Part 13

1.4K 97 4
                                    

Aku menidurkan diriku di atas mobil Jiyong. Begitu pula Jiyong. Bintang di langit menghiasi indah langit. Membuat terang. Aku sangat suka moment-moment seperti ini.

"Lihatlah.. bintangnya sangat banyak." Kata Jiyong seraya menunjuk ke arah semua bintang yang ada di depan kami.

"Ya. Tapi dia yang paling terang." Jawabku. Aku menunjuk ke arah satu bintang yang bersinar sangat terang. Layaknya pemimpin di antara bintang-bintang. "Ia seperti dirimu yang bersinar paling terang di antara kami berlima." Jawabku.

"Apa maksudmu ?" Tanya Jiyong seraya memalingkan pandangannya kearahku.

"Ya, kaulah yang paling berarti di antara kami berlima. Kau pantas di sebut leader. Karena memang kau sangat pantas untuk mendapat julukan itu. Kerja kerasmu untuk kami itu sangat berarti bagi kami." Jelasku panjang lebar. "Tapi dia.." Lanjutku seraya menunjuk bintang yang cahayanya paling redup. "Dia seperti diriku yang tidak bercahaya diantara yang lain. Aku yang sering membuat masalah. Aku seperti troublemaker." Lanjutku yang tanpa memalingkan pandanganku dari langit itu.

"Aku rasa tidak, kami berlima sama. Layaknya mereka. Mereka bersinar menghiasi langit. Bagaikan kami yang menghiasi dunia K-pop. Kami harus berjuang untuk menghibur VIP." Jawab Jiyong. "Tapi selama kau pergi, cahayaku redup seperti bintang itu. Aku seperti tidak punya semangat. Semangatku seketika hilang. Tidak ada niat untuk melakukan sesuatu." Lanjut Jiyong.

Aku pun langsung memalingkan wajahku ke arah Jiyong. Aku memperlihatkan wajah bingungku. Sebentar, apa maksudnya ? Jadi selama aku pergi Jiyong malas untuk melakukan sesuatu ? Ah.. padahal aku ingin, saat aku pergi Jiyong menjadi lebih semangat karena ada Kiko disampingnya. Tapi dugaanku salah.

"Maksudmu.."

"Ya kau benar. Aku malas melakukan sesuatu saat itu." Potong Jiyong saat aku hampir membuka mulut.

"Mengapa ?"

"Karena kau, kaulah penyemangatku. Kaulah cita-citaku. Setiap harinya aku ingin segera memilikimu. Tapi saat kau pergi, harapanku pupus. Tidak ada lagi harapan yang akan aku lakukan saat itu." Jawab Jiyong yang memalingkan pandangannya ke arahku. "Tapi semenjak kau kembali, aku kembali bersemangat." Lanjutnya.

Aku hanya terdiam. Tidak tahu apa yang harus aku katakan lagi. Aku juga sangat senang Ji bisa melihatmu kembali. Bisa melihat senyumu, tawa mu. Aku sangat merindukan itu saat aku pergi.

Tiba-tiba, dengan tidak sengaja aku melihat bintang jatuh. Aku memejamkan mata.

Tuhan.. buatlah Jiyong tetap mencintaiku. Buatlah aku pula mencintainya. Aku sangat mencintainya tuhan. Jangan ambil dia untuk orang lain.

Ya aku berharap itu. Aku kembali membuka mataku. Untuk malam ini, aku benar-benar senang karena bisa menikmati malam dengan Jiyong.

------------------------------------

Jiyong Pov

Aku terbangun dari tidurku. Ternyata aku tidur di atas mobil bersama Seungri. Ya malam kemarin adalah malam yang sangat berarti bagi ku. Mungkin bagi Seungri juga.

Aku berdiri dan membangunkan Seungri yang masih tidur dengan lelap.

"Ri.. bangunlah. Ayo kita pulang, tidurlah dirumah." Suruhku seraya membangunkan Seungri.

Pelan-pelan Seungri membuka matanya. Ya Tuhan, dia terlihat seperti panda. Matanya yang dihiasi warna hitam di bawah matanya.

"Apa aku tertidur disini ?" Tanyanya seraya mengucek matanya. Mungkin ia masih setengah sadar.

"Ya. Sekarang masuklah ke mobil, ayo kita pulang." Jawabku.

Seungri berjalan ke mobilku, ia membuka mobil penunmpang. Saat ia berada di mobil pun ia kembali tertidur. Dasar laki-laki ini tidak bisa kalau tidak tidur. Bahkan Seungri pernah tidur hingga seharian penuh. Hingga aku marah-marah kepadanya karena ia tidak melakukan kegiatan apapun.

All About You -Nyongtory-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang