bethany merasa bahwa ia sedang bermain bersama mikha malam itu. Sama persis seperti apa yang di lakukannya pada caitlin saat bulan madu dulu. Dan kesempatan itu ia gunakan untuk pergi membenahi semua kesalahan yang ada.

"Mikha-" suara caitlin mengintrupsi langkahnya. Mikha berbalik ke belakang mendapati caitlin yang berlari ke arahnya. Gadis itu menghambur manja di pelukannya.

Seulas senyum samar terlukis di wajah mikha. Ia membalas pelukan caitlin dan mengusap lembut punggung istrinya.

"Hati-hati." ucap caitlin lirih kemudian melepas perlahan pelukan hangat mereka.

Cup!

Caitlin mengecup singkat sudut bibir mikha yang basah itu.
Kepalanya kini menunduk malu sembari meremas kasar jari-jarinya.

Sedetik

Dua detik

Tiga detik

Tak kunjung mendapat respon dari mikha, caitlin memberanikan diri mengangkat wajahnya perlahan. Mengintip dengan ekor matanya, apa yang suaminya itu lakukan.

Mikha berkacak pinggang dengan wajah datar juga dingin khas miliknya. Hati cait ingin berteriak gembira karena akhirnya mikhanya kembali. Mikhanya yang dingin juga menyeramkan itu kembali lagi.
Walau hatinya ingin tersenyum lebar, yang namanya caitlin tetap saja bernyali kecil. Ia takut apa yang ia lakukan ini salah.

"Kau berani menyerang ya sekarang? um?" Ucap mikha dengan nadanya yang terkesan mengintimidasi. Membuat seolah-olah apa yang cait lakukan itu salah.

Dimana letak kesalahan seorang istri yang mencium suaminya? uh?

Caitlin kembali menunduk. Matanya terpejam kuat meruntuki kebodohannya.

"Kalau saja wanita itu tak ada, kau sudah ku mangsa sekarang juga." Mikha membalikan badannya dan melanjutkan langkahnya ke tepi balkon. Caitlin sedikit bersyukur karena mikha berbalik dan tak melihat wajahnya yang sama persis dengan kepiting rebus saat ini.

Memangsanya dalam artian lain. Memangsanya di atas ranjang. Oh yang benar saja.
Pintar sekali angelo itu membuat semuanya terasa memabukan.

Manik pekat catlin menangkap mikha yang memposisikan dirinya untuk melesat. Gambaran yang mengingatkannya tentang bagaimana cara mikha malam itu membawanya ke rumah itu untuk yang pertama kali.

Oh itu bukan mikha.
Dia reuben.

Dengan sekedipan mata caitlin, mikha meghilang dari pandangannya dan saat itu pula angin berhembus dengan kencangnya.
Senyum kecil cait terlukis di bibirnya. Ia megusap pelan perutnya. Perut yang berisi benih mikha.
Anak yang di tunggu-tunggu oleh keluarga mereka.

Gadis itu melangkah masuk dan menutup kembali pintu balkonnya. Ia berjalan ke luar kamar, menuruni satu persatu anak tangga rumahnya.

Kerongkongannya benar-benar perih mengingat saat terakhir kali ia minum adalah saat ashley memberinya susu.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang