Part 9

1.6K 112 5
                                    

Seungri pov

Mobilku aku parkirkan di parkiran biasa. Aku berjalan menuju club yang sudah menantiku. Sebenarnya aku benar-benar tidak ingin melakukan hal seperti ini. Tapi, aku butuh suatu hiburan untuk melupakan hal yang membuatku terus mengeluarkan air mata.

Suara musik DJ terdengar sangat keras. Banyak perempuan yang menari-nari dan banyak pula yang hanya sekedar minum. Aku berjalan menuju bar. Aku memesan minuman yang belum pernah aku rasakan sedikitpun.

Aku terus meminum minuman itu. Tiba-tiba seorang perempuan datang menghampiriku. Aku hanya tersenyum menanggapinya. Fikiranku di bawah alam sadar. Aku tidak tahu jelas apa yang terjadi.

"Hey.." sapa perempuan itu.

Aku tersenyum menanggapinya. Mataku tiba-tiba berkeliling melihat suasana yang sedang terjadi. Tiba-tiba mataku berhenti di satu sisi ruangan itu. Aku melihat laki-laki yang menyebalkan itu.

Ya benar sekali. 'Jiyong' laki-laki yang pernah menaruh hatinya untukku, tp mengambilnya kembali untuk orang lain. Ia berjalan di depanku. Aku berusaha untuk tidak menanggapinya. Aku hanya terdiam tanpa menatapnya sama sekali.

"Hey ?" Sapa Jiyong di hadapanku. Dengan segera aku langsung berjalan tanpa menanggapinya sama sekali.

"Ya ! Seungri-ya !" Dia terus memanggilku. Tapi aku tetap tidak menghiraukannya. Aku berharap aku tidak bertemu dengannya lagi.

Disaat aku berjalan menghindarinya, tiba-tiba langkahku dihentikan oleh seorang wanita. Aku tidak melihatnya langsung. Mataku mulai melihat dari ujung kaki hingga kepala.

Wanita ini lagi ? Ya Tuhan !! Kenapa aku terus bertemu dengan orang-orang sialan ini ?! Tolong buatlah aku menjauh dari orang-orang ini.

"Hey ! Apa kau masih mengenalku ?"

"Minggir." Kataku dingin tanpa menatap mukanya sedikitpun.

Wanita sialan itu tetap saja tidak menyingkir dari hadapanku.

"Menyingkirlah ! Hey ! Apa kau masih belum dengar ?!" Sepertinya sekarang nadaku benar-benar tinggi, karena semua orang menoleh ke arahku.

Karena wanita itu tidak menyingkir juga, akhirnya aku mendorong tubuhnya hingga menjauh dari ku. "Ku harap kau tidak menemui ku lagi !" Kataku sinis seraya pergi meninggalkan Kiko.

Jiyong pov

Apa yang harus aku lakukan ? Ia telah pergi sekarang ? Dan baru saja aku bertemu dengannya, tapi ia malah pergi tanpa menghiraukanku sama sekali.

Mengapa juga waktu itu aku malah membela perempuan yang jelas-jelas pernah menyakitiku ? Aku benar-benar bodoh !

"Jiyong.." Panggil seseorang dari belakang.

Aku menoleh dan melihat Kiko tengah berada di belakangku. Aku tidak menampakan ekspresi apapun di depannya.

"Ada apa denganmu ?"

"Tolong jangan dekati aku lagi. Pergilah dari kehidupanku. Aku sudah tidak bisa cinta denganmu lagi. Ada orang lain yang jelas-jelas aku cintai. Jadi tolonglah jangan dekati aku lagi." Kataku seraya pergi.

"Jiyong oppa ! Tunggu !"

Aku berlari menuju parkiran mobil untuk mencari Seungri. Aku sudah tidak tahan jika terus seperti ini. Aku harus membuat Seungri kembali kepadaku. Entah apapun caranya.

Jalanan yang sepi membuatku bisa menambah kecepatan mobilku untuk mengejar Seungri. Oke baiklah, kali ini aku harus memberanikan diri untuk berbicara dengan Seungri. Aku sudah tidak tahan jika harus putus bicara dengannya. Aku sangat mencintainya. Sungguh.

Ku lihat mobil Seungri berjalan dengan tenang di depanku. Tapi, saat aku hendak menyalipnya, ia menambah kecepatan. Aku pun tidak segan-segan untuk menambah kecepatan agar bisa sejajar dengan mobilnya. Untuk kali ini aku di buat gila dengan orang yang sangat aku cintai.

