"Aku harus pergi" ucap Shinhye datar. Ia melangkah berjalan pergi namun langkahnya terhenti secara tiba-tiba.
"Aku menginginkan mu malam ini"
Shinhye berbalik kearah Yonghwa, menatap wajah tampan namja itu kemudian dengan cepat Shinhye menyudutkan Yonghwa kedinding yang berada tepat dibelakangnya.
Kaget, tentu saja Yonghwa sangat kaget. Bahkan sekarang ia menutup matanya berharap delusi liarnya menjadi nyata. Shinhye menahan tawanya saat mendapati wajah polos Yonghwa yang terpejam bahkan entah karna apa bibir tebal namja itu kini telah dimonyong-monyongkannya seperti mulut bebek.
Shinhye yang tidak tahan lagi memukul bibir Yonghwa yang kini bahkan tingginya seperti namsan tower kemudian tertawa lepas saat mendapati namja itu melotot padanya.
"Kau benar-benar !!!" geram Yonghwa.
"Apa yang kau pikirkan tuan muda Jung ? Jangan bilang kau berpikir jika aku akan mencium mu" Shinhye terus tertawa bahkan sesekali terbatuk karna tak bisa meredakan tawanya yang pecah.
"Yya~ kau mempermainkan ku ?"
"Tidak, kau saja yang berpikir mesum" seketika tawa Shinhye terhenti saat Yonghwa membalik keadaan. Punggung belakang nya yang terekspos kini bisa merasakan dinginnya dinding marmer. Ia menegak salivanya dengan paksa saat yonghwa kini mendekatkan wajah mereka, ia bisa merasakan deruan nafas hangat yang Yonghwa keluarkan bahkan indra penciumnya bekerja begitu keras saat aroma citrus menguar dari balik tubuh Yonghwa.
"Jung Yonghwa-ssi, aku akan menamparmu sepuluh kali bila kau berani menciumku dan aku akan membunuh mu jika kau berani menyentuhku" gertak Shinhye mencoba menghentikan pergerakan Yonghwa.
"Lakukan saja apa yang kau mau sayang" bukan malah merasa takut, Yonghwa bahkan dengan centilnya mengerlingkan matanya seolah menantang Shinhye yang terdiam tak percaya.
"Aku serius !!!"
"Aku lebih serius !!!"
Tangan kiri Yonghwa menarik pinggang Shinhye kedalam dekapannya yang posesif, mengeliminasi jarak antara mereka, bahkan kini Yonghwa bisa merasakan dada Shinhye yang empuk bersentuhan dengan dada bidangnya. Yonghwa semakin mendekati wajah Shinhye, sedikit lagi bibir merah manis nan menggoda itu akan menempel pada bibir tebalnya. Namun dengan cepat Yonghwa tersadar akan perilakunya, ia benar-benar telah tergoda dengan gadis di depannya, ia tak memungkiri ingin merasakan tubuh hangat rekan bisnisnya ini seutuhnya namun ia sadar, mereka baru mengenal beberapa hari yang lalu dan benar-benar tidak sopan jika Yonghwa menikmati tubuh itu secepat ini.
Shinhye perlahan membuka matanya yang sempat tertutup, saat ia merasakan pipi kanannya dibelai hangat boleh tangan kekar seseorang. Perlahan-lahan belaian itu naik ke mata bulat Shinhye kemudian kehidung dan berakhir pada bibirnya yang dilapisi lipstick merah menyala yang berantakan.
"Aku menyukai semuanya !!! Mata, hidung dan bibir ini adalah milik ku nanti. Aku pastikan itu" Yonghwa menatap mata Shinhye dalam dengan senyumnya, tangan kanannya masih sibuk merapikan lipstick Shinhye yang berantakan dengan jempolnya.
Shinhye yang mendengar pernyataan Yonghwa benar-benar terkejut bahkan sekarang bisa dipastikan otaknya tak berjalan dengan baik.
"Apa maksud mu ?" walaupun Shinhye mendengar setiap kata yang Yonghwa ucapkan dengan baik tapi ia benar-benar ingin mendengar sekali lagi hanya untuk memastikan pendengarannya.
Yonghwa yang melihat ada kebingungan di sorot mata Shinhye hanya hisa tersenyum tipis, kemudian mendekatkan bibirnya pada telinga Shinhye.
"Dada mu ternyata sangat besar, aku menyukainya"Yeoja itu pun membulatkan matanya sempurna. Tidak !!! Bukan itu yang pertama kali Yonghwa ucapkan, tapi ~. Eoh, omo dada !!!
"Arrrghh" pekik Yonghwa tertahan saat merasakan kakinya berdenyut hebat karna aksi brutal Shinhye.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Brat
Fanfiction"Apa kau akan menerima ku dengan keadaan yang seperti ini ? Kuharap ini cinta tulus darimu" -PSH- "Aku menggilai mu, aku akan berubah untuk meyakinkan bahwa aku mencinta mu tulus" -JYH-