All About You -Nyongtory-

Part 27

Seungri pov

Mataku pelan-pelan terbuka.

"Aku dimana ?" Tanyaku saat aku sudah membuka mataku sepenuhnya. Aku celingak-celinguk kesana kemari mencari kebenaran dimana aku berada.

"Kau ada di dorm sekarang. Aku yang membawamu pulang,karena kau tidak sengaja terkena pukulan TOP hyung tadi saat kau melindungiku," Jiyong menjelaskan, tapi di kalimat-kalimat terakhir, ia mulai memelankan nada suaranya. "Maafkan aku Ri, karena aku, kau jadi seperti ini." Lanjutnya seraya menundukkan kepalanya.

Aku hanya diam membuang pandanganku.

"Untuk apa kau minta maaf, setelah kau minta maaf, kau akan mengulanginya lagi kan ? Percuma Ji." Kataku secuek mungkin.

"Tidak. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi."

"Aku belum yakin dengan janjimu."

"Kau tahu kan jika janji itu harus ditepati ? Dan untuk kali ini, aku akan menepati janjiku. Aku tidak akan mengingkarinya. Janji !" Kata Jiyong meyakinkan.

"Begitukah ?" Jawabku yang masih cuek.

"Ayolah Ri, jangan marah." Rayu Jiyong.

"Sudah sudah,aku mau jalan-jalan dulu." Aku berusaha mengalihkan perhatian dan beranjak pergi meninggalkan Jiyong yang masih duduk di tepi ranjang.

"Ya ! Ri !" Panggil Jiyong,aku tidak mempedulikannya sama sekali.

Aku berjalan ke arah dapur, mencari sesuatu yang bisa dimakan, karena malam ini perutku sangatlah lapar. Semoga saja ada makanan di meja makan.

Aku melihat TOP hyung berjalan ke arahku. Langkahnya terhenti saat mengetahui ku berada beberapa meter di depannya. Aku pun menghentikan langkahku. Ku tatap TOP hyung dengan tatapan kosong. Sedangkan TOP hyung menatapku dengan tatapan seperti mempunyai salah.

"Ri," Panggil TOP hyung saat kami berpapasan. "Maafka aku, aku tidak bermaksud melukaimu tadi," Lanjut TOP hyung. Aku tersenyum lalu menghadap ke arah TOP hyung.

"Tak apa hyung, aku baik-baik saja." Jawabku seraya tersenyum puas.

"Benarkah ?" TOP hyung memiringkan kepalanya menatapku dengan penuh kebingungan. "Tapi pipimu biru Ri," TOP hyung menyentuh pipiku yang terkena pukulan TOP hyung.

"Aw.." Rintihku kesakitan saat TOP hyung menyentuh luka sembab di pipiku.

"Sepertinya aku perlu mengobati lukamu. Ayo ikut aku." Aku menggeleng kuat, tapi apa daya, TOP hyung tetap menarik pergelangan tanganku.

"Duduk di sini." Kata TOP hyung seraya melepaskan genggamannya. "Tunggu sebentar, jangan bergerak sedikitpun, aku akan mengambil obat merah. Dan jangan lupa bernafas," Lanjut TOP hyung yang tertawa kecil menatapku.

Aku hanya tertawa mendengar perkataan TOP hyung. Ku lihat Jiyong keluar dari kamar. Ia menatapku diam. Aku pun hanya menatapnya. Ia menghampiriku dan duduk di sampingku. Aku menatapnya dengan penuh kebingungan.

"Waeyo ?" Tanya Jiyong bingung menatap ekspresiku.

"Aniyo." Aku langsung membuang pandanganku dari Jiyong.

"Pipimu biru Ri, apa ini bekas pukulan TOP hyung tadi ?"

"Jangan di sentuh !" Perintahku saat Jiyong hampir menyentuh pipiku yang luka.

"Ah, maafkan aku," Jawabnya pelan. Mungkin ia merasa bersalah. "Tapi TOP hyung keterlaluan. Berani-beraninya dia memukulmu." Lanjut TOP hyung.

"Kau yang keterlaluan !" Bantahku.