Aku terus membunyikan klakson mobilku agar Seungri berhenti. Tepat saat ia mulai menurunkan kecepatannya, aku menyalip dan berhenti didepan mobilnya. Ia tidak keluar dari mobil. Akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari mobil dan menghampirinya. Ia hanya terlihat terdiam tanpa berkutik sedikitpun.

"Ri, tolong keluarlah.." Pintaku seraya mengetok kaca mobil yang masih tertutup rapat-rapat. Seungri masih saja tidak berkutik sedikitpun. Ia hanya melamun. Entah apa yang sedang ia pikirkan. "Tolong Ri, untuk kali ini saja." Pintaku lagi.

Tiba-tiba ponselku bergetar. Sebuah pesan masuk. Tertera nama Seungri di situ.

Ada apa ? Apa yang ingin kau jelaskan lagi ? Apa kau belum puas membentakku saat itu ? Apa kau akan menyakitiku untuk kedua kalinya ?

Aku belum tahu apa maksud dari pesan itu. Mengapa ia tidak langsung mengatakannya kepadaku ? Aku ingib berbicara sesuatu kepadanya.

Aku hanya ingin menjelaskan semuanya Ri, tolong keluarlah sebentar.

Kaca mobil yang terlihat menurun. Tapi tidak ada tanda-tanda Seungri akan keluar dari mobilnya. Ia masih terdiam membisu. Mungkin ia memang benar-benar marah kepadaku.

"Kau punya waktu 15 menit." Katanya singkat. Sangat singkat.

"Ri, tolonglah maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk berbuat seperti itu kepadamu. Saat itu emosi benar-benar tidak bisa dikendalikan. Dan jujur, aku tidak bisa jika terus-terusan seperti ini. Kau tahu kan jika aku mencintaimu, jadi tolong kembalilah Ri.."

Seungri pov

"Ri, tolonglah maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk berbuat seperti itu kepadamu. Saat itu emosi benar-benar tidak bisa dikendalikan. Dan jujur, aku tidak bisa jika terus-terusan seperti ini. Kau tahu kan jika aku mencintaimu, jadi tolong kembalilah Ri.." Kata Jiyong seraya berlutut di sebelahku.

Mataku serasa panas. Aku tidak ingin menangis lagi. Cukup sudah air mataku mengalir untuknya.

"Tolong Ri, kembalilah kepadaku." Lanjutnya.

Aku tidak tega melihatnya berlutut di luar mobilku. Rasanya ingin aku keluar dan memeluknya. Tapi niatku tiba-tiba murung.

"Berdirilah. Kau tidak perlu berlutut di hadapanku." Kataku lirih seraya menahan air mata yang benar-benar akan keluar.

Jiyong tidak berkutik sama sekali dari tempatnya. Ia masih berlutut di luar mobilku. Terlihat salju turun membasahi tubuhnya. Hal ini membuatku semakin tidak tega melihatnya.

"Berdirilah !" Nada suaraku terdengar sedikit tinggi dari sebelumnya.

"Tidak. Jika kau tidak keluar dan memaafkanku, aku tidak akan berdiri. Biarkan saja aku mati kedinginan."

Dengan segera aku langsung keluar dan merampas mantel yang ada didekatku. Aku balutkan mantel ke tubuhnya. Aku tidak tega melihat tubuhnya menggigil kedinginan karenaku.

"Aku memaafkan mu. Jadi tolong berdirilah dan masuk ke mobilku. Aku tidak ingin melihatmu terluka." Air mataku semakin menjadi-jadi.

"Untuk apa kau menolongku ? Aku tidak pantas untuk di tolong. Biarkan aku mati kedinginan. Aku tahu jika rasa sakit yang aku derita ini tidak separah seperti apa yang kau rasakan saat itu." Katanya. Tubuhnya semakin menggigil.

"Apa kau kira aku tega melihatmu kedinginan seperti ini ? Kau kira aku tidak punya hati ? Aku masih punya hati Ji. Dan aku tidak tega melihatmu seperti ini. Jadi tolong berfikirlah dewasa."

"Pak tolong belikan kopi hangat di depan toko." Lanjutku.

"Baiklah."

"Ri, kau tahu kan aku sangat mencintaimu ? Aku ingin kau kembali Ri. Jadi tolong kembalilah kepadaku." Kata Jiyong. Suaranya seperti orang kedinginan. Ya benar memang ia sedang kedinginan.

Next..

Aduhh miann banget, lama banget ya ga update. Iya soalnya author lagi ada acara sekolah beberapa hari kemaren. Jadi author baru bisa update sekarang. Butuh penyemangat buat lanjut partnya. Thanks yang udh mau baca^^ jangan lupa votes juga ya^^ thank u^^

WARN : TYPO

All About You -Nyongtory-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang