Jonghyun memapah yeoja cantik yang masih sedikit terlihat pucat menuju apartemen. Seungyeon telah di perbolehkan pulang siang ini, karna memang Seungyeon hanya perlu istirahat .
"Istirahat lah, aku akan membuatkan bubur untuk mu""Oppa, mianhe" Seungyeon kembali menangis, ia merasa terlalu bodoh karna tidak mempercayai cinta Jonghyun, ia hanya terlalu takut jika sewaktu-waktu Jonghyun meninggalkan nya sendirian saat perasaan cintanya tumbuh dengan begitu mekar dalam hatinya.
Jonghyun berjongkok, menyamai tinggi badan Seungyeon yang terduduk ditepi ranjang. Mengelus lembut puncak kepala Seungyeon dengan penuh rasa sayang.
"Uljima, ini bukan salah mu sayang. Aku tau apa yang kau takutkan""Mianhe oppa, jeongmal mianheyo"
"Jangan bilang apapun. Semua ini salah ku karna telah membawa mu kedalam hubungan ku dan Shinhye. Ini bukan salah mu"
Jonghyun mengecup telapak dan punggung tangan Seungyeon bergantian, menyalurkan kasih sayangnya lewat setiap kecupan yang ia berikan. Kemudian membawa gadis itu kedalam pelukannya yang hangat.
***
"Ada apa dengan mu sayang ?" tanya seorang pria yang kini telah memeluk gadisnya erat dari bekalang.
"Gwenchana oppa, aku baik-baik saja. Hanya sedikit lelah" jawabnya.
"Benarkah ? Padahal masih ada beberapa ronde lagi yang harus kita jalani Cha Eunsang-ssi"
"Tks, kenapa kau belum puas juga Sejoo-ssi ? Apa oppa benar-benar masih kuat ?"
"Tentu saja"
Dengan cepat Sejoo menarik tengkuk Eunsang, menciumi bibirnya tanpa ia lewatkan sedikit pun, sesekali ia menciumi leher jenjang Eunsang, membuat Eunsang mendesah kecil yang terdengar sangat menggoda ditelinga Sejoo.
Sejoo pun dengan perlahan membimbing langkah Eunsang menuju tempat tidur masih dengan pagutan manis mereka.
"Oppa geli, itu benar-benar menyiksa oppa" ricau Eunsang saat wajah Sejoo bermain pada perut datarnya.
Drrtt....
"Ah~ oppa. Seben...tar eoh"
"Wae ?"
"Handphone ku"
Tanpa memperdulikan handphone Eunsang yang terus bergetar Sejoo terus menggoda Eunsang, mulai dari menciumi bagian leher Eunsang, hingga kaki putih milik Eunsang.
Drrrtttt....
"Oppa, itu sepertinya penting"
Sejoo yang melihat Eunsang akan bangun dari atas kasur pun dengan cepat mendekati tubuh Eunsang, mencium bibir Eunsang dengan penuh nafsu membuat tubuh yeoja itu kembali mendarat di kasur empuk itu. Eunsang pun melupakan handphonenya yang terus bergetar menikmati semua sentuhan yang Sejoo berikan.
***
Namja tinggi itu terus bolak-balik dengan ponsel yang berada digenggaman tangannya. Ia lagi-lagi mendengus kesal saat kesekian kalinya telponnya tak dijawab sama sekali. Pikirannya kini memikirkan semua hal yang tidak ingin sama sekali ia pikirkan tapi itulah yang terus berputar dikepalanya.
"Cha Eunsang, kau benar-benar" geramnya, menggenggam kuat ponselnya dengan muka yang begitu merah menahan amarahnya.
Tok...tok...
![](https://img.wattpad.com/cover/60063949-288-k787763.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Brat
أدب الهواة"Apa kau akan menerima ku dengan keadaan yang seperti ini ? Kuharap ini cinta tulus darimu" -PSH- "Aku menggilai mu, aku akan berubah untuk meyakinkan bahwa aku mencinta mu tulus" -JYH-